Gambar 7 Grafik nilai CPUE pada tahun 2010 Tabel 12 dan grafik diatas dapat terlihat nilai CPUE terbesar terjadi pada
bulan Februari yaitu sebesar 14135,6 kgtrip. Namun pada bulan Maret nilai CPUE
mengalami penurunan dimana nilai CPUE berbeda jauh dengan bulan Februari. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor pada bulan tersebut diduga sedang
terjadi musim ikan tuna, sehingga dengan nilai effort yang tidak terlalu besar dapat menghasilkan jumlah tangkapan ikan tuna yang cukup banyak. Nilai CPUE
paling rendah terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 5256,3 kgtrip dan hanya mengalami kenaikan yang perlahan hingga bulan berikutnya.
5.2 Ekspor Ikan Tuna
5.2.1 Produksi dan distribusi ekspor ikan tuna
Ikan tuna yang didaratkan di PPS Bungus diproduksi untuk tujuan ekspor, berupa ekspor tuna segar dan ekspor tuna olahan. Ekspor ikan tuna di PPS Bungus
dikelola oleh pihak swasta atau investor yang bekerja sama dengan pihak pelabuhan dan pemerintah. Saat ini di PPS Bungus terdapat 3 investor yang
melakukan ekspor ikan tuna,diantaranya adalah PT Sinar Agro Marine Utama SAMU, PT Dempo Andalas Samudera dan PT Global Surya Perkasa GSP. PT
8145.6 14135.6
8481.2 10117.8
8845.3 11191.3
5256.3 5392.8
6943.4 7874.0
8940.0 7860.8
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
Kgtrip Kgtrip
Kgtrip
Bulan
SAMU dan PT GSP melakukan ekspor tuna berupa ekspor ikan tuna segar, sedangkan PT Dempo Andalas Samudera melakukan ekspor tuna berupa ekspor
tuna olahan Loin dan Steak. Namun pada pertengahan tahun 2010 investor yang masih aktif melakukan
ekspor ikan tuna di PPS Bungus hanya PT. GSP dan PT. Dempo Andalas Samudera. PT GSP melakukan ekspor tuna segar atau fresh ke negara Jepang,
sedangkan ikan tuna olahan dilakukan ekspor oleh PT. Dempo Andalas Samudera ke negara-negara di Eropa, Amerika Serikat dan Miami.
Berdasarkan catatan PPS Bungus 2010, saat ini dari pelabuhan ini telah tercatat ekspor ikan tuna produk olahan dan segar. Tahun 2009 jumlah kapal yang
melakukan penangkapan ikan tuna sebanyak 93 buah dengan total ikan tuna yang diekspor sebesar 518.339 kg 12.711 ekor untuk tuna segar dan 202.317 kg
5.497 ekor untuk produk olahan, dengan total ekspor keseluruhan untuk tuna segar dan olahan adalah sebesar 720.65 kg 18.208. Secara rinci perkembangan
ekspor ikan tuna tahun 2009 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 13 Produksi ekspor ikan tuna di PPS Bungus tahun 2009
No. Bulan
Tuna Ekspor Total Ekspor
Segar Olahan
Kg Ekor
Kg Ekor
Kg Ekor
1 Januari
38.391 942
14.521 329
52.912 1.271
2 Februari
34.980 832
9.275 232
44.255 1.064
3 Maret
27.209 661
12.529 340
39.738 1.001
4 April
58.743 1.503
26.632 723
85.375 2.226
5 Mei
76.885 1.803
34.292 902
111.177 2.705
6 Juni
60.614 1.482
48.879 1.297
109.493 2.779
7 Juli
24.040 601
11.155 289
35.195 890
8 Agustus
35.199 898
4.930 156
40.129 1.054
9 September
52.227 1.374
7.019 254
59.246 1.628
10 Oktober
37.917 918
8.640 316
46.557 1.234
11 November
40.079 965
12.285 318
52.364 1.283
12 Desember
32.055 732
12.160 341
44.215 1.073
Jumlah - Total 518.339
12.711 202.317
5.497 720.656
18.208 Sumber : PPS Bungus 2011
Pada tahun 2009, ikan tuna ekspor diproses oleh PT. SAMU dan PT. Dempo Andalas Samudera. Ikan untuk tujuan ekspor segar diproses oleh PT. SAMU,
sedang ikan tuna olahan dalam bentuk beku diproses oleh PT. Dempo Andalas Samudera.
