6.1.5 Pengalaman Melaut
Pengalaman melaut adalah lamanya tahun nelayan sudah melakukan pekerjaannya dalam menangkap ikan di laut. Mayoritas responden sudah memulai
pekerjaannya sejak usia muda, yaitu pada taraf usia SMP. Berikut pada Tabel 18 disajikan data pengalaman melaut responden di Desa Karimunjawa.
Tabel 18. Responden Berdasarkan Pengalaman Melaut, Desa Karimunjawa, 2012 Pengalaman Melaut Tahun
Nelayan non Pariwisata Nelayan Pariwisata
n n
Rendah 10
40.0 12
48.0 Sedang
6 24.0
8 32.0
Tinggi 9
36.0 5
20.0 Total
25 100
25 100.0
Berdasarkan Tabel 18 terlihat bahwa pengalaman melaut nelayan non pariwisata dan nelayan pariwisata pada kategori ketiga kelompok tidak terlalu
mengalami perbedaan yang jauh. Pengalaman melaut nelayan bervariasi antara 7-39 tahun dengan rata-rata pengalaman 21 tahun. Kategori pengalaman melaut yang
tinggi terdapat pada nelayan non pariwisata. Hal ini berkaitan dengan umur nelayan pada kelompok tersebut, yaitu 50 tahun ke atas. Pengalaman yang cukup lama
membuat para nelayan tersebut lebih suka melaut daripada bekerja sampingan di bidang pariwisata.
6.2 Dampak Pariwisata terhadap Kegiatan Perekonomian Nelayan
6.2.1 Jumlah Trip untuk Menangkap Ikan
Jam kerja menangkap ikan di laut adalah lamanya waktu jam yang diperlukan nelayan untuk melakukan penangkapan ikan selama satu hari. Biasanya
lama tidaknya nelayan menangkap ikan di laut ditentukan oleh besar kapal dan kapasitas mesin yang digunakan serta jumlah bahan bakar yang tersedia. Biasanya
nelayan menghabiskan ± 20 liter bahan bakar setiap kali melaut. Penangkapan ikan dilakukan setiap hari, ada yang berangkat pagi ada juga yang berangkat sore, seperti
yang diungkapkan MA 51 dibawah ini.
“Kalo nelayan sini kan 24 jam. Ada yang berangkat pagi pulang sore, ada yang sore pulang pagi. Kalo terang bulan gini nelayan tidak melaut. Paling
nanti nelayan yang nangkap ikan teri berangkat jam 4 pulang jam 7. Tapi kalo bulan gelap, nangkapnya semalam suntuk.”
Perkembangan wisata dan menurunnya jumlah tangkapan ikan tidak terlalu mempengaruhi jam tangkap nelayan dalam sekali melaut. Sebagian besar kedua
kelompok nelayan ini memiliki jam tangkap sekitar 5-10 jam dalam satu hari melaut. Perubahan lamanya nelayan menangkap ikan di laut tidak terlalu mengalami
perubahan karena masing-masing nelayan sudah memiliki target waktu melautnya masing-masing. Besarnya biaya bahan bakar yang dibutuhkan nelayan dalam sekali
melaut juga mempengaruhi lamanya nelayan menangkap ikan di laut. Jauhnya jarak yang ditempuh dan lamanya kapal dioperasikan bergantung pada ketersediaan bahan
bakar pada kapal tersebut. Hampir setiap hari nelayan Karimunjawa pergi melaut, kecuali hari Jumat dan
ketika terang bulan. Hari Jumat adalah hari libur bagi nelayan karena pada hari Jumat, semua nelayan melaksanakan ibadah Shalat Jumat. Namun, seiring perkembangan
pariwisata di Karimunjawa, terjadi perubahan jumlah hari melaut di kedua kelompok nelayan ini. Berikut pada Tabel 19 akan disajikan perubahan jumlah hari melaut
nelayan yang ada di Karimunjawa.
Tabel 19. Responden Berdasarkan Perubahan Jumlah Trip untuk Menangkap Ikan, Desa Karimunjawa 2012
Jumlah hari melaut selama 1
bulan Nelayan Non Pariwisata
Nelayan Pariwisata Sebelum
Sesudah Sebelum
Sesudah n
n N
n Rendah
0.0 1
4.0 1
4.0 11
44.0 Sedang
4 16.0
4 16.0
12 48.0
Tinggi 21
84.0 20
80.0 24
96.0 2
8.0 Total
25 100.0
25 100.0
25 100.0
25 100.0
Berdasarkan Tabel 19 terlihat bahwa ada perubahan jumlah melaut pada kedua kelompok nelayan sebelum dan sesudah adanya kegiatan wisata. Jumlah hari
melaut kelompok nelayan non wisata didominasi pada kategori tinggi ≥25 hari. Namun setelah adanya kegiatan pariwisata, terdapat satu orang nelayan non
pariwisata memiliki jumlah melaut paling sedikit 20 hari karena nelayan tersebut juga memiliki lahan pertanian yang harus dikerjakan. Sedangkan pada kelompok
nelayan pariwisata, terjadi perubahan dominasi jumlah hari melaut dari tinggi ke kategori sedang 20-24 hari dan rendah 20 hari. Terdapat satu orang nelayan yang
memiliki jumlah hari melaut dalam kategori rendah 20 hari sebelum adanya wisata karena nelayan tersebut juga bekerja sebagai penjaga keramba.
Jumlah hari melaut nelayan pariwisata mengalami pengurangan yang sangat besar. Hanya 2 orang yang masih melaut setiap hari kecuali hari Jumat, selebihnya
berada pada kelompok sedang dan rendah. Hal ini terjadi karena nelayan pariwisata memiliki perkerjaan sampingan yang menyita waktu mereka. Apabila pada hari libur
dan banyak wisatawan yang berkunjung, maka nelayan pariwisata tidak akan menangkap ikan. Biasanya hal ini terjadi pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Mereka
akan sibuk memandu wisata, baik sebagai guide, tour leader maupun sebagai nahkoda kapal yang menyewakan kapal mereka.
6.2.2 Jumlah Ikan yang Diperoleh Setiap Kali Melaut