84 Secara keseluruhan pada skenario satu masih terdapat nilai reduce cost
dari bulan Januari hingga Desember. Pada skenario satu jika dibandingkan dengan model awal maka terdapat peningkatan dan penurunan nilai reduce cost.
Peningkatan reduce cost diduga diakibatkan oleh tingginya biaya pengadaan bahan baku TBS pembelian apabila tetap dipasok. Sementara penurunan nilai
reduce cost disebabkan oleh penurunan jumlah pembelian TBS sehingga biaya pengadaannya menurun.
Penurunan tertinggi terjadi pada bulan Agustus dengan nilai reduce cost 2.950. Artinya perusahaan tidak melakukan pemborosan biaya untuk pengadaan
bahan baku TBS dari pihak ketiga sebesar Rp 2.950 per kilogram. Penurunan tersebut akan meningkatkan keuntungan optimal perusahaan. Peningkatan nilai
reduce cost terjadi pada bulan Desember dengan nilai peningkatan tertinggi sebesar 4.552. peningkatan tersebut menunjukkan bahwa pada bulan Desember
perusahaan melakukan pemborosan biaya pengadaan bahan baku TBS senilai Rp 4.552 per kilogram. Berikut rincian penurunan dan peningkatan nilai reduce cost
pada skenario satu. Tabel 52.
Perubahan Nilai Reduce Cost Ketersediaan TBS Pembelian Pada Skenario Satu
Bulan Reduce Cost
Pada Model Awal RpKg
Reduce Cost Pada Skenario 1
RpKg PenurunanPeningkatan
Reduce Cost RpKg
Januari 1.504
2990 1.486
Februari 1.212
2543 1.331
Maret 1.346
2702 1.356
April 1.275
1828 553
Mei 1.103
2490 1.387
Juni 1.513
3058 1.545
Juli 2.696
690 -2.006
Agustus 3.737
787 -2.950
September 2.283
4636 2.353
Oktober 2.725
6075 3.350
November 2.838
5807 2.969
Desember 4.412
8964 4.552
b. Ketersediaan Sumberdaya
Secara umum ketersediaan sumberdaya pada skenario satu mengalami penurunan slacksurplus Lampiran 4. Ketersediaan sumberdaya sudah dapat
85 ditingkatkan pemanfaatanya. Kecuali pada sumberdaya kendala transfer yang
cenderung tetap diduga disebabkan oleh rendemen yang digunakan pada skenario satu sama dengan tingkat rendemen pada model awal.
Salah satu ketersediaan sumberdaya yang mengalami penurunan kelebihan adalah kapasitas PKS dan ketersediaan TBS pembelian. Sedangkan biaya
pengolahan mengalami peningkatan kelebihan. Sumberdaya berlebih yang mengalami penurunan dapat meningkatan pemanfaatan kapasitas PKS dan dapat
menurunkan tingkat pemborosan pengadaan bahan baku pembelian. Kapasitas PKS pada bulan Juli dan Agustus dapat dimanfaatkan secara penuh. Hal ini
ditunjukkan oleh adanya nilai dual. Namun sepanjang tahun ketersediaan pasokan dari pihak ketiga masih merupakan kendala berlebih, yang penggunaannya tidak
memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan apabila tetap dilakukan. Penurunan tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 2.370.000 kilogram.
Hal ini dikarenakan pada bulan tersebut pasokan bahan baku TBS kebun sendiri Adolina tinggi dan harga pembelian TBS cenderung lebih mahal. Berikut
perubahan jumlah ketersediaan pasokan TBS dari pihak ketiga pada scenario satu dapat dilihat pada Tabel 53.
