4 KEADAAN UMUM PPS BUNGUS
4.1 Lokasi Penelitian, Sejarah dan Struktur Organisasi Organisasi
4.1.1 Lokasi penelitian
Pelabuhan Perikanan Samudera PPS Bungus terletak dikelurahan Bungus Barat Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.
Secara geografis, PPS Bungus berada pada koordinat 01- 02‟ – 15” LS dan 100 –
23‟ – 34” BT. Letak geografis PPS Bungus sangat strategis karena berada di pertengahan pulau Sumatera, berada dekat dengan daerah penangkapan ikan,
sehingga mutu ikan hasil tangkapan dapat dipertahankan karena hari penangkapan catching day menjadi lebih pendek. Kondisi perairan PPS Bungus sangat tenang
dan dengan kolam pelabuhan yang sangat dalam tanpa pernah mengalami pendangkalan pengerukan. Kondisi perairan disekitar PPS Bungus juga cukup
tenang karena terlindung dan dikelilingi oleh peraiaran Kepulauan Mentawai. Keadaan cuaca secara umum sama dengan cuaca disekeliling equator, angin
beraturan, dan curah hujan yang cukup tinggi PPS Bungus 2011. Jarak dari PPS Bungus dengan pusat Kota Padang sekitar 16 km dan ± 30
km dari Bandara Internasional Minangkabau BIM. Keberadaan PPS Bungus di Kota Padang juga sangat memberikan kemudahan bagi nelayan dalam
memperoleh kebutuhan melaut seperti BBM, air tawar, es, ransum maupun logistik lainnya. Kondisi jalan dari dan menuju lokasi pelabuhan cukup baik
sehingga mudah dijangkau oleh sarana transportasi yang ada.
4.1.2 Sejarah
Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus adalah Unit Pelaksana Teknis Kementrian Kelautan dan Perikanan yang bertanggung jawab langsung dengan
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap. Pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera PPS Bungus diawali proyek pembangunan dan pengembangan
perikanan sumatera atau lebih dikenal dengan nama “Sumatera Fisheries
Development Project ” SFDP yang dimulai sejak tahun 1981 dan selesai pada
tahun 1989 dengan sumber dana berasal dari pinjaman Bank Pembangunan Asia
ADB Loan 474-INO sebesar US 9,3 juta dan dana pendamping setiap tahun anggaran dari APBN.
Periode ini SFDP telah berhasil membebaskan tanah luas 14 ha dan membangun beberapa fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang.
Periode berikutnya 1990-2001 kegiatan SFDP berakhir dan dilanjutkan oleh UPT Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap yang disebut dengan Pelabuhan Perikanan
Nusantara Bungus berdasarkan SK. Mentan Nomor : 558KptsOT.210890 tanggal 4 Agustus 1990 Vide Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : B.590I90 tanggal 2 Juli 1990 dengan status eselon IIIb. Perkembangan selanjutnya terhitung mulai tanggal 1 Mei 2001 Pelabuhan
Perikanan Nusantara Bungus ditingkatkan statusnya menjadi eselon IIb dengan klasifikasi Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus PPSB berdasarkan SK.
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 26.Imentahun 2001 Vide Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 86M.PAN42001
tanggal 4 April 2001 PPS Bungus 2011. Kedudukan PPS Bungus berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor : PER. 19 MEN 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan Perikanan, PPS Bungus diklasifikasikan sebagai Pelabuhan