Pengembangan Daerah Penyangga Model pengembangan pengelolaan taman nasional secara terintegrasi studi kasus pengelolaan berbasis ekowisata di Taman Nasional Bukit Tigapuluh Provinsi Riau dan Jambi

21 adalah kontribusi dalam hal : 1 Konservasi biodiversitas, 2 memelihara kesehatan ekosistem menjaga erosi, memelihara kesuburan tanah, mengatur tata air, siklus nutrisi, dan menyerap polusi, 3 mempelajari sistem alam dan perubahannya, 4 mempelajari sistem tradisional dalam pemanfaatan lahan Bridgewater, 2002.

G. Ekowisata

Istilah ekowisata mulai diperkenalkan pada tahun 1987 oleh Hector Ceballos Lascurian, setelah itu beberapa pakar mendefinisikan ekowisata yang masing- masing meninjau dari sudut pandang berbeda. Menurut Hector Ceballos-Lascurain definisi dari ecoturism ekowisata adalah perjalanan wisata alam yang tidak mengganggu atau merusak lingkungan alam, dengan tujuan khusus misalnya untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan serta tumbuh-tumbuhan dan satwa liar, seperti setiap perwujudan kebudayaan baik masa lampau atau sekarang yang ada di daerah yang bersangkutan Fennell 1999 . Ekowisata umumnya didefinisikan sebagai perjalanan ke daerah yang masih alami untuk menikmati pemandangan dan hidupan liar Jacobson 1994, dengan asumsi bahwa sedikit atau tidak menimbulkan dampak pada lingkungan dan memberikan manfaat sebagai ekonomi dengan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat Kinnaird and O’Brien 1996; Fandeli 2000a. Ekowisata merupakan suatu perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari keprihatian terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial yang diberi batasan sebagai kegiatan yang bertumpu pada lingkungan dan bermanfaat secara ekologi, sosial dan ekonomi bagi masyarakat lokal serta bagi kelestarian sumberdaya dan keberlanjutannya Fandeli 2000b. Ekowisata tidak dapat dipisahkan dengan konservasi, oleh karena itu ekowisata disebut sebagai bentuk perjalanan wisata yang bertanggung jawab Fandeli, 2000a. Para konservasionis melihat ekowisata sebagai kegiatan yang mampu meningkatkan kemampuan finansial dalam kegaitan konservasi dan meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnyya upaya-upaya konservasi, sedangkan para ilmuan melihat ekowisata dapat mendukung dan melindungi lingkungan alami pada suatu kawasan konservasi serta diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan flora dan fauna Adhikerana, 1999. Ekowisata merupakan pengelolaan alam dan budaya masyarakat dengan pendekatan konservasi yang menjamin kelestarian dan kesejahteraan Nurfatriani 22 dan Efida 2003. Di dalamnya terdapat konsep pengembangan pariwisata yang mencakup aspek pelestarian terhadap lingkungan alam maupun budaya yang menjadi andalan pariwisata, aspek edukasi bagi wisatawan, serta partisipasi masyarkat dengan tetap memberikan peluang keuntungan ekonomi bagi pengusaha Gunawan 2003. Selanjutnya Honey 1999 dalam Drumm and Moore 2005 memberikan versi yang lebih detail, ekowisata adalah perjalanan ke kawasan yang rentan, murni, dan biasanya dilindungi, yang berusaha menekan dampak negatif sekecil mungkin dan biasanya dilakukan dalam sekala kecil. Ekowisata membantu mendidik wisatawan; menyediakan dana bagi konservasi; manfaat secara langsung berupa perkembangan ekonomi dan kekuatan politik bagi masyarkat lokal; dan membantu menghargai perbedaan budaya dan hak asasi manusia Dari sejumlah defiisi yang diberikan oleh para pakar pariwisata tentang “ecoturism”, yang paling banyak diterima umum adalah definisi dari The International Ecotourism Society 2005 yang mendefinisikan “ecoturism” atau “ekowisata” adalah kegiatan wisata yang bertanggung jawab ke daerah-daerah alami dengan menjaga kelestarian lingkungan alam dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat responsible travel to natural areas which conserves the environment and improves the welfare of local people. Secara konseptual ekowisata adalah suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan alam dan budaya serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat Supriatna et al. 2000. Prinsip-prinsip ekowisata menurut The International Ecotourism Society 2005 adalah : 1 Mencegah dan menanggulangi dampak dari kegiatan wisatawan terhadap alam dan budaya, pencegahan dan penanggulangan disesuaikan dengan sifat dan karakter alam dan budaya setempat; 2 Pendidikan konservasi lingkungan yaitu mendidik wisatawan dan masyarakat lokal akan pentingnya arti konservasi;