23
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1. Teori Penawaran
Teori penawaran secara umum menjelaskan ketersediaan produk baik itu barang dan jasa di pasar yang diharapkan dapat memenuhi permintaan konsumen.
Lebih luas dibahas pula dalam teori penawaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, sampai seberapa besar tingkat pengaruh yang
diberikan oleh faktor-faktor tersebut terhadap jumlah penawaran. Dengan menggunakan bahasa dan istilah yang beragam, beberapa pakar ekonomi telah
memaparkan lebih jelas mengenai teori penawaran. Penjelasan pertama tentang penawaran dikemukakan oleh Lipsey et al.
1995 yang menyatakan bahwa penawaran merupakan jumlah produk yang akan dijual oleh suatu perusahaan. Meskipun pada kenyataannya, jumlah produk yang
terjual atau berhasil dijual belum tentu sesuai dengan jumlah yang ditawarkan oleh perusahaan. Jumlah produk yang terjual bisa saja lebih sedikit dari jumlah
yang ditawarkan. Tetapi yang jelas jumlah yang terjual tidak akan melebihi jumlah produk yang ditawarkan.
Tambahan lainnya menyangkut pemahaman tentang penawaran, dijelaskan pula oleh Lipsey et al. 1995 bahwa penawaran sebagai jumlah produk yang
ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Hal ini didasari oleh hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah produk yang ditawarkan dan harga produk memiliki
hubungan yang positif dengan asumsi ceteris paribus. Ceteris paribus maksudnya yaitu menganggap faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi penawaran adalah
konstan atau tidak mengalami perubahan. Meningkatnya harga produk akan memberikan pengaruh pada peningkatan jumlah produk yang ditawarkan,
sebaliknya turunnya harga memberikan dampak menurunnya jumlah produk yang ditawarkan.
Tidak hanya harga jual komoditi yang mempengaruhi penawaran. Banyak faktor lain yang juga mempengaruhi penawaran. Beberapa faktor yang
mempengaruhi penawaran termasuk harga akan diuraikan sebagai berikut.
24 a. Harga Produk Itu Sendiri
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, dalam teori dasar ekonomi disebutkan bahwa harga suatu produk dengan jumlah yang ditawarkan memiliki
hubungan yaitu hubungan positif. Hal ini berarti semakin tinggi harga suatu produk, maka jumlah produk yang ditawarkan juga mengalami peningkatan
asumsi ceteris paribus. Hal ini dapat terjadi karena ketika harga produk meningkat atau tinggi akan memungkinkan produsen atau perusahaan yang
memproduksi produk untuk mendapatkan penerimaan dan keuntungan yang lebih tinggi dari harga biasa. Oleh karena itu, semakin tinggi harga produk akan
semakin memacu para produsen untuk meningkatkan produksinya sehingga produk yang ditawarkan di pasar menjadi semakin besar jumlahnya.
Jika diaplikasikan ke dalam bentuk kurva, hubungan antara harga produk dan jumlah produk yang ditawarkan akan membentuk kurva yang memiliki
kemiringan positif seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5. Pada kurva terlihat jelas bagaimana hubungan harga dan jumlah produk yang ditawarkan. Perubahan
harga menyebabkan terjadinya pergerakan titik yang menunjukkan jumlah penawaran di sepanjang kurva penawaran S.
Gambar 5. Kurva Penawaran dan Pergerakan Sepanjang Kurva penawaran
Sumber : Lipsey et al. 1995
Hubungan positif antara harga produk dan penawaran produk dapat terlihat jelas ketika harga produk diasumsikan pada P
1
maka jumlah produk yang Harga
Jumlah Produk S
B
A P
2
P
1
Q
1
Q
2
25 ditawarkan yaitu Q
1
. Jika terjadi kenaikan pada harga yaitu harga berubah dari P
1
menjadi P
2
, maka hubungan yang positif harga dan jumlah penawaran membawa jumlah produk yang ditawarkan ikut meningkat yaitu dari Q
1
menjadi berada pada Q
2
. Sebaliknya jika harga produk kembali turun ke P
1
maka jumlah produk yang ditawarkan juga akan kembali turun ke titik Q
1
. b. Harga Faktor-faktor Produksi
Berbeda halnya dengan harga produk yang ditawarkan, harga faktor-faktor produksi memiliki hubungan negatif dengan jumlah produk yang ditawarkan.