Tabel 53. Perubahan Nilai SlackSurplus Ketersediaan Pasokan TBS Pembelian
Pada Skenario Satu Bulan
Slack Surplus Model Awal Kg
Penurunan Kg
Slack Surplus Skenario 1 Kg
Januari 2.888.889
982.223 1.906.666
Februari 3.250.000
1.105.000 2.145.000
Maret 3.900.000
1.268.099 2.631.901
April 3.900.000
1.235.404 2.664.596
Mei 4.588.235
1.523.950 3.064.285
Juni 4.875.000
1.523.438 3.351.562
Juli 5.571.428
1.941.428 3.630.000
Agustus 6.000.000
2.370.000 3.630.000
September 4.333.333
1.414.966 2.918.367
Oktober 4.875.000
1.497.048 3.377.952
November 4.588.235
1.588.235 3.000.000
Desember 4.588.235
1.433.824 3.154.411
Rata-rata 4.446.530
1.490.301 2.956.228
Ketersediaan sumberdaya tenaga kerja pada skenario satu mengalami peningkatan dan penurunan nilai dual. Pada model awal nilai dual ketersediaan
86 tenaga kerja sudah digunakan seluruhnya sehingga memiliki nilai dual apabila
ditingkatkan. Skenario satu ternyata memiliki nilai dual yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan model awal dengan peningkatan nilai dual tertinggi terjadi
pada bulan Desember yaitu sebesar 1.548.108, artinya bahwa apabila tenaga kerja ditingkatkan satu satuan HOK maka akan meningkatkan keuntungan perusahaan
senilai dual price nya. Oleh sebab itu perusahaan akan lebih mengguntungkan apabila menambah jumlah HOK pada bulan Desember dibandingkan bulan
lainnya. Sementara peningkatan terendah terjadi pada bulan Juli dan Agustus yaitu sebesar nol. Artinya apabila tenaga kerja ditingkatkan pada bulan Mei hanya akan
tidak akan menambah keuntungan perusahaan bahkan mengakibatkan pemborosan karena terjadi kelebihan HOK yaitu senilai 118 dan 134. Peningkatan nilai dual
pada skenario satu diduga karena peningkatan jumlah TBS yang diolah, sehingga kebutuhan tenaga kerja pengolahan memiliki nilai ekonomis lebih tinggi apabila
ditingkatkan. Tabel 54.
Perubahan Nilai Dual Ketersediaan Keteresediaan Tenaga Kerja Pada Skenario satu
Bulan Dual Pada Model
Awal RpKg Peningkatan Dual
RpKg Dual Pada Skenario
1 RpKg Januari
1.900.839 380.168
2.281.007 Februari
2.465.654 493.130
2.958.784 Maret
2.576.889 584.938
3.161.827 April
2.576.564 624.137
3.200.701 Mei
3.091.312 662.424
3.753.736 Juni
3.452.879 863.219
4.316.098 Juli
4.557.934 Agustus
5.566.736 September
3.540.619 794.833
4.335.452 Oktober
4.762.468 1.237.492
5.999.960 November
4.696.412 886.736
5.583.148 Desember
6.192.434 1.548.108
7.740.542 Rata-rata
3.781.728 672.932
3.610.938 Hasil analisis sensitivitas fungsi tujuan diketahui bahwa peningkatan harga
CPO, PKO dan biaya TBS kebun Adolina sepanjang tahun diperbolehkan sebesar apapun infinity. Penurunan yang diperbolehkan senilai alloable decrease.
Sementara itu pasokan TBS pembelian dapat di turunkan senilai tak terhingga atau infinity dan peningkatan yang diperbolehkan senilai allowable increase. Analisis
87 sensitivitas pada skenario satu secara keseluruhan menggambarkan bahwa selang
kepekaan yang terjadi pada ruas kendala semakin mengalami penyempitan. Dengan status kendala bukan pembatas dan kendala pembatas yang sama dengan
model awal. Tabel 55.
