41 Penentuan pakar terpilih dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1 Identifikasi para pembuat keputusan aktor dari berbagai instansi dan lembaga
pemerintah baik di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten; pakar dari lembaga pendidikan dan penelitian, serta Lembaga Swadaya Masyarakat yang terkait
dengan pengembangan pengelolaan TNBT. 2
Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, selanjutnya dilakukan seleksi pakar terpilih yang dinilai telah berpengalaman, menguasai dan terlibat dalam
pembuatan keputusan yang terkait dengan pengembangan pengelolaan TNBT. Jumlah pakar terpilih sebanyak empat belas orang dengan beberapa keahlian
yang berasal dari lembaga instansi seperti dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Daftar Bidang Keahlian dan Asal Pakar Terpilih
NO. Bidang Keahlian
Asal Lembaga Instansi Jumlah
orang 1.
Konservasi keanekaragaman hayati Kementrian Lingkungan Hidup
1 2.
Pengelolaan Taman Nasional Direktorat Jenderal PHKA.
2 3.
Perencanaan pembangunan daerah Bappeda Kabupaten INHU
Bappeda Kabupaten INHIL 2
4. Pengelolaan hutan
Dinas Kehutanan Propinsi Riau, Dinas Kehutanan Kab. INHU, dan
Dinas Kehutanan Kab. INHIL 3
5. Pariwisata
Dinas Pariwisata Prop. Riau, Dinas Pariwisata Kab. INHU dan Dinas
Pariwisata Kab. INHIL 3
6. Budaya Antropologi
Yayasan Alam Sumatera, Pekanbaru 1
7. Konservasi satwa liar
Yayasan Penyelamatan Harimau Sumatera, Riau
1 8.
Pemberdayaan masyarakat KKI - WARSI Jambi
1 Jumlah
14
2. Jenis Data yang Dikumpulkan
Data yang dikumpulkan terdiri dari data sekunder dan data primer. Jenis data yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel 2.
42 Tabel 2. Jenis Data yang Dikumpulkan
No. Jenis Data
Variabel Metode
Pengumpulan Data Pengelolaan Taman Nasional
A. Data Sekunder
1. Luas, letak dan sejarah
kawasan TNBT. Luas dan letak kawasan TNBT,
kronologis penunjukan dan penetapan TNBT.
Studi literatur 2.
Kondisi fisik Topografi, tipe iklim, geologi dan jenis
tanah, hidrologi Studi literatur
3. Kondisi biologi
Jenis flora – fauna penting, tipe ekosistem , etnozologi, kondisi
penutupan hutan Studi literatur
4. Sosekbud masyarakat
tradisional Jumlah dan penyebaran masyarakat
tradisional, sosial-ekonomi dan budaya Studi literatur
5. Peta kawasan TNBT
Citra landsat, peta wilayah kerja, peta zonasi, peta obyek wisata alam, peta
penyebaran flora-fauna, peta penyebaran masyarakat tradisional.
Studi literatur
6. Kelembagaan
pengelolaan TNBT Struktur organisasi Balai TNBT, Visi dan
Misi, SDM, anggaran, pembagian wilayah kerja
Studi literatur 7.
Perencanaan Rencana pengelolaan dan rencana
strategis . Studi literatur
8. Pelaporan
Laporan akuntabilitas dan tahunan Studi literatur
9. Statistik Balai TNBT.
Data kawasan, personil, sarpras, keuangan, jumlah pengunjung
Studi literatur 10.
Obyek wisata alam Jenis, jumlah, lokasi, dan daya tarik
obyek wisata alam Studi literatur
B. Data Primer
1. Kondisi keintegrasian
pengelolaan TNBT Keintegrasian secara : spasial,
kebijakan, fungsional, dan sistem Studi literatur
2. Tingkat kerusakan
hutan Laju kerusakan hutan per tahun
Analisis spasial 3.
Persepsi dan keterlibatan masyarakat
tradisional dalam pengelolaan ekowisata
TNBT Tingkat pengetahuan masyarakat
tradisional terhadap TN., bentuk keterlibatan masyarakat, jumlah
masyarakat yang terlibat, harapan masyarakat
Wawancara, pengamatan
4. Kondisi supply
ekowisata TNBT. Daya tarik obyek ekowisata,fasilitas dan
layanan ekowisata, aksessibilitas, serta persepsi dan harapan
Pengisian kuesioner oleh
pengelola TNBT 5.
Kondisi demad ekowisata TNBT.
Motivasi ekowisatawan, daya tarik terhadap obyek wisata alam, kebutuhan
fasilitas dan layanan ekowisata, aksessibilitas persepsi dan harapan
Pengisian kuesioner oleh
ekowisatawan.
6. Promosi ekowisata
Media promosi, frekwensi kegiatan Pengamatan
7. Kegiatan
pengembangan obyek wisata alam OWA
Jenis, jumlah dan lokasi kegiatan pengembangan OWA
Pengamatan
43
No. Jenis Data
Variabel Metode
Pengumpulan Data Pengembangan Daerah Penyangga
A. Data Sekunder
1. Lokasi daerah
penyangga TNBT. Lokasi desa-desa yang termasuk
daerah penyangga Studi literatur
2. Kondisi bio-fisik
Iklim, jenis tanah, flora-fauna penting Studi literatur
3. Demografi
Jumlah penduduk, agama, budaya, tingkat pendidikan, mata pencaharian
Studi literatur 4.
Tataguna kawasan hutan
Hutan produksi, hutan lindung, hutan wisata, konsesi pertambangan,
perkebunan Studi literatur
5. Sarana-prasarana
umum Jaringan jalan
Studi literatur 6.
Kegiatan pengelolaan daerah penyangga oleh
Balai TNBT dan PEMDA.
Jenis dan lokasi kegiatan Studi literatur
7. Obyek wisata alam di
daerah penyangga Jenis, lokasi obyek wisata alam
8. Pengelolaan ekowisata
di daerah penyangga Jenis dan lokasi kegiatan pengelolaan
Studi literatur
B. Data Primer
1. Persepsi dan
keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan
ekowisata TNBT Tingkat pengetahuan masyarakat
terhadap TN., bentuk keterlibatan masyarakat, jumlah masyarakat yang
terlibat, harapan masyarakat Pengisian
kuesioner, pengamatan
2. Pendapatan
masyarakat dari kegiatan ekowisata
TNBT Pendapatan dari : pemilik perahu,
pemilik mobil rental, tukang ojek, pemandu, pemilik rumah makan, pemilik
penginapan, penjual souvenir. Wawancara,
pengamatan
Data Pembangunan Wilayah A.
Data Sekunder
1. RTRW Propinsi dan
Kabupaten Penggunaan lahan
Studi literatur 2.
Sarana prasarana umum
Jalan raya, bandara, hote penginapan Studi literatur
3. Kebijakan PEMDA yang
terkait dengan pengelolaan TNBT.
Jenis kebijakan, implementasi Studi literatur
4. Kebijakan PEMDA di
bidang pengembangan
ekowisata Jenis kebijakan, implementasi
Studi literatur
Tabel 2 lanjutan