Uji Linearitas Kriteria Ekonometrika

75 suatu rumah tangga menyukai cita rasa pedas atau tidak yang akan menentukan jumlah permintaan rumah tangga tersebut terhadap cabai merah. Dalam kasus ini dengan nilai satu diberikan pada responden yang bukan berasal dari Jawa, dan nilai nol diberikan pada responden yang berasal dari Jawa. Berdasarkan hasil output minitab diperoleh koefisien variabel X 6 bernilai positif, sesuai dengan hipotesis yang artinya konsumen atau rumah tangga yang bukan merupakan suku jawa jumlah konsumsi cabainya lebih banyak dari pada rumah tangga yang merupakan suku Jawa. Mengikuti perhitungan variabel dummy sebelumnya Lampiran 8, nilai 0,04702 pada variabel X 6 berarti jika responden yang merupakan suku Jawa memiliki tingkat permintaan terhadap cabai merah keriting sebesar satu kilogram, jumlah rata-rata permintaan cabai merah keriting rumah tangga yang bukan merupakan suku Jawa yaitu sebesar 1,048 kilogram. Selain interpretasi di atas, diperlukan analisa lebih lanjut terhadap model permintaan rumah tangga pada cabai merah yang telah terbentuk seperti pada persamaan 9. Pengujian ekonometrika dan statistik perlu dilakukan pada hasil output minitab yang telah dihasilkan untuk melihat kebaikan model yang terbentuk. Berikut ini akan dijelaskan secara lebih detail mengenai pengujian- pengujian pada model berdasarkan Lampiran 4. dan Lampiran 5.

6.2. Kriteria Ekonometrika

6.2.1. Uji Linearitas

Uji yang bertujuan untuk memastikan bahwa residual-residual dalam persamaan yang terbentuk terdistribusi secara random dapat dilihat pada gambar grafik hasil output minitab Lampiran 4. Jika pada gambar grafik output hasil minitab terlihat bahwa plot variabel-variabel prediksi tidak membentuk suatu pola tertentu parabola, kubik, dan lain-lain, dapat dikatakan bahwa asumsi atau uji linearitas terpenuhi oleh model ini. Dapat dilihat pada Lampiran 4. bahwa model yang terbentuk telah memenuhi asumsi ini, dimana grafik antara harga prediksi dan harga-harga residual tidak membentuk suatu pola tertentu. 6.2.2. Uji Homoskedastisitas Uji homoskedastisitas harus dipastikan terpenuhi oleh model yang dihasilkan untuk menjamin bahwa komponen error pada model regresi memiliki 76 ragam yang sama untuk setiap nilai variabel dipenden yang dalam kasus ini merupakan jumlah permintaan cabai merah masing-masing rumah tangga di DKI Jakarta. Dengan kata lain uji ini bertujuan untuk melihat apakah variabel yang diamati mengandung informasi yang lebih dibandingkan dengan variabel lainnya. Uji dilihat pada gambar hasil output minitab pada Lampiran 4. Tepatnya pada grafik Residuals Versus the Fitted Values, dimana harus dipastikan bahwa grafik tidak terlihat berpola baik meningkat atau menurun. Terlihat pada grafik bahwa titik-titik sebagai nilai residual berada di sekitar garis lurus tanpa membentuk pola apapun. Titik-titik terlihat menyebar dan berpusat pada satu titik namun tetap menyebar. Gambar seperti yang terlihat pada grafik memberikan arti bahwa model permintaan cabai yang dihasilkan telah memenuhi uji homoskedastisitas dan tidak terdapat pelanggaran atau masalah heteroskedastisitas. 6.2.3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas sejatinya dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan linear yang sempurna pasti antara beberapa variabel independen dari model. Variabel-variabel independen yang terdapat dalam model pasokan cabai merah ini teridiri jumlah anggota rumah tangga X 1 , harga beli cabai X 2 , pendapatan rumah tangga X 3 , frekuensi pembelian X 4 , tempat pembelian X 5 , dan suku X 6 . Untuk menghasilkan model regresi yang baik, seharusnya tidak ada hubungan linear yang sempurna diantara masing-masing variabel tersebut. Pengujian multikolinearitas pada output minitab yang dihasilkan dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor. Nilai VIF harus kurang dari 10 agar model bebas dari multikolinearitas. Nilai yang dapat dilihat pada Tabel 16. sebagai hasil regresi linear Lampiran 5., menunjukkan nilai VIF masing-masing variabel independen kurang dari sepuluh. Jadi sesuai dengan ketentuan yang menyatakan bahwa model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah yang memiliki nilai VIF kurang dari sepuluh. Nilai VIF yang dihasilkan berkisar antara 1,1 hingga nilai terbesar yaitu 1,6. Berdasarkan nilai tersebut jadi dapat disimpulkan bahwa dari model regresi permintaan rumah tangga di DKI Jakarta terhadap cabai merah yang dihasilkan tidak ada hubungan linear antara variabel independennya. 77

6.2.4. Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Kajian Sistem Pemasaran Dan Integrasi Pasar Cabai Merah Keriting (Capsicum Annuum) Di DKI Jakarta

0 9 123

Analisis Efisiensi Rantai Pasokan Cabai Merah Keriting Kota Bogor

2 19 44

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING PADA RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 5

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING PADA RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 1 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING PADA RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING PADA RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 4 38

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING PADA RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING PADA RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

4 23 3

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING PADA RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

2 1 26

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING PADA RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1