Faktor-faktor produksi sendiri merupakan semua jenis barang dan jasa yang digunakan oleh perusahaan atau produsen untuk memproduksi produk yang akan
ditawarkan. Hubungan negatif antara produk yang ditawarkan dengan harga faktor produksi terlihat dengan semakin tinggi harga faktor produksi, maka jumlah
produk yang ditawarkan semakin rendah dengan asumsi ceteris paribus. Sebaliknya ketika harga faktor produksi turun, jumlah produk yang ditawarkan
atau penawaran produk akan meningkat. Perubahan harga faktor produksi akan mengakibatkan perubahan posisi
kurva penawaran. Jika diasumsikan ceteris paribus, perubahan harga faktor produksi akan menggeser kurva penawaran produk. Ketika harga faktor-faktor
produksi meningkat, makan kurva penawaran akan bergeser ke kiri atas. Hal ini
Gambar 6. Pergeseran Kurva Penawaran
Sumber : Lipsey et al. 1995
S
1
S
2
S
Jumlah Produk
Harga
26 berarti akan semakin sedikit produk yang diproduksi dan ditawarkan. Sebaliknya,
ketika harga faktor produksi turun kurva akan bergeser ke kanan bawah yang berarti jumlah produk yang diproduksi dan ditawarkan semakin meningkat.
Perubahan jumlah penawaran akibat dari adanya perubahan harga faktor produksi terlihat pada kurva dalam Gambar 6. Kurva pertama S
menggambarkan kondisi awal. Setelah terjadi penurunan harga faktor produksi kurva penawaran bergeser
ke posisi S
1
dan kenaikan harga faktor produksi membuat kurva penawaran bergeser hingga posisi kurva pada S
2
. c. Tujuan PerusahaanProdusen
Secara umum pendirian suatu perusahaan dapat dibedakan berdasarkan tujuannya. Ada perusahaan yang berorientasi pada keuntungan yang maksimal,
tidak berorientasi keuntunganberorientasi sosial, dan ada juga perusahaan yang berorientasi pada kedua-duanya baik keuntungan maupun sosial. Dalam teori ini
diasumsikan perusahaan memiliki tujuan yang berorientasi pada keuntungan yang maksimal. Bagi perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada keuntungan
umumnya akan meningkatkan jumlah produksi. Dengan demikian jumlah penawaran akan meningkat yang diharapkan berdampak pada peningkatan jumlah
penerimaan dan keuntungan. Jadi untuk perusahaan-perusahaan jenis ini kurva penawaran cenderung lebih ke arah kanan bawah seperti kurva S
1
pada Gambar 6. d. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi akan meningkatkan kemampuan produksi suatu perusahaan. Dengan adanya perkembangan teknologi kemampuan produktivitas
akan semakin baik, sehingga jumlah produk yang dapat diproduksi semakin banyak. Hal ini secara otomatis berpengaruh pada jumlah yang penawaran yang
semakin meningkat. Jika digambarkan dalam kurva, perkembangan teknologi membuat kurva penawaran bergeser ke arah kanan bawah, yaitu dari S
ke S
1
. 3.1.2.
Teori Permintaan
Permintaan dapat diartikan sebagai sejumlah produk baik itu barang atau jasa yang dibutuhkan pasar untuk memenuhi keinginan konsumen yang memiliki
daya beli terhadap produk tersebut. Para ahli ekonomi telah banyak mengungkapkan konsep-konsep permintaan dengan pendapat dan cara yang
27 berbeda-beda. Pappas dan Hirschey 1995 menyatakan bahwa permintaan
mengacu pada jumlah produk yang rela dan mampu dibeli oleh orang-orang berdasarkan sekelompok kondisi tertentu. Untuk menciptakan suatu permintaan
ekonomi, selain orang-orang yang mempunyai daya beli dibutuhkan komponen kebutuhan dan keinginan dari orang-orang tersebut. Jadi, dalam permintaan
ekonomi memerlukan para pembeli potensial dengan keinginan untuk menggunakan atau memiliki sesuatu dan kemampuan daya beli atau keuangan
untuk memperolehnya. Dengan bahasa yang berbeda Kottler 2002 menjelaskan konsep
permintaan dengan dasar pemikirannnya tentang pemasaran. Pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga adalah penting untuk
membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia human needs merupakan hal yang tidak diciptakan oleh masyarakat atau
pemasar karena kebutuhan hakikat biologis dari kondisi manusia. Keinginan wants adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Keinginan manusia
tidak selalu sama dengan apa yang dibutuhkannya. Terkadang meskipun kebutuhan manusia sedikit, keiginan manusia bahkan lebih banyak. Keinginan
manusia terus dibentuk dan diperbaharui oleh kekuatan dan lembaga sosial. Permintaan demands adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan dapat menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli.
