36
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Taman Nasional Bukit Tigapuluh TNBT Propinsi Riau dan Propinsi Jambi, dimulai bulan Oktober 2009 sampai dengan Mei 2010.
Alasan pemilihan TNBT sebagai lokasi penelitian adalah: 1 mempunyai potensi ekowisata berupa keindahan lansekap, kekhasan keunikan dan kelangkaan
spesies, ekosistem, dan budaya, 2 lokasinya berada pada lintas kabupaten dan lintas propinsi, yakni Kab. Indragiri Hulu dan Kab. Indragiri Hilir di Propinsi Riau,
serta Kab. Tebo dan Kab. Tanjung Jabung Barat di Propinsi Jambi, dan 3 terdapat tiga masyarakat tradisional Suku Anak Dalam, Talang Mamak, dan Melayu Tua.
Peta lokasi TNBT disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Peta Lokasi Taman Nasional Bukit Tigapuluh
B. Tahapan Kegiatan Penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian disajikan pada Gambar 6.
37
Gambar 6. Tahapan pelaksanaan penelitian file terpisah
38
C. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta rupa bumi skala 1 : 5.000, peta RTRW, peta padu serasi, citra landsat TNBT, peta tematik kawasan
TNBT, peta administrasi pemerintahan, pedoman wawancara, dan kuesioner. Peralatan yang digunakan adalah kamera , GPS, binokuler, dan laptop.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian akan didekati dari tujuan-tujuan penelitian. Oleh sebab itu akan dikelompokkan ke dalam metode pengumpulan data, jenis data yang
dikumpulkan, dan analisis data
1. Metode Pengumpulan Data
Data sekunder diperoleh dari beberapa sumber yaitu dokumen perencanaan, laporan, statistik, dan jenis dokumen lain yang berisi tentang pengelolaan TNBT,
pengembangan daerah penyangga TNBT, dan pembangunan wilayah. Untuk
mengetahui kondisi hutan TNBT dan daerah penyangganya secara spasial digunakan citra landsat tahun 1996, 2002, 2006, dan 2007. Adapun data primer
diperoleh dengan melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Pengamatan Lapangan
Metode pengamatan merupakan suatu alat yang mendasar untuk memperoleh data dalam studi, yaitu dengan memperhatikan dan mencatat orang peristiwa
maupun tingkah laku. Penggunaan metode pengamatan ini dimaksudkan untuk menjaring peristiwa kegiatan yang sulit dilukiskan atau segan diceriterakan oleh
responden. Untuk memudahkan pelaksanaan pengamatan, obyek pengamatan dilaksanakan pada moment peristiwa tertentu dalam masyarakat, misalnya pada
kegiatan melakukan perladangan, memungut hasil hutan, acara sosial kemasyarakatan, dan lain-lain.
b. Wawancara dengan Masyarakat Tradisional
Wawancara interview dengan masyarakat tradisional dilakukan untuk mengetahui kondisi sosial-ekonomi, persepsi dan keterlibatan masyarakat tradisional
dalam pengelolaan ekowisata TNBT. Wawancara interview dilakukan dengan 30