Analisis Sensitivitas Ruas Kanan Kendala Skenario Satu. N
o Kendala Bahan Baku
Pengadaan TBS Nilai RHS
Allowable Increase
Allowable Decrease
Sta tus
1 Kapasitas Maksimal PKS
16.500.000 Infinity
5.472.596 BP
2 Ketersediaan Plasma 20
Infinity 2.956.228
BP 3
Kuota Pembelian 6.000.000
Infinity 6.000.000
BP 4
Tenaga Kerja 1.950
533 1950
P 5
Transfer CPO Infinity
2.995.953 BP
6 Tranfer PKO
Infinity 420.568
BP 7
Biaya Pengolahan Infinity
126.125 BP
Ket: P : Pembatas ; BP Bukan Pembatas
6.3.2. Hasil Optimal Skenario 2: Peningkatan Ketersediaan Tenaga Kerja HOK Sebesar 10 Persen.
Alternatif skenario dua dilakukan dengan pertimbangan bahwa keadaan aktual di lingkungan perusahaan mampu menyediakan tenaga kerja dan
peningkatan hari orang kerja masih mungkin dilakukan karena pada keadaan aktual hari orang kerja di PKS masih 25 hari kerja. Sehingga memungkinkan bagi
perusahaan untuk menambah hari orang kerja. Jika skenario dilakukan maka perusahaan perlu mempertimbangkan kegiatan mana yang akan dilakukan untuk
meningkatkan ketersediaan tenaga kerja. Peningkatan ketersediaan tenaga kerja pada skenario dua dilakukan berdasarkan analisis sensitivitas pada model awal.
Peningkatan tenaga kerja terendah yang diperbolehkan terjadi pada bulan Agustus sebesar 10 persen dari nilai HOK ketersediaan tenaga kerja model awal. Oleh
karena itu pada scenario dua peningkatan ketersediaan tenaga kerja dilakukan hanya sebesar 10 persen saja. Dari hasil data olahan LINDO dapat diketahui
bahwa skenario dua dengan peningkatan ketersediaan tenaga kerja mampu meningkatkan keuntungan optimal perusahaan dari model awal sebesar Rp
312.650.000. Peningkatan keuntungan diperoleh dari selisih keuntungan optimal pada skenario dua Rp 88.805.100.000 dikurangi keuntungan optimal pada model
awal Rp 88.492.450.000. Peningkatan keuntungan terjadi karena peningkatan
88 tenaga kerja pengolahan sehingga TBS yang diolah semakin banyak dan
penurunan pemborosan biaya pengolahan.
Tabel 56.
Selisih Keadaan Optimal Skenario Dua dengan Keadaan Optimal Model
No Keterangan
Keuntungan Rp 1
Keadaan Optimal Scenario 2 88.805.100.000
2 Keadaan Optimal Model Awal perusahaan
88.492.450.000 3
Selisih 312.650.000
Maka jika skenario dua dilakukan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan mengalami peningkatan sebesar selisih antara nilai optimal pada
skenario dua dikurangi dengan keuntungan aktual yang diperoleh perusahaan pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp 25.042.951.163. Oleh sebab itu diharapkan dengan
peningkatan tenaga kerja perusahaan mampu meningkatkan keuntungannya. Peningkatan keuntungan perusahaan bila melakukan skenario dua dapat dilihat
pada Tabel 57.
Tabel 57.
Selisih Keadaan Optimal Skenario Dua dengan Keadaan Optimal Model Awal PKS Adolina Tahun 2010
No Keterangan
Keuntungan Rp 1
Keadaan Optimal Scenario 2 88.805.100.000
2 Keadaan Aktual perusahaan
63.762.048.837 3
Selisih 25.042.951.163
1. Aktivitas Pengadaan Bahan Baku
Aktivitas pengadaan bahan baku TBS pada skenario dua mengalami perubahan jika dibandingkan dengan model awal. Pada skenario dua pasokan
bahan baku TBS kebun sendiri Adolina masih dalam keadaan optimal, dimana tidak terdapat nilai reduce cost dari kegiatan tersebut. Walaupun dilihat dari
pasokan nilai aktual dan nilai optimal pada bulan-bulan tertentu terjadi kekurangan dan kelebihan pasokan TBS. Kekurangan dan kelebihan pasokan
Adolina diperoleh dari selisih nilai actual dengan nilai optimal skenario dua. Kekurangan pasokan TBS dari kebun Adolina terjadi pada bulan Januari, Juni,
Oktober, November dan Desember. Kelebihan pasokan terjadi pada bulan Februari, Maret, April, Mei, Juli, Agustus, September. Pengadaan TBS optimal
dan actual dari kebun Adolina skenario dua dapat dilihat pada Tabel 58.