Jumlah kapal yang mendaratkan hasil tangkapan ikan tuna untuk tujuan ekspor pada tahun 2010 tercatat sebesar 460.937 kg 11.274 ekor untuk ekspor
tuna segar dan 237.737 kg 7.089 ekor untuk tuna olahan, dengan total ekspor ikan tuna sebesar 698.670 kg 18.363 ekor. Secara rinci perkembangan ekspor
ikan tuna tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 13 berikut :
Tabel 14 Produksi ekspor ikan tuna di PPS Bungus tahun 2010
No. Bulan
Tuna Ekspor Total Ekspor
Segar Olahan
Kg Ekor
Kg Ekor
Kg Ekor
1 Januari
36.567 829
20.452 531
57.019 1.360
2 Februari
42.595 969
28.083 746
70.678 1.715
3 Maret
39.916 1.074
10.971 390
50.887 1.464
4 April
36.729 944
23.978 971
60.707 1.915
5 Mei
40.272 900
21.645 653
61.917 1.553
6 Juni
42.412 934
35.927 955
78.339 1.889
7 Juli
31.585 735
9.800 283
41.385 1.018
8 Agustus
24.263 600
2.701 91
26.964 691
9 September
46.253 1.313
9.294 291
55.547 1.604
10 Oktober
37.065 948
18.053 627
55.118 1.575
11 November
30.765 783
22.875 690
53.640 1.473
12 Desember
52.515 1.245
33.954 861
86.469 2.106
Jumlah - Total 460.937
11.274 237.733
7.089 698.670 18.363
Sumber : PPS Bungus 2011
Pada tahun 2010 ikan tuna ekspor dalam bentuk tuna segar atau fresh diproses oleh PT. Sinar Agro Marine Utama dan PT. Global Surya Perkasa.
Namun pada tahun 2010 PT SAMU hanya melakukan kegiatan ekspor ikan tuna sampai pada bulan Maret saja, kemudian dilanjutkan oleh PT. GSP mulai dari
bulan April 2010 hingga 2011 sekarang. Pada bulan April dan selanjutnya PT SAMU sudah tidak beroperasi atau tidak melakukan kegiatan ekspor ikan tuna.
Sedangkan untuk ikan olahan dalam bentuk beku diproses oleh PT. Dempo Andalas Samudera.
Perkembangan ekspor tuna segar dan olahan di PPS Bungus pada tahun 2006-2010 :
Gambar 8 Produksi ekspor ikan tuna periode
2006-2010
Pada Gambar 8 terlihat pada tahun 2007 terjadi nilai produksi ekspor ikan tuna yang sangat sedikit dibandingkan dengan tahun lainnya. Hal ini disebabkan
oleh berbagai faktor salah satu diantaranya karena pada tahun 2007 tidak terjadi kegiatan penangkapan ikan tuna yang produktif oleh kapal-kapal penangkap ikan
tuna. Kapal-kapal tuna longline yang menangkap ikan tuna mengalihkan pendaratan ikan ke jakarta dan pada pertengahan tahun 2008 kapal-kapal tuna
longline tersebut kembali mendaratkan hasil tangkapannya di PPS Bungus. Tabel 15 dari tahun 2008 hingga 2009 terjadi peningkatan ekspor ikan tuna. Berikut
pada Tabel 15 terdapat nilai produksi ikan tuna periode tahun 2006-2010.
