Kuota Pembelian TBS Ketersediaan Tenaga Kerja Langsung

61 bulannya menunjukkan bahwa pada kondisi aktual bahan baku TBS dari pembelian merupakan kendala berlebih apabila tetap dilakukan akan mengakibatkan pemborosan biaya dan berdampak pada nilai optimal. Nilai kelebihan tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 6.000.000. Hal ini dikarenakan pada bulan tersebut produksi TBS dari kebun sendiri relative lebih besar dibandingkan bulan lainnya dengan kapasitas pabrik yang sama. Sehingga terdapat bahan baku dari kebun sendiri yang cukup besar pada bulan tersebut sehingga penambahan pasokan dari pihak ketiga berlebih lebih banyak dibandingkan bulan-bulan lainnya. Apabila Adolina tetap menambah penggunaan TBS dari pihak ketiga, maka keuntungan PKS Adolina tidak akan meningkat tetapi melakukan pemborosan.

C. Kuota Pembelian TBS

Kebijakan perusahaan menetapkan batasan kuota pembelian TBS dari pihak ketiga bertujuan untuk mengoptimalkan keuntungan PKS dengan tetap menjaga kontinuitas proses produksi. Kuota pembelian didukung oleh ketersediaan kebun sendiri dalam memenuhi sebagian besar kebutuhan TBS di PKS Adolina. Kuota pembelian yang dipakai akan semakin rendah apabila pasokan dari kebun sendiri mampu memasok lebih banyak TBS, sebaliknya jika TBS yang dihasilkan oleh kebun Adolina sedikit, maka kuota yang dipakai akan naik sesuai kebutuhan pasokan TBS di PKS Adolina. Kuota pembelian TBS maksimum 6000.000 kg. Tabel 28. Hasil Analisis Kuota Pembelian TBS Pada Kondisi Model Aktual Bulan SlackSurplus Dual Price Januari 6.000.000 0.000000 Februari 6.000.000 0.000000 Maret 6.000.000 0.000000 April 6.000.000 0.000000 Mei 6.000.000 0.000000 Juni 6.000.000 0.000000 Juli 6.000.000 0.000000 Agustus 6.000.000 0.000000 September 6.000.000 0.000000 Oktober 6.000.000 0.000000 November 6.000.000 0.000000 Desember 6.000.000 0.000000 62 Tabel 28 dapat diketahui bahwa nilai slacksurplus pada kendala batasan kuota pembelian TBS dari pihak ketiga setiap bulannya mengalami kelebihan. Nilai batasan kuota yang sama setiap bulannya memiliki kelebihan yang sama juga yaitu 6.000.000 kg. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat tidak menggunakan batasan kuota sama sekali atau disarankan untuk tidak memasok TBS pembelian. Batasan kuota dibuat untuk melindungi perusahaan dalam pemenuhan bahan baku produksi.

D. Ketersediaan Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja tetap yang melakukan kegiatan tahapan-tahapan proses produksi baik CPO maupun PKO. Berdasarkan Tabel 29 dapat diketahui bahwa ketersediaan tenaga kerja pengolahan memiliki nilai slacksurplus sama dengan nol dan nilai dual price lebih dari nol positif untuk setiap bulan pada tahun 2010. Nilai dual price pada kendala ketersediaan tenaga kerja pengolahan menunjukkan bahwa pada kondisi model aktual tenaga kerja pengolahan merupakan kendala yang bersifat terbatas kendala aktif. Tenaga kerja karena secara keseluruhan sudah termanfaatkan secara penuh maka akan memiliki nilai dual lebih besar dari nol. Rataan nilai dual price untuk kendala tenaga kerja sebesar Rp 3.781.728. Nilai dual price ini memiliki pengertian bahwa jika ketersediaan tenaga kerja ditambah atau meningkatkan jumlah satu HOK tiap bulannya, maka PKS Adolina memiliki peluang untuk meningkatkan keuntungan sebesar Rp 3.781.728 Cateris Paribus. Tabel 29. Analisis Ketersediaan Tenaga Kerja Pada Kondisi Model Aktual Bulan SlackSurplus Dual Price Januari 0.000000 1.900.839 Februari 0.000000 2.465.654 Maret 0.000000 2.576.889 April 0.000000 2.576.564 Mei 0.000000 3.091.312 Juni 0.000000 3.452.879 Juli 0.000000 4.557.934 Agustus 0.000000 5.566.736 September 0.000000 3.540.619 Oktober 0.000000 4.762.468 November 0.000000 4.696.412 Desember 0.000000 6.192.434 Rata-rata 0.000000 3.781.728 63 Secara keseluruhan tenaga kerja pengolahan memiliki nilai dual yang lebih besar dari nol maka ketersediaan tenaga kerja dan hari kerja disarankan untuk ditingkatkan karena memiliki nilai ekonomis untuk meningkatkan keuntungan. Nilai dual price tertinggi untuk kendala ketersediaan tenaga kerja terjadi pada bulan Desember yaitu 6.192.434. Hal ini terjadi karena pada bulan tersebut jumlah TBS yang diolah lebih tinggi dari bulan lainnya sehingga kebutuhan akan tenaga kerja pada bulan tersebut sangat tinggi. Sementara itu, mencapai angka terendah pada bulan Januari yaitu sebesar 1.900.839. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah HOK dan ketersediaan tenaga kerja akan lebih menguntungkan apabila dilakukan pada bulan Desember dengan nilai kenaikan keuntungan sebesar Rp 6.776.964 untuk setiap kenaikan satu HOK. Pada bulan Januari peningkatan keuntungan sebesar Rp 1.900.839 untuk setiap kenaikan ketersediaan tenaga kerja sebanyak satu HOK jika dilakukan Cateris Paribus.

E. Transfer Pengolahan TBS menjadi CPO