Peluang investasi Investasi di PPS Bungus

5.3 Investasi di PPS Bungus

5.3.1 Peluang investasi

Kegiatan investasi yang dilakukan oleh investor atau pihak swasta di PPS Bungus PPSB tergolong ke dalam direct investment atau investasi dilakukan secara langsung, dimana pihak swasta atau investor mendirikan perusahaannya di PPSB serta melakukan sendiri kegiatan usahanya. Pelabuhan Perikanan Samudera PPS Bungus merupakan pelabuhan khusus untuk produk ikan, bahkan saat ini dijadikan sebagai sentra pengembangan industri tuna. Fasilitas yang dimiliki antara lain berupa : 1 Dermaga sepanjang 286 meter dengan kedalaman 6 meter; 2 Tangki BBM yang berkapasitas 75 ton; 3 Air minum berkapasitas 350 ton; 4 Pabrik es berkapasitas 50 ton; 5 Area docking seluas 2.860 m 2 ; 6 Area untuk lokasi industri dan pengolahan masih seluas 6 ha; 7 Dapat melayani kapal-kapal ikan bertonase sampai 1.000 ton. Investasi di PPS Bungus memiliki prospek yang cukup menjanjikan dalam pengembangan perikanan tuna dan ikan pelagis kecil, industri dan ekspor. Hal ini membuka peluang bagi para calon investor untuk melakukan investasi di PPS Bungus. Peluang-peluang investasi di PPS Bungus antara lain : 1 Dukungan sumberdaya ikan yang masih cukup besar perikanan tuna; 2 Permintaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan yang cukup besar; 3 Fishing ground relatif dekat dengan armada penangkapan ikan 4 Dukungan fasilitas kavling industri tersedia; 5 Sarana dan prasarana yang cukup memadai; 6 Industri pengolahan yang sudah ada industri perikanan tuna longline, purse seine 7 Dukungan dari pemerintah daerah berupa bantuan dalam prasarana jalan dan bandara; 8 Pembangunan cold storage dan pabrik es dan dock yard; 9 Layanan pengiriman dan docking kapal; 10 Ketersedian bahan bakar untuk kebutuhan melaut nelayan. Ketersedian sarana dan prasarana yang lengkap di PPS Bungus sangat menunjang untuk menjadikan PPS Bungus sebagai sentra tuna. Fishing ground yang juga dekat, sehingga dapat menghemat BBM dan waktu penangkapan. Kenaikan harga BBM membutuhkan proses penangkapan yang efisien. Hal ini membuat kapal nelayan tuna yang beroperasi di Samudera Hindia memindahkan pangkalan pendaratan ikan tuna yang sebelumnya dijakarta dan bali, beralih ke pelabuhan bungus di Sumatera Barat. Pada tahun 2010 tercatat 4 empat unit usaha dengan 165 kapal ukuran kapal 15-100 GT telah memindahkan basis pendaratan ikan tunanya di Pelabuhan Perikanan Bungus PPS Bungus, sehingga PPS Bungus mengalami peningkatan ekspor tuna sebanyak 10 MThari Laporan tahunan PPS Bungus 2011. Pelabuhan Perikanan Samudera PPS Bungus memiliki luas area pelabuhan sebanyak 22 ha. Fasilitas berupa lahantanah yang diperuntukkan untuk industri yang terdapat di PPS Bungus sekitar 7.500 m 2 , luas lahan yang telah dimanfaatkan oleh investor atau pihak swasta adalah 1.400 m 2 terdiri dari pengusaha besar dan pengusaha kecil dari penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.880 orang. Sisa luas area atau lahan yang masih tersisa untuk dimanfaatkan oleh pihak swasta atau investor adalah sekitar 6,1 ha. Fasillitas yang dimanfaatkan oleh swasta dilakukan dengan sistem sewa berdasarkan PP No. 19 Tahun 2006 tentang tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan. Fasilitas yang digunakan oleh pihak investor atau swasta di PPS Bungus adalah berupa : 1 Alat-alat berat vessel lift kap. 30 ton, forklift kap. 20 ton 2 TanahLahan Industri Perikanan, masih tersedia ±6 ha 3 Bangunan perkantoran ±500 m 2 Saat ini tercatat perusahaan swasta yang melakukan investasi di PPS Bungus dalam menunjang kegiatan perikanan tuna adalah : 1 PT Dempo Andalas, bergerak dibidang ekspor tuna dalam bentuk olahan; 2 PT Global Surya Perkasa, bergerak di bidang ekspor tuna segar; 3 PT Danitama Mina, bergerak dibidang produksi es. Perusahaan swasta atau investor yang melakukan kegiatan investasi di PPS Bungus tergolong kedalam penanaman modal secara langsung direct investment, dimana investasi dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang terdapat di PPS Bungus tersebut. Investasi yang dilakukan perusahaan tersebut dengan menggunakan fasilitas digolongkan kedalam Penananaman Modal Dalam Negeri PMDN Toyang Mulya Lubis diacu dalam Munandar 2003.

5.3.2 Prosedur investasi di PPS Bungus