11 harga saja. Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi seberapa besar jumlah
permintaan konsumen dan jumlah pasokanpenawaran terhadap komoditi tertentu. Masing-masing faktor akan memberikan pengaruh dengan tingkatan yang
berbeda-beda dalam menentukan jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dalam hal ini permintaan cabai merah terkait pula dengan perilaku konsumsi
rumah tangga dalam mengkonsumsi cabai merah. Sedangkan penawaran, yang dalam hal ini merupakan pasokan cabai merah keriting yang tersedia di pasar.
Berdasarkan permasalahan yang terkait dengan permintaan dan penawaran cabai merah, dapat dikatakan bahwa mempelajari lebih lanjut mengenai perilaku
konsumsi dan permintaan rumah tangga serta faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pasokan sebagai gambaran jumlah penawaran cabai merah dinilai sebagai
suatu bahan kajian yang cukup penting. Dengan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan dan pasokan cabai merah, jumlah pasokan dapat
disesuaikan dengan permintaan konsumen. Hal ini dapat berguna dalam menentukan keputusan yang akan diambil terkait dengan cabai merah baik dari
sisi konsumen maupun produsen yang akan menawarkan produknya. Sehingga pihak-pihak yang terkait dalam membeli dan menjual cabai merah ini dapat lebih
bijak dalam mempertimbangkan keputusannya agar keseimbangan pasar antara permintaan dan pasokan dapat terealisasi dan harga cabai menjadi lebih stabil.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dinyatakan rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana perilaku permintaan rumah tangga terhadap komoditi cabai merah keriting di wilayah DKI Jakarta?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah permintaan rumah tangga terhadap cabai merah keriting di wilayah DKI Jakarta?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah pasokan cabai merah keriting di wilayah DKI Jakarta?
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan dalam penelitian ini yaitu :
12 1. Menganalisis perilaku permintaan rumah tangga di wilayah DKI Jakarta
dalam mengkonsumsi cabai merah keriting. 2. Mengestimasi model permintaan rumah tangga terhadap cabai merah keriting
di wilayah DKI Jakarta. 3. Mengestimasi model jumlah pasokan cabai merah keriting di wilayah DKI
Jakarta.
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan dilaksanakannya penelitian ini seperti yang telah diuraikan di atas, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi banyak pihak. Manfaat penelitian ini antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Memberikan masukan kepada para pembuat kebijakan yaitu pemerintah dalam menentukan kebijakan terkait produksi dan penjualan cabai merah
keriting agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sehingga diharapkan jumlah pasokan cabai bisa sesuai dengan jumlah permintaan.
2. Dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak terkait dengan kegiatan bisnis cabai merah keriting baik produsenpetani maupun pedagang. Sehingga
dapat menentukan strategi dalam memproduksi dan menjual cabai merah keriting agar terwujud suatu keseimbangan pasar antara permintaan dan
jumlah pasokan. 3. Bagi peneliti sebagai wadah dalam mengaplikasikan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan khususnya yang berhubungan industri dan pasar cabai merah keriting dengan melakukan analisis mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi jumlah pasokan dan permintaan cabai merah keriting. 4. Menjadi tambahan referensi dan tambahan wacana pengetahuan bagi
pembaca, khususnya bagi rekan-rekan yang akan melakukan penelitian sejenis. Selain itu dapat menjadi bahan kajian penelitian selanjutnya yang
dapat diaplikasikan pada jenis komoditi lainnya.
13
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian ini dibatasi pada analisis jumlah pasokan dan permintaan terhadap cabai merah di daerah DKI Jakarta. Mengingat cabai merah terbagi
menjadi cabai merah besar dan cabai merah keriting, penelitian ini lebih dikhususkan pada analisis terhadap cabai merah keriting. Hal ini dikarenakan
kuantitas cabai merah keriting adalah yang paling banyak diperjualbelikan di Indonesia, khususnya DKI Jakarta. Bahkan Jumlah cabai merah keriting ini lebih
dari 50 persen dari jumlah cabai secara keseluruhan yang terdiri dari cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan cabai rawit hijau. Pengambilan
data dibatasi pada pasar yang menjadi pusat pasokan dan pusat pembelian cabai merah bagi masyarakat DKI Jakarta. Pasar-pasar yang akan dijadikan pusat
pengambilan data terdiri dari satu pasar induk untuk pengambilan data sekunder pasokan, pasar tradisional, serta moderen untuk pemenuhan kebutuhan data
primer. Analisis permintaan cabai merah dilakukan terhadap 50 orang responden yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Sedangkan analisis jumlah menggunakan
data sekunder yaitu data bulanan dari tiga tahun terakhir. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linear
berganda.
14
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Umum Cabai Merah