89
Tabel 58. Pengadaan TBS Optimal dan Aktual dari Kebun Adolina Skenario Dua
Bulan Nilai value Optimal
Skenario SatuKg Nilai Aktual
Kg Selisih
Kg Januari
7.149.999 7.095.489
-54.510 Februari
7.944.445 8.001.336
+56.891 Maret
9.750.000 9.788.936
+38.936 April
9.750.000 9.919.283
+169.283 Mei
11.289.473 11.419.559
+130.086 Juni
12.617.647 12.460.759
-156.888 Juli
14.299.999 14.381.178
+81.179 Agustus
14.299.999 14.515.232
+215.233 September
10.725.000 10.861.753
+136.753 Oktober
12.617.647 12.569.857
-47.790 November
11.289.473 11.166.152
-123.321 Desember
11.916.666 11.740.666
-176.000 Rata-rata
11.137.529 11.160.017
+22.488 Keterangan : + Berlebih, - Kekurangan
Pasokan bahan baku TBS pembelian pada skenario dua memiliki penurunan dan peningkatan nilai reduce cost jika dibandingkan model awal.
besarnya nilai reduce cost menunjukkan besarnya nilai pemborosan yang dilakukan perusahaan terhadap suatu aktivitas. Secara keseluruhan skenario masih
terdapat nilai reduce cost, namun jika skenario dua dibandingkan dengan model awal memiliki penurunan nilai reduce cost pada bulan Januari hingga Mei,
Agustus, September, dan November. Penurunan nilai tersebut mengurangi nilai pemborosan perusahaan sehingga perusahaan mampu meningkatkan nilai
keuntungannya. Namun peningkatan reduce cost juga terjadi pada bulan Juni, Juli, Agustus dan Desember. Peningkatan nilai reduce cost pasokan TBS pembelian
tersebut diduga terjadi karena harga pasokan bahan baku TBS pembelian lebih mahal dibandingkan biaya TBS kebun sendiri Adolina dan dilihat dari jumlah
pasokan kebun sendiri Adolina pada bulan-bulan tersebut terdapat kelebihan pasokan TBS. Oleh sebab itu perusahaan lebih baik tidak melakukan pengadaan
TBS pembelian karena hanya akan menyebabkan pemborosan biaya. Reduce cost tertinggi tetap terjadi pada bulan Desember sebesar Rp 4.601 per kilogram, maka
jika pengadaan bahan baku TBS pembelian tetap dilakukan perusahaan hanya akan melakukan pemborosan biaya sejumlah nilai Reduce cost tersebut.