Sukirno 2009 menyatakan bahwa teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Hubungan antara permintaan
dan harga dapat membentuk kurva permintaan. Tidak hanya harga, permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang ditentukan oleh banyak
faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti harga barang itu sendiri, harga barang lain yang erat kaitannya dengan barang tersebut,
pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat, corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk, serta
ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.
28 Selanjutnya Pappas dan Hirschey 1995 mengemukakan kondisi-kondisi
yang dipertimbangkan dalam permintaan antara lain mencakup harga barang yang bersangkutan, ketersediaan barang yang berkaitan, perkiraan akan perubahan
harga, pengeluaran periklanan dan sebagianya. Jumlah produk yang akan dibeli oleh konsumen, dalam hal ini adalah permintaan produk tersebut bergantung pada
semua faktor ini. Dari penjelasan ini diketahui bahwa permintaan tidak hanya dipengaruhi
oleh harga
produk, terdapat
faktor-faktor lain
yang mempengaruhinya. Umumnya digunakan konsep harga sebagai variabel atau
faktor yang mempengaruhi permintaan dengan asumsi ceteris paribus. Agar dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan diperlukan analisa
bagaimana faktor-faktor penting lainnya seperti harga barang-barang lain, pendapatan, selera, dan kekayaan akan mempengaruhi permintaan.
Para ahli mengungkapkan alasan yang bermacam-macam mengenai faktor yang mempengaruhi permintaan komoditi. Seperti yang dinyatakan oleh Lipsey,
et al. 1995 menyatakan permintaan adalah jumlah komoditi yang diminta pada tingkat harga tertentu. Hipotesis yang mendasarinya bahwa harga suatu komoditi
dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara negatif dengan faktor-faktor lain ceteris paribus. Semakin rendah harga suatu produk maka jumlah permintaan
semakin besar, sebaliknya semakin tinggi harga produk maka permintaan akan semakin rendah.
Selanjutnya dalam Lipsey, et al. 1995 juga dijelaskan mengenai faktor- faktor lain yang mempengaruhi tingkat permintaan selain harga diantaranya yaitu
rata-rata penghasilan rumah tangga, harga produk lain, selera, distribusi pendapatan diantara rumah tangga, dan besarnya populasi. Variabel-variabel
tersebut penting dan mempengaruhi banyaknya komoditi yang akan dibeli semua rumah tangga pada periode waktu tertentu. Bagaimana faktor-faktor seperti
disebutkan diatas mempengaruhi tingkat permintaan akan diuraikan secara lebih rinci sebagai berikut.
a. Harga Produk Itu Sendiri Disebutkan dalam suatu hipotesis ekonomi dasar bahwa harga suatu
komoditi dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara negatif dengan
29 faktor lainnya dianggap tetap atau konstan. Dengan kata lain semakin rendah
harga suatu komoditi maka jumlah yang akan diminta unutk komoditi itu semakin besar, dan semakin tinggi harga semakin rendah jumlah yang diminta. Hubungan
antara harga dan jumlah komoditi yang diminta dengan menganggap faktor lain konstan dapat dituangkan dalam bentuk kurva seperti pada Gambar 7.
Gambar 7. Kurva Permintaan dan Pergerakan Sepanjang Kurva
Sumber : Lipsey et al. 1995
Jika terjadi perubahan harga, maka terjadi perubahan pada kurva permintaan. Penurunan harga meningkatkan jumlah permintaan, misalnya pada
gambar yang awalnya permintaan pada harga P
1
dan jumlah permintaan Q
1
terletak pada titik A. Titik A akan berubah pada titik B ketika harga komoditi turun, dimana harga turun dari P
1
ke P
2
dan jumlah komoditi akan meningkat dari Q
1
ke Q
2
. b. Harga Produk Lain
Harga produk lain yang memiliki keterkaitan dengan suatu produk mempengaruhi jumlah permintaan suatu produk. Kenaikan harga barang substitusi
produk tertentu, akan meyebabkan peningkatan jumlah permintaan produk tersebut. Sebaliknya, jika harga produk substitusi suatu barang turun maka jumlah
permintaan terhadap produk tersebut cenderung menurun.
Q
2
Q
1
Jumlah D
B A
P
2
P
1
Harga
30 Harga produk lain yang terkait dengan suatu produk yang diminta akan
mempengaruhi bentuk kurva permintaan. Tidak seperti harga produk itu sendiri yang hanya menyebabkan pergerakan titik di sepanjang kurva permintaan. Harga
produk lain ini menyebabkan pergeseran kurva permintaan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 8. berikut.