Tabel 15 Produksi dan nilai produksi ekspor ikan tuna periode 2006-2010
No Tahun
Produksi Ton Nilai Produksi Rp
1 2006
747,02 59.924.336.500
2 2007
6,58 558.875.000
3 2008
346,11 21.125.502.000
4 2009
720,67 48.999.686.880
5 2010
698,67 50.588.010.000
Rata-Rata 503,81
36.239.282.076 Sumber: Laporan Tahunan PPS Bungus 2011
200 400
600 800
2006 2007
2008 2009
2010 747.02
6.58 346.11
720.67 698.67
Kg
Tahun
Perkembangan nilai produksi dari tahun 2006 hingga 2010 terlihat pada Gambar 9. Nilai produksi ekspor ikan tuna setiap tahunnya tergantung pada harga
ikan tuna setiap tahunnya yang berbeda-beda. Terlihat pada tahun 2009 dan 2010, dengan jumlah produksi tahun 2010 yang relatif lebih rendah dibanding dengan
tahun 2009 tetapi menghasilkan nilai produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2009. Hal ini disebabkan harga ikan tuna pada tahun 2010 lebih
tinggi dibandingkan dengan harga ikan tuna pada tahun 2009.
Gambar 9 Perkembangan nilai ekspor ikan tuna periode 2006-2010 Terlihat jelas pada Gambar 9 produksi dan nilai produksi ikan tuna di PPS
Bungus tahun 2006 –2010 mengalami penurunan drastis pada tahun 2007. Hal ini
disebabkan oleh faktor sangat sedikitnya jumlah hasil tangkapan yang terdapat di PPS Bungus pada tahun tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PPS
Bungus, pada tahun 2007 tidak terjadi kegiatan penangkapan ikan tuna setiap bulannya pada tahun tersebut, salah satu faktornya disebabkan kondisi di wilayah
PPS Bungus yang tidak nyaman karena banyaknya preman dan kondisi yang kurang kondusif di PPS Bungus karena pada tahun tersebut terjadi gempa yang
cukup besar di Sumatera Barat, sehingga karena berbagai faktor tersebut kapal- kapal penangkap tuna mengalihkan pendaratan hasil tangkapannya ke Jakarta.
- 10,000,000,000
20,000,000,000 30,000,000,000
40,000,000,000 50,000,000,000
60,000,000,000
2006 2007
2008 2009
2010
59.924.336.500
558.875.000 21.125.502.000
48,999,686,880
50.588.010.000
Tahun Rp.
Peningkatan nilai produksi ekspor ikan tuna terlihat mulai dari tahun 2008 hingga tahun 2010. Dimana pada tahun 2008 nilai produksi yang diperoleh
sebesar Rp. 21.125.502.000,00 dengan total produksi ikan tuna yang di ekspor sebesar 346,11 ton. Pada tahun 2009 nilai produksi sebesar Rp. 48.999.686.880,00
dengan total jumlah ikan tuna yang di ekspor sebesar 720,67 ton. Dan pada tahun 2010 menghasilkan nilai produksi sebesar Rp. 50.588.010.000,00 dengan total
ikan yang diekspor sebanyak 698,67 ton. Perkembangan produksi ekspor ikan tuna di PPS Bungus sangat bergantung
kepada jumlah produksi atau hasil tangkapan ikan tuna yang terdapat di PPS Bungus. Potensi perikanan tuna di PPS Bungus dalam 3 tahun terakhir mengalami
peningkatan, hal ini terlihat dengan jumlah hasil tangkapan ikan tuna yang terdapat pada tahun 2008 hingga 2010. Untuk dapat terus melakukan ekspor ikan
tuna secara berkelanjutan diperlukan sumberdaya ikan tuna secara terus menerus dan pengelolaan oleh eksportir tuna di PPS Bungus.
Jumlah hasil tangkapan ikan tuna sangat bergantung pada produktivitas alat tangkap tuna yang terdapat di PPS Bungus. Nilai produktivitas dari alat tangkap
tersebut dapat terlihat dengan hasil nilai CPUE yang telah dihitung pada sub bab sebelumnya, dimana nilai catch dengan effort perlu diketahui untuk dapat
menggambarkan kecenderungan produktivitas alat tangkap ikan tuna yang dicerminkan oleh nilai CPUE. Nilai CPUE yang didapatkan pada tahun 2009-
2010 menunjukkan nilai yang berbeda-beda setiap bulannya.
5.2.2 Penanganan ikan tuna ekspor