90
Tabel 59. Pengadaan TBS Optimal dan Aktual Pembelian Skenario Dua
Bulan Nilai value Optimal
Rp Actual
Kg Reduce cost
RpKg Januari
0.000000 2.919.070
1.479 Februari
0.000000 4.241.540
1.196 Maret
0.000000 4.821.360
1.346 April
0.000000 4.681.060
1.270 Mei
0.000000 6.916.520
1.095 Juni
0.000000 5.536.840
1.572 Juli
0.000000 3.377.910
2.775 Agustus
0.000000 2.940.280
3.585 September
0.000000 3.560.180
2.247 Oktober
0.000000 3.551.510
2.795 November
0.000000 3.582.550
2.823 Desember
0.000000 3.041.040
4.601 Rata-rata
0.000000 4.097.488
2.2232
2. Ketersediaan Sumberdaya
Kemudian dilihat dari nilai dual price tenaga kerja merupakan kendala terbatas yang apabila peningkatan dan penurunan jumlah tenaga kerja dan hari
orang kerja dilakukan sesuai dengan batasan peningkatan dan penurunan yang diperbolehkan maka perusahaan dapat meningkatan keuntungannya. Oleh karena
itu skenario kedua yang dilakukan adalah peningkatan jumlah ketersediaan tenaga kerja sebesar 10 persen dari keadaan aktual. Perubahan peningkatan jumlah
ketersediaan tenaga kerja HOK setiap bulannya sama, yaitu sebesar 2.145 HOK. Perhitungan ini diperoleh dari peningkatan ketersediaan tenaga kerja
sebesar 10 persen dari ketersediaan model awal yaitu 1950 HOK. Pada skenario dua ketersediaan TBS pembelian mengalami penurunan dan
peningkatan sumberdaya yang berlebih slacksurplus. Penurunan tersebut diduga karena peningkatan jumlah ketersediaan tenaga kerja langsung maka jumlah TBS
yang diolah juga mengalami peningkatan. Peningkatan slacksurplus diduga pasokan bahan baku TBS pembelian berlebih karena pasokan bahan baku kebun
sendiri Adolina masih lebih murah untuk dimanfaatkan. Peningkatan tertinggi terjadi pada bulan Juni dan Oktober yaitu sebesar 172.059 kilogram. Penurunan
terjadi karena peningkatan ketersediaan tenaga kerja mampu mengolah TBS lebih banyak pada bulan-bulan tersebut. Penurunan tertinggi terjadi pada bulan Agustus
senebsar 280.001 kilogram.
91
Tabel 60. Perubahan Nilai SlackSurplus Ketersediaan Pasokan TBS Pembelian
Pada Skenario Dua. Bulan
Slack Surplus Model Awal Kg
PenurunanPeningkatan Kg
Slack Surplus Skenario 2 Kg
Januari 2.888.889
-28.890 2.859.999
Februari 3.250.000
-72.222 3.177.778
Maret 3.900.000
3.900.000 April
3.900.000 3.900.000
Mei 4.588.235
-72.446 4.515.789
Juni 4.875.000
+172.059 5.047.059
Juli 5.571.428
+148.571 5.719.999
Agustus 6.000.000
-280.001 5.719.999
September 4.333.333
-43.333 4.290.000
Oktober 4.875.000
+172.059 5.047.059
November 4.588.235
-72.446 4.515.789
Desember 4.588.235
+178.431 4.766.666
Keterangan : + Peningkatan, - Penurunan Koefisien fungsi kendala yang berubah pada skenario dua hanya pada
ketersediaan tenaga kerja, sementara koefisien fungsi tujuan dan kendala lainnya tetap. Perubahan nilai koefisien diakibatkan adanya peningkatan ketersediaan
tenaga kerja yang dibandingkan dengan jumlah pasokan TBS yang berasal dari kebun sendiri dan pihak ketiga. Nilai ruas kanan adalah jumlah ketersediaan
tenaga kerja yang sudah ditingkatkan sebesar 10 persen dari model awal. Adapun koefisien fungsi kendala ketersediaan tenaga kerja pada skenario dua dapat dilihat
pada Tabel 61.
Tabel 61.
Fungsi Kendala Ketersediaan Tenaga Kerja Pada Skenario 2. No
Bulan Kendala
1 Januari
0,00030X11+0,00073X21=2145 2
Februari 0,00027X12+0,00051X22=2145
3 Maret
0,00022X13+0,00044X23=2145 4
April 0,00022X14+0,00046X24=2145
5 Mei
0,00019X15+0,00031X25=2145 6
Juni 0,00017X16+0,00039X26=2145
7 Juli
0,00015X17+0,00064X27=2145 8
Agustus 0,00015X18+0,00073X28=2145
9 September
0,00020X19+0,00060X29=2145 10 Oktober
0,00017X110+0,00060X210=2145 11 November
0,00019X111+0,00060X211=2145 12 Desember
0,00018X112+0,00071X212=2145
92 Nilai dual ketersediaan tenaga kerja pada scenario dua mengalami
penurunan, sementara selang kepekaan analisis sensitivitas semakin membesar. Berikut perubahan nilai dual maupun analisis sensitivitas tenaga kerja.
