Perumusan Masalah Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) sebagai Bahan Baku Industri Pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) (Studi Kasus PKS Adolina PT. Perkebunan Nusantara IV)

4 memiliki luas areal penanaman kelapa sawit 8.815,69 hektar yang terdapat di enam wilayah kecamatan, yaitu Perbaungan, Bangun Purba, Pantai Cermin, Galang, STM Hilir dan Gajahan serta dua Kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Kapasitas mesin pengolahan kelapa sawit yang memproduksi 30 tonjam TBS ini memproduksi CPO dan PKO sesuai dengan besarnya pasokan bahan baku TBS yang dipanen dari kebun sendiri PTPN IV dan pembelian dari pihak ketiga. Oleh karena itu penting untuk mengetahui kesinambungan hubungan antara perkebunan sebagai penyedia bahan baku dengan pabrik pengolahan yang membutuhkan bahan baku dalam industri pengolahan kelapa sawit. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen minyak kelapa sawit pertama dunia yang memasok kebutuhan bahan baku industri hilir dan produk turunannya.

1.2. Perumusan Masalah

Unit usaha Adolina melakukan dua jenis kegiatan operasional utama, yaitu perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit secara garis besar melakukan kegiatan seperti, pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan TBM, pemeliharaan tanaman menghasilkan TM, panen, pengangkutan TBS, penyisipan dan peremajaan replanting. Pabrik kelapa sawit PKS Adolina melakukan kegiatan pengolahan TBS untuk menghasilkan CPO dan PKO. PKS Adolina memiliki kapasitas terpasang 30 ton TBSjam, dengan dengan rata-rata 22 jam kerja per hari dan 25 hari kerja perbulan. Kapasitas tersebut merupakan batasan kemampuan pabrik untuk melakukan kegiatan pengolahan TBS menjadi CPO dan PKO. Artinya PKS Adolina mampu mengolah 16.500 ton TBS per bulan atau sekitar 198.000 ton TBS per tahun. Sementara produksi aktual TBS pada tahun 2010 sebanyak 133.920,2 ton. Hal ini menunjukkan bahwa produksi TBS kebun Adolina hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan baku PKS sebanyak 68 persen dari kapasitas terpasang. 5 Tabel 5. Capaian Produksi dan Produktifitas TBS Kebun Adolina Tahun 2006- 2010 tonha Tahun Luas areal TM ha TBS kg Produktivitas tonha 2006 4.671 107.524.025 23,02 2007 5.477 109.335.060 19,96 2008 5.620 114.456.600 20,37 2009 5.056 126.436.320 25,01 2010 5.095 133.920.200 26,28 Perhitungan Produksi TBS pada luasan lahan TM Adolina tahun 2010 mampu menghasilkan TBS sebesar 150.913 ton, sementara produksi aktual hanya mencapai 133.920,2 ton TBS. Selisih dari produksi tersebut merupakan potensi yang masih dapat dimanfaatkan oleh kebun Adolina untuk menghasilakan TBS sebanyak 16.992,8 ton. Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa potensi produksi TBS dari kebun Adolina belum mampu memenuhi kebutuhan TBS kapasitas maksimal PKS. Hal ini dapat dilihat dari selisih antara kapasitas olah maksimal PKS 198.000 ton TBS per tahun, sementara produksi TBS kebun di perhitungkan mencapai 150.913 ton per tahun. Perhitungan luasan lahan TM dan potensi produksi TBS pada tahun 2010 menunjukkan bahwa pasokan TBS yang dihasilkan oleh kebun Adolina hanya mampu memenuhi kebutuhan TBS sebesar 76,2 persen dari total kapasitas olah PKS. Tabel 6. Perhitungan Produksi TBS pada Luasan Lahan TM Adolina Tahun 2010 Tahun Penanaman n Umur Tanaman thn Luas Lahan ha Produktivitas pertahun tonha Total Produksi ton n+3 3 963 9 8.667 n+4 4 489 17 8.313 n+5 5 227 21 4.767 n+6 6 136 25 3.400 n+8 8 762 28 21.336 n+9 9 62 30 1.860 n+10 10 217 30 6.510 n+11 11 669 30 20.070 n+12 12 595 30 17.850 n+14 13 1.433 30 42.990 n+15 15 406 30 12.180 n+16 16 85 30 2.550 n+17 17 14 30 420 Total Produksi 150.913 6 Dalam rangka memaksimumkan keuntungan, unit usaha Adolina selama ini telah melakukan kegiatan pengadaan TBS melalui pembelian. Pada tahun 2010 kapasitas aktual PKS sebesar 92,5 persen dengan pasokan TBS dari kebun Adolina sebanyak 73 persen dan TBS pembelian rata-rata mencapai 27 persen. Adanya potensi kebun Adolina yang belum dimanfaatkan diharapkan mampu meningkatkan pasokan TBS kebun Adolina untuk memaksimumkan keuntungan PKS Adolina. Kendala yang dihadapi perusahaan meliputi jumlah dan ketersediaan bahan baku yang terbatas, penggunaan kapasitas pabrik yang belum efisien, penggunaan tenaga kerja di pabrik dan kendala transfer CPO dan PKO. Salah satu cara untuk menjaga persediaan bahan baku yang optimal pada kapasitas olah pabrik terpasang yaitu dengan mengetahui kemungkinan jumlah pasokan bahan baku dari kebun sendiri dan pembelian TBS dari pihak ketiga. Dari uraian di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ialah : 1. Bagaimana tingkat pengadaan bahan baku TBS pada kondisi aktual dan optimal pada PKS Adolina? 2. Bagaimana kombinasi pasokan bahan baku yang optimal agar perusahaan mencapai keuntungan yang maksimal ?

1.3. Tujuan