Waktu dan Tempat Metode Penelitian dan Pengumpulan Data

3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Pengambilan data dilakukan pada bulan April tahun 2011 di Pelabuhan Perikanan Samudera PPS Bungus, Sumatera Barat.

3.2 Metode Penelitian dan Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode studi kasus. Menurut Hasan 2002 menjelaskan bahwa studi kasus ialah penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan studi kasus adalah memberikan gambaran secara mendetail mengenai latar belakang, sifat-sifat serta karakteristik dari hal-hal yang diamati oleh penulis di lapangan Nazir 1988. Nasution 2003 menjelaskan ciri-ciri dari penelitian dengan metode studi kasus adalah : 1 Mendeskripsikan sesuatu halsekelompok manusia; 2 Aktual; 3 Ada kasus, keadaan khusus terjadi pada penelitian; 4 Unit penelitian kecilterbatas; 5 Memiliki kekhasan. Berdasarkan sumbernya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder merupakan data penunjang yang diperoleh melalui informasi maupun laporan tertulis dari instansi terkait. 1 Data primer diperoleh melalui hasil wawancara dengan pihak-pihak terkait dan pengamatan langsung yang berpedoman pada kuisioner yang ada. 2 Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang berasal dari Kantor Kelautan dan Perikanan Padang dan laporan tahunan PPS Bungus, berupa data: 1 Data berkala time series hasil tangkapan 5 tahun terakhir; 2 Upaya penangkapan alat tangkap longline 5 tahun terakhir; 3 Laporan tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Barat; 4 Dokumen-dokumen berupa Peraturan Perundang-undangan mengenai Penanaman Modal atau Investasi yang di terapkan di Sumatera Barat dan PPS Bungus. Pemilihan responden untuk wawancara dan pengisian kuisioner dilakukan dengan cara purposive sampling atau pemilihan secara sengaja dengan pertimbangan responden adalah aktor atau pengguna lahan stakeholders. Responden yang dimaksud adalah responden yang terlibat langsung atau responden yang dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti permasalahan terkait dengan permasalahan investasi di PPS Bungus. 1 Pihak Pengelola Pelabuhan Melakukan wawancara dengan Kepala bidang Pengembangan PPS Bungus. Informasi yang diperoleh berupa tingkat pemanfaatan fasilitas yang terdapat di PPS Bungus dalam menunjang kegiatan perikanan tuna dan kebijakanperaturan penanaman modal yang diterapkan. 2 Pihak swasta atau pihak investor yang berinvestasi di PPS Bungus Melakukan wawancara pihak investor yaitu Direktur PT. Danitama Mina dan Kepala HRD PT. Dempo Andalas. Informasi yang diperoleh berupa prosedur perizinan dalam berinvestasi, kebijakan dan peraturan dalam melakukan investasi, dan permasalahan-permasalahan terkait dengan investasi yang dilakukan oleh pihak swasta atau investor. 3 Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Padang Melakukan wawancara dengan staff bidang Investasi dan Pengembangan Usaha. Informasi yang diperoleh berupa permasalahan-permasalahan yang terdapat di PPS Bungus berhubungan dengan kebijakan-kebijakan atau peraturan-peraturan terkait dalam hal investasi yang dilakukan oleh pihak investor untuk perikanan tuna

3.3 Metode Analisis Data