Tahapan Kegiatan Penelitian Model pengembangan pengelolaan taman nasional secara terintegrasi studi kasus pengelolaan berbasis ekowisata di Taman Nasional Bukit Tigapuluh Provinsi Riau dan Jambi

40 dilakukan dengan lima orang responden dari Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu dan lima orang responden dari Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir yang dipilih secara sengaja purposive.

d. Wawancara dengan Ekowisatawan

Wawancara dengan ekowisatawan dilakukan untuk mengetahui kondisi demand permintaan ekowisata TNBT. Wawancara difokuskan pada beberapa aspek yaitu; motivasi ekowisatawan, daya tarik obyek wisata alam, fasilitas dan layanan ekowisata, serta persepsi dan harapan terhadap pengembangan ekowisata TNBT. Jumlah responden yang diwawancara sebanyak 30 orang yang dipilih secara acak dari ekowisatawan yang berkunjung ke TNBT selama masa penelitian.

e. Focus Group Discussion FGD

Focus Group Discussion FGD dengan staf Balai TNBT dan mitra kerjanya dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempunyai nilai pengaruh penting strategis terhadap pengembangan pengelolaan TNBT. Faktor yang diidentifikasi terdiri dari faktor internal yang meliputi kekuatan strength dan kelemahan weakness dan faktor eksternal yang meliputi peluang opportunity dan ancaman threat. Dalam mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal dan eksternal digunakan Thally sheet.

e. Pengisian Kuesioner oleh Pakar Terpilih

Pengisian kuesioner oleh pakar terpilih expert choise dimaksudkan untuk mendapatkan pertimbangan secara profesional dari kepakaran para responden dalam menentukan tingkat kepentingan dari beberapa variabel dalam merumuskan program prioritas pengembangan pengelolaan TNBT secara terintegrasi berbasis ekowisata. Desain kuesioner difokuskan pada faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan pengelolaan terintegrasi kawasan TNBT sesuai hasil analisis SWOT. Suatu faktor pengelolaan boleh jadi secara tingkat pengaruh lebih penting dari pada faktor lainnya. Tingkat besarnya pengaruh relative important suatu faktor yang berpengaruh didasarkan pada perannya terhadap pengembangan pengelolaan TNBT secara terintegrasi berbasis ekowisata. 41 Penentuan pakar terpilih dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1 Identifikasi para pembuat keputusan aktor dari berbagai instansi dan lembaga pemerintah baik di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten; pakar dari lembaga pendidikan dan penelitian, serta Lembaga Swadaya Masyarakat yang terkait dengan pengembangan pengelolaan TNBT. 2 Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, selanjutnya dilakukan seleksi pakar terpilih yang dinilai telah berpengalaman, menguasai dan terlibat dalam pembuatan keputusan yang terkait dengan pengembangan pengelolaan TNBT. Jumlah pakar terpilih sebanyak empat belas orang dengan beberapa keahlian yang berasal dari lembaga instansi seperti dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar Bidang Keahlian dan Asal Pakar Terpilih NO. Bidang Keahlian Asal Lembaga Instansi Jumlah orang 1. Konservasi keanekaragaman hayati Kementrian Lingkungan Hidup 1 2. Pengelolaan Taman Nasional Direktorat Jenderal PHKA. 2 3. Perencanaan pembangunan daerah Bappeda Kabupaten INHU Bappeda Kabupaten INHIL 2 4. Pengelolaan hutan Dinas Kehutanan Propinsi Riau, Dinas Kehutanan Kab. INHU, dan Dinas Kehutanan Kab. INHIL 3 5. Pariwisata Dinas Pariwisata Prop. Riau, Dinas Pariwisata Kab. INHU dan Dinas Pariwisata Kab. INHIL 3 6. Budaya Antropologi Yayasan Alam Sumatera, Pekanbaru 1 7. Konservasi satwa liar Yayasan Penyelamatan Harimau Sumatera, Riau 1 8. Pemberdayaan masyarakat KKI - WARSI Jambi 1 Jumlah 14

2. Jenis Data yang Dikumpulkan

Data yang dikumpulkan terdiri dari data sekunder dan data primer. Jenis data yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel 2. 42 Tabel 2. Jenis Data yang Dikumpulkan No. Jenis Data Variabel Metode Pengumpulan Data Pengelolaan Taman Nasional

A. Data Sekunder

1. Luas, letak dan sejarah kawasan TNBT. Luas dan letak kawasan TNBT, kronologis penunjukan dan penetapan TNBT. Studi literatur 2. Kondisi fisik Topografi, tipe iklim, geologi dan jenis tanah, hidrologi Studi literatur 3. Kondisi biologi Jenis flora – fauna penting, tipe ekosistem , etnozologi, kondisi penutupan hutan Studi literatur 4. Sosekbud masyarakat tradisional Jumlah dan penyebaran masyarakat tradisional, sosial-ekonomi dan budaya Studi literatur 5. Peta kawasan TNBT Citra landsat, peta wilayah kerja, peta zonasi, peta obyek wisata alam, peta penyebaran flora-fauna, peta penyebaran masyarakat tradisional. Studi literatur 6. Kelembagaan pengelolaan TNBT Struktur organisasi Balai TNBT, Visi dan Misi, SDM, anggaran, pembagian wilayah kerja Studi literatur 7. Perencanaan Rencana pengelolaan dan rencana strategis . Studi literatur 8. Pelaporan Laporan akuntabilitas dan tahunan Studi literatur 9. Statistik Balai TNBT. Data kawasan, personil, sarpras, keuangan, jumlah pengunjung Studi literatur 10. Obyek wisata alam Jenis, jumlah, lokasi, dan daya tarik obyek wisata alam Studi literatur

B. Data Primer

1. Kondisi keintegrasian pengelolaan TNBT Keintegrasian secara : spasial, kebijakan, fungsional, dan sistem Studi literatur 2. Tingkat kerusakan hutan Laju kerusakan hutan per tahun Analisis spasial 3. Persepsi dan keterlibatan masyarakat tradisional dalam pengelolaan ekowisata TNBT Tingkat pengetahuan masyarakat tradisional terhadap TN., bentuk keterlibatan masyarakat, jumlah masyarakat yang terlibat, harapan masyarakat Wawancara, pengamatan 4. Kondisi supply ekowisata TNBT. Daya tarik obyek ekowisata,fasilitas dan layanan ekowisata, aksessibilitas, serta persepsi dan harapan Pengisian kuesioner oleh pengelola TNBT 5. Kondisi demad ekowisata TNBT. Motivasi ekowisatawan, daya tarik terhadap obyek wisata alam, kebutuhan fasilitas dan layanan ekowisata, aksessibilitas persepsi dan harapan Pengisian kuesioner oleh ekowisatawan. 6. Promosi ekowisata Media promosi, frekwensi kegiatan Pengamatan 7. Kegiatan pengembangan obyek wisata alam OWA Jenis, jumlah dan lokasi kegiatan pengembangan OWA Pengamatan