21 sebesar -0,009 inelastis, terhadap harga ikan nila konsumsi sebesar -0,132
inelastis, terhadap harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm sebesar 0,188 inelastis, sifat join product.
Implikasi kebijakan yang dapat diturunkan dari hasil analisis ini adalah peningkatan produksi benih ikan nila ukuran 3 cm dan 3-5 cm yang diharapkan
dapat meningkatkan penawaran benih ikan ikan nila ukuran 3-5 cm. Peningkatan produksi benih ikan lele ukuran 3-5 cm untuk perlu dilakukan untuk menekan
harga benih ini supaya semakin turun, sehingga proporsi kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang dibeli bersamaan dengan benih ikan lele
ukuran 3-5 cm akan semakin besar.
2.4. Perbedaan dan Persamaan dengan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian sebelumnya telah banyak membahas mengenai komoditi cabai, tetapi pembahasannya berbeda dengan penelitian yang akan
dilakukan. Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dilakukan pada beberapa komoditi selain cabai. Jadi perbedaan utama
yang membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu komoditi yang dianalisis dan kajian yang dianalisis. Meskipun berbeda kajian yang diteliti, ada
persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu tempat penelitian. Sama dengan beberapa penelitian tentang komoditi cabai
lainnya, penelitian ini akan dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati PIKJ sebagai lokasi penelitian utama khususnya untuk analisis penawaran. Sedikit perbedaan,
dalam penelitian ini tidak hanya mempelajari kasus di PIKJ, tetapi juga melibatkan beberapa pasar lainnya seperti pasar tradisional dan pasar modern
yang berlokasi di DKI Jakarta untuk menganalsis permintaan rumah tangga terhadap cabai merah.
Analisis permintaan dan penawaran dengan komoditi yang berbeda, penelitian terdahulu menggunakan variabel-variabel seperti stok komoditi yang
ada di pasar, harga komoditi, stok komoditi periode sebelumnya, harga komoditi periode sebelumnya, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga dan juga
variabel dummy. Dalam penelitian ini sebagai variabel yang akan digunakan untuk analisis permintaan yaitu terdiri dari harga komoditi itu sendiri yaitu cabai merah,
22 harga komoditi lain yang terkait sebagai komoditi substitusi, pendapatan rumah
tangga, jumlah anggota keluarga, dan dummy. Variabel dummy dalam hal ini merupakan momen-momen yang terkait dengan musim dan hari-hari tertentu
seperti bulan puasa dan hari besar keagamaan dan sukudaerah asal responden. Variabel yang digunakan dalam analisis penawaran yaitu harga komoditi itu
sendiri, harga komoditi substitusi, dan dummy dalam analisis penawaran sama halnya dengan permintaan yaitu merupakan momen-momen yang terkait dengan
musim dan hari-hari tertentu seperti bulan puasa dan hari besar keagamaan. Perbedaan lainnya antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu
pada metode analisis yang digunakan. Pada penelitian-penelitian terdahulu ada yang menggunakan pendekatan linear Almost Ideal Demand System AIDS,
persamaan simultan, regresi linear berganda, dan metode kuadrat terkecil Ordinary Least Square OLS. Penelitian tentang cabai merah kali ini yang akan
metode analisis regresi berganda sebagai metode yang paling sesuai dengan kajian penelitian untuk mengestimasi model permintaan dan penawaran dengan jumlah
variabel lebih dari satu. Selain analisis regresi berganda dalam penelitian ini juga menggunakan analisis deskriptif untuk mempelajari perilaku rumah tangga dalam
konsumsi cabai merah. Selebihnya, tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya penelitian ini menggunakan responden sebagai sumber informasi dan
data primer.
23
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis