Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Perkembangan Industri Kelapa Sawit Indonesia

6 Dalam rangka memaksimumkan keuntungan, unit usaha Adolina selama ini telah melakukan kegiatan pengadaan TBS melalui pembelian. Pada tahun 2010 kapasitas aktual PKS sebesar 92,5 persen dengan pasokan TBS dari kebun Adolina sebanyak 73 persen dan TBS pembelian rata-rata mencapai 27 persen. Adanya potensi kebun Adolina yang belum dimanfaatkan diharapkan mampu meningkatkan pasokan TBS kebun Adolina untuk memaksimumkan keuntungan PKS Adolina. Kendala yang dihadapi perusahaan meliputi jumlah dan ketersediaan bahan baku yang terbatas, penggunaan kapasitas pabrik yang belum efisien, penggunaan tenaga kerja di pabrik dan kendala transfer CPO dan PKO. Salah satu cara untuk menjaga persediaan bahan baku yang optimal pada kapasitas olah pabrik terpasang yaitu dengan mengetahui kemungkinan jumlah pasokan bahan baku dari kebun sendiri dan pembelian TBS dari pihak ketiga. Dari uraian di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ialah : 1. Bagaimana tingkat pengadaan bahan baku TBS pada kondisi aktual dan optimal pada PKS Adolina? 2. Bagaimana kombinasi pasokan bahan baku yang optimal agar perusahaan mencapai keuntungan yang maksimal ?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui tingkat pengadaan bahan baku TBS pada kondisi aktual dan optimal pada PKS Adolina. 2. Mengidentifikasi kombinasi tingkat pengadaan optimal TBS sehingga tercapai keuntungan maksimum perusahaan.

1.4. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, baik bagi pihak PKS Adolina, penulis, maupun bagi pembaca. Bagi Perusahaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pentingnya pengelolaan pengadaan bahan baku yang berasal dari kebun sendiri, untuk mendukung efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, yang pada akhirnya dapat menjadi masukan atau informasi sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan oleh pihak perusahaan. Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat 7 memberikan pengalaman dan menambah pengetahuan, serta sebagai pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama kuliah. Bagi pembaca penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai optimalisasi produksi TBS pada industri primer CPO dan PKO dan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian ini hanya menekankan kepada pengaplikasiaan metode linier programming agar tercapai optimalisasi pengadaan bahan baku TBS dalam memproduksi CPO dan PKO yang berasal dari kebun sendiri dan pembelian dengan kendala kapasitas maksimal pabrik, ketersediaan TBS pembelian, kuota TBS pembelian, tenaga kerja dan kendala transfer. Sedangkan bagaimana melakukan pengendalian pengadaan bahan baku CPO dan PK serta sistem pengendalian pengadaan yang digunakan dalam pabrik pengolahan kelapa sawit PKS Adolina bukan menjadi bagian penelitian ini. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perkembangan Industri Kelapa Sawit Indonesia

Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian 2005, industri pengolahan kelapa sawit yang mengolah tandan buah segar TBS menjadi CPO terus mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan luas areal dan produksi. Pada tahun 2005, jumlah unit pengolahan di seluruh Indonesia mencapai 320 unit dengan kapasitas olah 13,520 ton TBS per jam. Sedangkan industri pengolahan produk turunannya, kecuali minyak goreng, masih belum berkembang, dan kapasitas terpasang baru sekitar 11 juta ton. Industri oleokimia Indonesia sampai tahun 2000 baru memproduksi olekimia 10,8 persen dari produksi dunia.

2.2. Sistem Pengadaan Bahan Baku