Penambahan jumlah HOK pada scenario dua menyatakan bahwa peningkatan HOK yang dilakukan mampu menurunkan nilai dual nya sebesar selisih antara
nilai dual model awal dengan model scenario dua. Artiya bahwa peningkatan jumlah HOK pada scenario dua akan semakin kecil mempengaruhi peningkatan
nilai keuntungan perusahaan, atau dengan kata lain apabila skenario dua dilakukan perusahaan, maka perusahaan sudah melakukan pengoptimalan ketersediaan
tenaga kerja sebesar selisih nilai dual tersebut. Nilai dual tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 5.848.410.
Sedangkan pengoptimalan paling rendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 1.710.755, artinya bahwa apabila tenaga kerja ditingkatkan satu satuan HOK
maka akan meningkatkan keuntungan perusahaan senilai dual price nya. Lampiran 5.
Tabel 62. Perubahan Nilai Dual Ketersediaan Tenaga Kerja Pada Skenario Dua.
Bulan Dual Pada Model
Awal RpKg Penurunan Dual
RpKg Dual Pada Skenario
2 RpKg Januari
1.900.839 190.084
1.710.755 Februari
2.465.654 273.962
2.191.692 Maret
2.576.889 234.263
2.342.626 April
2.576.564 234.233
2.342.331 Mei
3.091.312 325.401
2.765.911 Juni
3.452.879 203.111
3.249.768 Juli
4.557.934 303.862
4.254.072 Agustus
5.566.736 742.232
4.824.504 September
3.540.619 354.062
3.186.557 Oktober
4.762.468 280.145
4.482.323 November
4.696.412 494.359
4.202.053 Desember
6.192.434 344.024
5.848.410 Rata-rata
3.781.728 331.645
3.450.084
1. Analisis Sensitivitas Skenario Dua
Analisis sensitivitas fungsi tujuan pada scenario dua harga CPO, harga PKO dan biaya pengadaan TBS kebun sendiri Adolina diperbolehkan dinaikkan
tak terbatas infinity dan di perbolehkan diturunkan senilai allowable decrease. Sebaliknya biaya pasokan TBS pembelian dan biaya pengolahan dapat
93 ditingkatkan senilai allowable increase in dan dapat diturunkan senilai tak
terbatas. Analisis sensitivitas ruas kendala kapasitas pabrik, ketersediaan TBS pembelian, dan kuota pembelian dapat diperbolehkan ditingkatkan senilai infinity
dan diperbolehkan diturunkan senilai allowable decrease. Analisis sensitivitas ketersediaan tenaga kerja pada scenario dua semakin besar. Peningkatan yang
diperbolehkan semakin tinggi setaip bulannya dibandingkan dengan model awal, namun tingkat penurunan yang diperbolehkan hampir setiap bulannya sama.
Berikut data perubahan analisis sensitivitas Kendala ketersediaan tenaga kerja dari model awal dengan skenario dua.
Tabel 63. Analisis Sensitivitas Ruas Kanan Kendala Skenario Dua.
No Sumberdaya Kendala
Pengadaan TBS Nilai RHS
Allowable Increase
Allowable Decrease
Sta tus
1 Kapasitas Maksimal PKS
16.500.000 Infinity
5.362.470 BP 2
Ketersediaan Plasma 40 Infinity
4.455.011 BP 3
Kuota Pembelian 6.000.000
Infinity 6.000.000 BP
4 Tenaga Kerja naik 10
2.145 1.168
2.145 P
5 Transfer CPO
Infinity 2.691.776 BP
6 Tranfer PKO
Infinity 605.843 BP
7 Biaya Pengolahan
Infinity 104.458 BP
94
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan