Keuntungan Optimal Perusahaan Aktivitas Pengadaan Bahan Baku TBS

55 sumberdaya yang menjadi kendala bagi PKS Adolina dalam mengolah TBS menjadi CPO dan PKO. Selain itu, analisis sensitivitas untuk mengetahui selang kepekaan ketersediaan sumberdaya pada kondisi aktual dan analisis post optimal untuk mengetahui perubahan apa saja yang dilakukan Unit Usaha Adolina.

6.2.1. Hasil Optimal Pengolahan TBS

Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui tingkat aktivitas optimal seperti keuntungan optimal yang diperoleh perusahaan, pengadaan bahan baku optimal, tingkat kapasitas optimal, tingkat tenaga kerja optimal.

1. Keuntungan Optimal Perusahaan

Berdasarkan hasil olahan data pada Tabel 23, bahwa kondisi aktual yang dialami oleh perusahaan memiliki selisih cukup besar yaitu Rp 24.730.401.163 dibandingkan kondisi optimalnya. Total perolehan laba kotor dari pengadaan bahan baku TBS dan pengolahan TBS aktual pada tahun 2010 sebesar Rp 63.762.048.837, sedangkan pada kondisi optimal perusahaan mampu memperoleh laba sebesar Rp 88.492.450.000. Adanya perbedaan besar laba kotor pengadaan bahan baku dan pengolahan TBS dari masing-masing kebun dalam kondisi aktual dan optimal, perusahaan sebaiknya melakukan optimalisasi pengadaan bahan baku TBS dan pengolahan sesuai dengan kondisi optimal. Selisih nilai keuntungan antara optimal dan aktual diakibatkan oleh adanya sumberdaya-sumberdaya yang berlebih atau tidak dimanfaatkan secara optimal seperti kapasitas pabrik, TBS pembelian yang mengakibatkan pemborosan biaya pengadaan TBS dan biaya pengolahan. Tabel 23. Selisih Keuntungan Keadaan Optimal Aktual Adolina Tahun 2010 No Keterangan Keuntungan Rp 1 Keadaan optimal perusahaan 88.492.450.000 2 Keadaan aktual perusahaan 63.762.048.837 3 Selisih 24.730.401.163

2. Aktivitas Pengadaan Bahan Baku TBS

Aktivias pengadaan bahan baku secara garis besar dapat dibedakan menjadi aktivitas pengadaan bahan baku dari kebun sendiri Adolina dan aktivitas pengadaan bahan baku dari pembelian. Tingkat pengadaan aktivitas bahan baku TBS pada kondisi optimal dan actual dapat dilihat pada Tabel 23 dan Tabel 24. 56 Beradasarkan Tabel 24 pengadaan TBS aktual yang berasal dari kebun sendiri Adolina rata-rata mengalami kekurangan pada bulan-bulan tertentu seperti Januari, Februari, Mei, Agustus dan November. Sedangkan pada bulan Maret, April, Juni, Juli, September, Oktober dan Desember pasokan TBS dari kebun sendiri Adolina mengalami kelebihan dari nilai optimalnya. Tabel 24. Pengadaan TBS Optimal dan Aktual dari Kebun Adolina Tahun 2010 Bulan Nilai Optimal Kg Nilai Aktual Kg Selisih Kg Januari 7.222.223 7.095.489 -126.734 Februari 8.125.000 8.001.336 -123.664 Maret 9.750.000 9.788.936 38.936 April 9.750.000 9.919.283 169.283 Mei 11.470.589 11.419.559 -51.030 Juni 12.187.500 12.460.759 273.259 Juli 13.928.571 14.381.178 452.607 Agustus 15.000.000 14.515.232 -484.768 September 10.833.333 10.861.753 28.420 Oktober 12.187.500 12.569.857 382.357 November 11.470.588 11.166.152 -304.436 Desember 11.470.588 11.740.666 270.078 Rata-rata 11.116.322 11.160.017 43.692 Pada tahun 2010 tingkat pengadaan bahan baku TBS dari kebun sendiri Adolina untuk memenuhi kebutuhan PKS Adolina memiliki rata-rata kelebihan yaitu sebesar 43.692 kilogram. Namun pada bulan bulan tertentu pasokan TBS mengalami kekerungan. Tingkat pengadaan TBS kebun sendiri Adolina pada kondisi aktual di bulan Januari, Februari, Mei, Agustus dan November mengalami kekurangan yaitu sebesar 126.734 Kg, 123.664 Kg, 51.030 Kg, 484.768 Kg, 304.436 Kg. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan pengadaan bahan baku dari pembelian. Pengadaan TBS pembelian akan meningkatkan keuntungan perusahaan apabila dipasok sejumlah kebutuhan TBS pada nilai Optimalnya. Sedangkan pada bulan Maret, April, Juni, Juli, September, Oktober dan Desember pasokan bahan baku TBS aktual dari kebun sendiri Adolina mengalami kelebihan sebesara 38.936 Kg, 169.283 Kg, 273.259 Kg, 452.607 Kg, 28.420 Kg, 382.357 Kg dan 270.078 Kg. Oleh sebab itu sebaiknya PKS Adolina tidak perlu melakukan pasokkan TBS dari pembelian, karena hanya akan menimbulkan 57 pemborosan biaya pembelian TBS. Sementara hasil olahan pengadaan pasokan bahan baku TBS dari pembelian dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Pengadaan TBS Optimal dan Aktual TBS Pembelian Bulan Nilai Optimal Kg Actual Kg Reduce cost RpKg Januari 0.000000 2.919.070 1.504 Februari 0.000000 4.241.540 1.212 Maret 0.000000 4.821.360 1.346 April 0.000000 4.681.060 1.275 Mei 0.000000 6.916.520 1.103 Juni 0.000000 5.536.840 1.513 Juli 0.000000 3.377.910 2.696 Agustus 0.000000 2.940.280 3.737 September 0.000000 3.560.180 2.283 Oktober 0.000000 3.551.510 2.725 November 0.000000 3.582.550 2.838 Desember 0.000000 3.041.040 4.412 Rata-rata 0.000000 4.097.488 2.220 Pada Tabel 25 dapat diketahui bahwa pengadaan bahan baku TBS dari pembelian secara keseluruhan disarankan untuk tidak dilakukan. Tidak disarankannya pengadaan TBS dari pembelian diduga terjadi karena harga bahan baku TBS dari pembelian lebih tinggi dari pengadaan TBS kebun sendiri. Pada tahun 2010 pasokan bahan baku TBS yang berasal dari pembelian sepanjang tahun memiliki nilai reduce cost lebih besar dari nol. Artinya bahwa pasokan TBS dari pihak ketiga tetap layak untuk dilakukan tetapi tidak memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan. Biaya tertinggi yang akan ditanggung oleh perusahaan apabila pasokan tetap diadakan terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar Rp 4.412 per kilogram. Hal ini disebabkan biaya pembelian TBS pada bulan tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan lainnya. Sementara biaya terendah terjadi pada bulan Mei sebesar Rp 1.103 per kilogram.

3. Penggunaan Sumberdaya