Gambar 8. Kurva Permintaan dan Pergeseran Kurva
Sumber : Lipsey et al. 1995
Harga produk substitusi yeng menurun, menyebabkan kurva permintaan suatu produk bergeser ke sebelah kiri yaitu dari D
ke D
2
. Sebaliknya jika harga produk substitusi, kuva permintaan suatu produk akan bergeser ke kanan yaitu
dari D ke D
1
. Berbeda dengan harga produk substitusi, penurunan harga produk komplementer akan meningkatkan jumlah permintaan suatu produk sehingga
kurva permintaan bergeser ke kanan D ke D
1
. Sebaliknya ketika harga produk komplementer naik, permintaan suatu produk akan turun dan kurva permintaan
akan bergeser ke kiri D ke D
2
. c. Pendapatan
Kenaikan pendapatan rumah tangga umumnya akan meningkatkan permintaan konsumen terhadap suatu produk. Hal ini juga memberikan pengaruh
pada perubahan posisi kurva permintaan produk. Kenaikan pendapatan rumah tangga akan menggeser kurva permintaan ke kanan D
ke D
1
, ini menunjukkan bahwa akan lebih banyak komoditi yang diminta pada setiap tingkat harga yang
mungkin.
Harga
Jumlah D
2
D
1
D
31 d. Jumlah Penduduk
Perubahan jumlah penduduk akan merubah jumlah permintaan suatu produk. Kenaikan jumlah penduduk dengan asumsi faktor-faktor lain yang
mempengaruhi permintaan seperti permintaan individu, pendapatan, dan lainnya tetap akan menggeser kurva permintaan suatu produk ke arah kanan yaitu dari D
ke D
1
. Hal ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya jumlah penduduk, akan lebih banyak lagi jumlah produk yang dibeli pada setiap tingkat harga.
e. Selera Selera berpengaruh besar terhadap keinginan orang untuk membeli.
Perubahan selera memang sangat mungkin terjadi, tetapi umumnya hal ini bisa terjadi dalam waktu yang lama sekali atau juga bisa berubah dengan cepat. Cepat
atau lambatnya perubahan selera terhadap suatu produk akan menggeser kurva permintaan. Jika selera berubah, misalnya semakin banyak yang menyukai suatu
produk, maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan D ke D
1
. Sebaliknya, jika perubahan selera membuat orang-orang yang menyukai suatu produk menjadi
tidak menyukai peroduk tersebut semakin sedikit yang menyukai suatu produk akan menggeser kurva permintaan ke kiri D
1
ke D .
f. Distribusi Pendapatan
Perubahan dalam distribusi pendapatan akan menggeser ke kanan kurva- kurva permintaan untuk produk yang akan dibeli. Hal ini terjadi terutama bagi
orang-orang yang menperoleh tambahan pendapatan. Sebaliknya distribusi pendapatan akan menggeser ke kiri kurva-kurva permintaan untuk produk yang
dibeli, terutama untuk mereka yang berkurang pendapatannya. Raharja dan Manurung 2006 menjelaskan konsep permintaan secara
matematis bahwa fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan fungsi
permintaan, maka kita dapat mengetahui hubungan antara variabel tidak bebas dipendent variables dan variabel-variabel bebas independent variables.
Persamaan matematis yang menjelaskan hubungan antara tingkat permintaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan sebagai berikut :
32 D
x
= f P
x
, P
y
, Ykap, T, Pop, P
p
, Y
dist
, Prom ………………………………… 1 Keterangan : D
x
= permintaan barang X P
x
= harga barang X P
y
= harga barang Y substitusi atau komplementer Ykap
= pendapatan per kapita T
= selera
Pop = jumlah penduduk
P
p
= perkiraan harga barang X periode mendatang Y
dist
= distribusi pendapatan Prom
= promosi D
x
merupakan variabel tidak bebas dipendent variable, karena besar nilainya ditentukan oleh variabel-variabel lain, yaitu yang berada sisi kanan
persamaan. Variabel-variabel yang berada di sisi kanan ini disebut variabel bebas independent variable, karena besar nilainya tidak tergantung besarnya nilai
variabel lain. Variabel di sebelah kanan memiliki tanda positif + dan negatif - yang menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap permintaan
barang X D
x
. Tanda positif menunjukkan hubungan searah, sedangkan tanda negatif menunjukkan hungan terbalik. Misalnya, pertambahan jumlah penduduk
Pop akan meningkatkan permintaan barang X. Sementara jika harga X P
x
naik, maka permintaan barang X turun. Dalam analisis ekonomi tidak semua variabel
diperhitungkan.biasanya yang diperhitungkan adalah yang pengaruhnya besar dan langsung. Dalam hal ini variabel yang dianggap mempengaruhi permintaan suatu
barang adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan.
3.1.3. Konsep Elastisitas