2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perikanan Tuna
2.1.1 Jenis dan penyebaran tuna
Sumberdaya tuna merupakan salah satu dari beberapa sumberdaya potensial yang sudah terbukti besar sumbangannya bagi perekonomian perikanan nasional.
Produksi tuna di perairan Indonesia pada tahun 2008 adalah sebesar 912.847 ton yang terdiri dari Tunas, Skipjack tunas dan Eastern little tunas Data Statistik
Perikanan 2009, walaupun secara nasional pemanfaatannya tidak merata diseluruh perairan Indonesia. Sumberdaya tuna cukup menyebar di perairan
Indonesia, dari barat hingga ke timur dan lebih banyak menyebar diperairan bebas. Oleh karena itu, tidak banyak nelayan tradisional yang turut memanfaatkan
sumberdaya ini. Pemanfaatan sumberdaya tuna lebih banyak dilakukan oleh perusahaan skala menengah ke atas, karena memerlukan investasi yang besar.
Tuna menyebar luas di seluruh perairan tropis dan sub-tropis. Di Samudera Hindia dan Samudera Atantik, tuna menyebar diantara 40° LU dan 40° LS
Collete dan Naven 1983 diacu dalam Julianingsih 2004. Khususnya di Indoneia, tuna hampir didapatkan menyebar di seluruh perairan Indonesia. Di Indonesia
bagian barat meliputi Samudera Hindia di sepanjang pantai utara dan timur Aceh, pantai barat Sumatera, selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Di perairan
Indonesia bagian timur meliputi laut Banda Flores, Halmahera, Maluku, Sulawesi, perairan Pasifik di sebelah utara Papua dan selat Malaka. Salah satu faktor yang
menyebabkan penyebarannya dapat meliputi skala ruang wilayah geografis yang cukup luas, termasuk diantaranya beberapa spesies yang dapat menyebar dan
bermigrasi lintas samudera. Tuna merupakan jenis ikan pelagis besar yang memiliki khas sebagai
perenang cepat dan peruaya jauh. Bentuknya menyerupai cerutu dan memanjang. Ikan tuna tergolong jenis ikan yang aktif dan umumnya menyebar di perairan
oceanik hingga perairan dekat pantai. Ikan tuna dapat dibagi menjadi beberapa jenis produk. Menurut Ilyas 1980 diacu dalam Ross 2008, macam-macam
utilisasi produk-produk ikan antara lain :
1 Ikan segar adalah ikan yang baru tertangkap,dibersihkan dan ditangani
sedemikian hingga ketika ikan tersebut sampai pada konsumen masih dalam keadaan segar.
2 Ikan beku adalah ikan yang setelah diangkat dari laut dibekukan dengan suhu
-50⁰C samapi -60⁰C, biasanya ikan ini diperuntukkan sebagai ikan ekspor. 3
Curing adalah ikan yang diolah secara tradisional dapat diasinkan, dipindang, diasap atau diberikan perlakuan yang lain.
4 Reduksi adalah sisa-sisa dari ikan yang rusak atau memiliki kualitas terendah,
biasanya banyak ikan-ikan ini dimanfaatkan untuk tepung ikan yang biasa dipakai untuk pakan ternak.
Penangkapan tuna dapat digolongkan menjadi empat daerah penangkapan, yaitu Samudera Atlantik, Samudera Fasifik bagian timur, Samudera Pasifik
bagian barat dan Samudera Hindia. Berikut ini adalah jenis ikan tuna beserta daerah penyebarannya di Perairan Pasifik dan Hindia Uktolseja 1998 diacu
dalam Julianingsih 2004.
Tabel 1 Jenis tuna dan penyebarannya
No. Jenis
Lokasi Perairan 1.
Madidihang Thunnus albacares Pasifik dan Hindia
2. Tuna mata besar Thunnus obesus
Pasifik dan Hindia 3.
Albakora Thunnus alalunga Pasifik dan Hindia
4. Tuna ekor panjang Thunnus tonggol
Pasifik barat
tengah, termasuk
Indonesia 5.
Cakalang katsuwonus pelamis Pasifik Selatan
Sumber : Uktolseja 1998 diacu dalam Julianingsih 2004
Tabel 1 di atas terlihat bahwa penyebaran atau daerah penangkapan tuna begitu luas, hal ini menuntut peran aktif dalam usaha pengelolaan dari negara-
negara yang terkait dengan pemanfaatan sumberdaya tuna. Peran yang sama juga menjadi tanggung jawab bagi Indonesia, baik sebagai negara pemanfaat maupun
sebagai sebagai negara yang yurisdiksinya terdapat pada daerah penyebaran tuna tersebut. Peran yang diberikan atau dikonstribusikan termasuk ke dalam
penetapan kebijakan pengelolaan sehingga pemanfaatan sumberdaya tuna dapat berdaya guna dan efektif.
Sumber: http:www.damandiri.or.id
Gambar 1 Jenis-jenis Ikan Tuna
2.1.2 Ekspor tuna dan distibusi