Hipotesis Definisi Operasional PENDEKATAN TEORITIS

Keterangan: mempengaruhi dianalisis secara deskriptif Gambar 1. Kerangka Berpikir

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang disoroti adalah: 1. Semakin rendah tingkat ekonomi nelayan maka semakin tinggi tingkat pola adaptasi yang dikembangkannya. 2. Semakin rendah jumlah trip melaut maka semakin tinggi diversifikasi pekerjaan. 3. Semakin rendah jumlah hasil tangkapan, maka semakin tinggi diversifikasi. Pemanfaatan kekayaan hayati dan keindahan fisik laut dan darat oleh sektor ekowisata bahari Perubahan ekologi: - Pemanfaatan ruang - Daya dukung lingkungan Ekonomi: - jumlah trip melaut - jumlah hasil tangkapan ikan -tingkat Pendapatan -peluang kerja Sosial: - aturan-aturan sosial - tingkat migrasi Pola adaptasi: - Diversifikasi pekerjaan - perubahan alat tangkap 4. Semakin rendah jumlah hasil tangkapan maka semakin tinggi perubahan alat tangkap. 5. Semakin rendah pendapatan, maka semakin tinggi diversifikasi pekerjaan. 6. Semakin rendah pendapatan maka semakin tinggi perubahan alat tangkap.

2.4 Definisi Operasional

1. Karakteristik responden adalah faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu seperti umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, jumlah pendapatan dan pengalaman melaut menangkap ikan. 1.1 Umur, adalah selisih antara tahun responden dilahirkan hingga tahun pada saat penelitian dilaksanakan. Havighurst dan Acherman dalam Sugiah 2008 membagi usia menjadi tiga kategori: a. 18-30 tahun kategori muda diberi skor 1 b. 31-50 tahun kategori sedang diberi skor 2 c. 50 tahun kategori tua diberi skor 3 1.2 Tingkat pendidikan yang dilihat saat penelitian dilakukan, dikelompokkan menjadi: a. Tidak sekolah- tidak tamat SD kategori rendah diberi skor 1 b. Tamat SD-tamat SMP kategori sedang diberi skor 2 c. Tamat SMA-perguruan tinggi kategori tinggi diberi skor 3 1.3 Jumlah anggota keluarga yang tinggal dan yang ditanggung oleh keluarga pada saat penelitian dilakukan berdasarkan data BPS Karimunjawa 2011: a. ≥ 2 kategori kecil diberi skor 1 b. 3-4 kategori menengah diberi skor 2 c. 4 kategori besar diberi skor 3 1.4 Jumlah pendapatan nelayan yang diperoleh dari usaha penangkapan ikan dan dari pekerjaan sampingan lainnya. Berdasarkan Survei Base Line Perekonomian Karimunjawa 2011, tingkat pendapatan dibagi menjadi: a. Rp833.000,- kategori rendah diberi skor 1 b. Rp833.000-Rp 1.666.000 kategori sedang diberi skor 2 c. Rp1.666.000,- kategori tinggi diberi skor 3 1.5 Pengalaman melaut merupakan lama waktu dalam satuan tahun yang dihabiskan oleh responden dalam aktivitas penangkapan ikan secara reguler: a. 7≤ x ≤18 tahun kategori rendah diberi skor 1 b. 18 x ≤ 29 tahun kategori sedang diberi skor 2 c. 29 tahun kategori tinggi diberi skor 3 2. Pemanfaatan ruang kawasan pesisir adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang. Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana penataan ruang kawasan pesisir untuk kegiatan wisata dan perikanan. 3. Tingkat daya dukung pesisir adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya serta keseimbangan antara keduanya. 4. Peluang kerja adalah ketersediaan lapangan kerja yang siap diisi oleh para pencari kerja. Dalam penelitian ini adalah lapangan kerja yang bisa menambah pendapatan bagi para nelayan. 5. Aturan-aturan sosial adalah aturan-aturan yang menjadi patokan dalam suatu kelompok masyarakat dengan batasan wilayah tertentu dan merupakan hasil dari kesepakatan-kesepakatan masyarakat sekitar. 6. Jumlah hari untuk melaut yaitu rata-rata aktifitas melaut selama 1 bulan, berdasarkan hari libur nelayan yaitu hari Jumat dan setiap terang bulan, dikelompokkan menjadi: a. 20 hari kategori rendah diberi skor 1 b. 20-24 hari kategori sedang diberi skor 2 c. ≥ 25 hari kategori tinggi diberi skor 3 7. Jumlah hasil tangkapan ikan yaitu jumlah berat ikan dalam satuan kg yang bisa di dapatkan oleh nelayan dalam satu kali melaut. a. 100 kategori rendah diberi skor 1 b. 100-200 kategori sedang diberi skor 2 c. 200 kategori tinggi diberi skor 3 8. Tingkat pendapatan dari hasil tangkapan setiap kali melaut adalah nilai jual yang diterima nelayan dari hasil tangkapan ikan. a. Rp50.000,- kategori rendah diberi skor 1 b. Rp50.000-Rp100.000,- kategori sedang diberi skor 2 c. Rp100.000,- kategori tinggi diberi skor 3 9. Tingkat perekonomian dalam sektor perikanan adalah kondisi perekonomian nelayan yang dilihat dari tiga variabel perekonomian yang diukur secara kuantitatif yaitu jumlah trip melaut, jumlah tangkapan dan tingkat pendapatan dari hasil jual ikan. Parameter pengukurannya dikategorikan menjadi rendah- sedang-tinggi. Skor minimum : 1 Skor maksimum : 9 Selang a. Interval 1 x ≤ 3 kategori rendah skor 1 b. Interval 4 x ≤ 6 kategori sedang skor 2 c. Interval 7 x ≤ 9 kategori tinggi skor 3 10. Tingkat adaptasi adalah kegiatan yang dilakukan nelayan dalam menyiasati perubahan ekonomi yang dibagi menjadi diversifikasi pekerjaan dan perubahan alat tangkap nelayan. Parameter pengukurannya dibedakan menjadi tinggi- rendah-sedang. Skor minimum : 1 Skor maksimum : 6 Selang a. Interval 1 x ≤ 2 kategori rendah diberi skor 1 b. Interval 3 x ≤ 4 kategori sedang diberi skor 2 c. Interval 5 x ≤ 6 kategori tinggi diberi skor 3 11. Diversifikasi pekerjaan adalah penerapan pola nafkah yang beragam dengan cara mencari pekerjaan lain selain perikanan untuk menambah pendapatan. a. Tidak melakukan diversifikasi rendah diberi skor 1 b. Memiliki 1 pekerjaan sampingan sedang diberi skor 2 c. Memiliki ≥ 2 pekerjaan sampingan tinggi diberi skor 3 12. Tingkat partisipasi dalam kegiatan ekowisata adalah tingkat keikutsertaan nelayan dalam memanfaatkan peluang bekerja di bidang pariwisata. a. Memiliki 1 pekerjaan di wisata rendah diberi skor 1 b. Memiliki 2 pekerjaan di wisata sedang diberi skor 2 c. Memiliki ≥ 3 pekerjaan di wisata tinggi diberi skor 3 13. Tingkat perubahan alat tangkap adalah kegiatan mengubah alat menangkap ikan yang biasanya digunkan untuk menangkap ikan sebelum adanya kegiatan pariwisata. a. Pancing kategori rendah diberi skor 1 b. Kompressor kategori tinggi diberi skor 2

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN