Tarif KSO diatur berdasarkan perjanjian Kerja Sama Operasional KSO antara Direktur Jenderal Perikanan Tangkap dengan pihak swastabadan hukum
perorangan. Kerja Sama Operasional KSO merupakan perjanjian yang dilakukan antara kedua belah pihak atau lebih dimana masing-masing sepakat untuk
melakukan usaha secara bersama dengan menggunakan aset atau fasilitas dan atau hak usaha yang dimiliki secara bersama dan menangggung resiko usaha secara
bersama-sama. PPS Bungus memiliki areal industri pengembangan perikanan atau lahan
yang diperuntukkan untuk industri dan pengembangan yang telah tersedia seluas 7,5 ha, yang dapat dimanfaatkan oleh koperasi perikanan, perusahaan swasta
ataupun badan usaha milik negara lainnya, antara lain pembangunan pabrik es, industri pengolahan hasil perikanan, dll. Saat ini lahan atau areal industri yang
telah dimanfaatkan oleh pihak swasta adalah sekitar 1.400 m
2
18,67 terdiri dari pengusaha besar dan pengusaha kecil dan penyerapan tenaga kerja sebanyak
1.880 orang. Fasilitas yang dapat diusahakan oleh swasta saat ini di PPS Bungus dengan sistem sewa berupa alat-alat berat vessel lift kapasitas 30 ton, forklift
dengan kapasitas 2 ton, tanah atau lahan industri perikanan yang saat ini masih tersedia sekita ±6,1 ha dan bangunan perkantoran ±500 m
2
.
5.3.3 Dampak terhadap masyarakat sekitar
Keberadaan PPS Bungus dan kegiatan perikanan di PPS Bungus secara tidak langsung memberikan dampak bagi daerah tersebut. Hal ini terlihat dengan
adanya perusahaan perikanan yang terdapat di PPS Bungus memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan juga meningkatkan perekonomian daerah.
Total keseluruhan tenaga kerja yang bekerja di PPS Bungus adalah sebanyak 3.349 orang yang terdiri dari tenaga kerja lepas, tenaga kerja perusahaan, dan
yang bekerja di PPS. Tenaga kerja lepas adalah tenaga kerja harian dan tidak selalu melakukan pekerjaan yang tetap dan digaji secara harian.
Jumlah tenaga kerja di PPS Bungus periode 2005-2009 adalah sebagai berikut :
Tabel 17 Jumlah tenaga kerja di PPS Bungus periode 2005-2009
No Tahun
Jumlah Tenaga Kerja Terserap Jumlah
- Total Pelabuhan
Perikanan Perusahaan
Tenaga Lepas 1
2005 53
85 99
237 2
2006 63
85 146
294 3
2007 73
180 928
1181 4
2008 100
183 636
919 5
2009 98
165 455
718 Jumlah
387 698
2264 3349
Sumber : Laporan Tahunan PPS Bungus 2009
Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal, menjelaskan bahwa dengan adanya investor atau perusahaan swasta yang
melakukan penanaman modal atau investasi maka akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi wilayah sekitar tempat perusahaan tersebut melakukan
investasi. Serta juga dijelaskan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, pembangunan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kemampuan
daya saing usaha nasional serta mampu mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat. Dapat dilihat pada tahun 2005 dan 2006 tenaga
kerja yang terserap masih sedikit, namun pada tahun-tahun berikutnya mulai ada peningkatan penyerapan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan pada tahun 2007
berdirinya PT. Dempo Andalas Samudera sebagai industri yang bergerak dalam bidang pengolahan ikan tuna untuk tujuan ekspor dan lokal. Terdapatnya industri
di PPS Bungus dapat membantu masyarakat sekitar untuk memperoleh penghasilan dan mengatasi pengangguran di sekitar PPS Bungus.
5.3.4 Peraturan mengenai investasi di Sumatera Barat