Proses perizinan yang dilakukan tidak membutuhkan waktu yang lama dan prosedur yang panjang. Penanam modal dapat mengajukan permohonan perizinan
secara manual kepada BKPMP. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapat perizinan dan nonperizinan sekitar 10 hari atau 2 minggu sejak penanam modal
mengisi dan menyerahkan berkas secara lengkap kepada pihak BKPMP. Dan untuk pelayanan perizinan dan perizinan tidak dikenakan biaya apapun. Setelah
semua lengkap dan dipihak BKPMP menerima persetujuan atau memberikan perizinan, pihak BKPMP wajib menyampaikan tembusan atas izin penanam
modal yang dikeluarkan kepada Gubernur Sumatera Barat. Pelayanan perizinan dan non perizinan yang hanya dilakukan disatu tempat dan tidak membutuhkan
waktu yang lama, memberikan kemudahan sendiri bagi penanam modal untuk memperoleh perizinan dalam melakukan investasi.
5.3.5 Evaluasi kebijakan berdasarkan persepsi
Evaluasi berkenaan dengan dengan produksi informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan. Ketika hasil kebijakan pada kenyataannya mempunyai
nilai, hal ini karena hasil tersebut memberi sumbangan pada tujuan dan sasaran. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa kebijakan atau program telah mencapai
tingkat kinerja yang bermakna, yang berarti bahwa masalah-masalah kebijakan dibuat jelas atau diatasi Dunn 2008. Hasil evaluasi dengan menggunakan
metode skoring diperoleh hasil skor yang berada pada nilai selang 3,4. Dimana pada selang 3,4 ≤ 4,2 hasil evaluasi persepsi yang diperoleh terhadap kebijakan
atau peraturan melakukan investasi di Sumatera Barat baik. Selang 4,2 ≤ 50
menunjukkan skor dari nilai evaluasi persepsi terhadap kebijakan yang diperoleh sangat baik. Berikut hasil evaluasi persepsi terhadap kebijakan atau peraturan
mengenai investasi :
Tabel 18 Hasil evaluasi tingkat persepsi responden
No. Parameter
R1 R2
R3 R4
Rataan Kriteria
Penilaian 1
Pelaksanaan dari peraturan mengenai investasi
4 4
4 4
4 Baik
2 Tingkat pelayanan yang
diberikan kepada investor 4
4 4
4 4
Baik 3
Sikap dan kepatuhan dari Investor
5 5
4 4
4,5 Sangat
Baik 4
Sikap dan kepatuhan dari pelaksanaan kebijakan
4 4
4 4
4 Baik
5 Komitmen Investor dalam
berinvestasi 4
5 4
5 4,5
Sangat Baik
6 Ketersediaan fasilitas untuk
mendukung investasi 4
3 4
4 3,75
Baik 7
Ketersediaan SDM untuk mendukung investor
4 3
4 4
3,75 Baik
8 Birokrasi Perijinan
5 4
3 3
3,75 Baik
9 Prosedur perizinan dan
kelengkapan administrasi 5
4 4
4 4,25
Sangat Baik
10 Kinerja instansi dalam
pengurusan perijinan 5
4 4
5 4,5
Sangat Baik
11 Keamanan dan kenyamanan
yang diberikan kepada investor 5
3 3
4 3,75
Baik Rata-Rata
4,45 3,91
3,82 4,09
4,07 Baik
Sumber : Data primer
Keterangan : R1
: Pihak Pelabuhan R3
: Investor R2
: DKP SUMBAR R4
: Investor
Hasil evaluasi berdasarkan pada Tabel 18 terlihat dengan nilai rata-rata yang diperoleh pada setiap responden. Nilai dari hasil evaluasi yang diperoleh sebesar
4,07 dimana tingkat persepsi dai responden-responden terhadap kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan investasi berjalan dengan baik. Pelayanan
yang diberikan oleh pihak terkait kepada para calon investor sudah cukup baik,
yaitu dengan memberikan keamanan berusaha bagi calon investor atau investor yang telah berinvestasi. Menjamin keamanan bagi para investor untuk berusaha
dengan komitmen dari Kapolda Sumatera Barat dan Dan Lantamal II Padang yang bekerja sama dengan pemerintah dan pihak pelabuhan. Peningkatan keamanan di
wilayah PPS Bungus Komitmen yang dilakukan oleh pihak PPS Bungus dengan pemerintah
Sumatera Barat saat ini untuk meningkatkan investasi adalah dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada investor yang berinvestasi ataupun yang akan
melakukan investasi tuna di Sumatera Barat. Hal ini dilakukan dengan memberikan ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang
kebutuhan investor dalam melakukan usahanya. Berupa menjamin ketersediaan listrik, bbm, dan air bersih untuk mendukung kegiatan pengembangan sentra tuna
di Sumatera Barat dengan komitmen dengan PLN, Pertamina dan PDAM, hal ini sudah terpenuhi di PPS Bungus. Selain itu juga dalam peningkatan fasilitas-
fasilitas di PPS Bungus yang berhubungan dengan industri tuna juga sudah dilengkapi yaitu dengan sudah adanya pabrik dry ice cold. Terdapatnya lahan
kosong di PPS Bungus yang dapat dimanfaatkan oleh investro untuk membangun gedung industri untuk peningkatan pengembangan tuna di PPS Bungus sehingga
nantinya diharapkan produksi tuna di PPS Bungus meningkat. Prosedur dalam perizinan dalam melakukan investasi sudah dapat
memberikan kenyaman dan kemudahan bagi para calon investor ataupun investor yang telah melakukan investasi. Dengan adanya peraturan atau kebijakan
mengenai investasi di Sumatera Barat, diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan pelayanan terpadu
satu pintu di bidang penanaman modal. Penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu PTSP ini dimaksudkan sebagai dasar dalam penyelenggaraan perizinan
dan non perizininan bidang penanaman modal yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi BKPMP. Didalam peraturan tersebut
dijelaskan jenis pelayanan perizinan berupa pendaftaran penanaman modal dan izin lokasi dan usaha perikanan.
Memberikan kenyaman dan keamanan bagi investor yang melakukan usaha, serta kemudahan dalam peizinan saat ini yang sudah cukup baik. Hal ini
dilakukan dengan memberikan keringanan biaya berupa bea masuk untuk impor barang untuk keperluan produksi. Hal ini terlihat peraturan mengenai kebijakan
investasi tidak memberikan kesulitan bagi pihak-pihak terkait dalam menjalankan pelaksanaan peraturan tersebut. Namun investor masih terbatas untuk memperoleh
informasi mengenai kebijakan dan peraturan dalam prosedur melakukan investasi.
5.3.6 Evaluasi kebijakan investasi berdasarkan PP No. 45 tahun 2008