Preferensi konsumen terhadap ikan selar bentong

terjadi pada semua tempat, di PPN Pekalongan hasil tangkapan pukat cincin yang didaratkan akan dijual melalui proses lelang Ekaputra, 2009. Ukuran ikan kembung dan selar bentong yang dijual di pasar Muara Angke umumnya seragam, yaitu rata-rata kecil dan di bawah length at first maturity Lm. Hal ini menunjukkan bahwa nelayan di PPI Muara Angke lebih banyak menangkap ikan muda atau belum dewasa ikan immature. Kelayakan ikan yang ditangkap dapat diketahui dengan cara membandingkan ukurannya dengan panjang ikan ketika pertama kali matang gonad length at first maturity. Ukuran ikan yang sudah matang gonad layak untuk ditangkap karena memberikan kesempatan bagi ikan-ikan kecil untuk tumbuh sehingga sumberdaya ikan dapat berkelanjutan. Kriteria ukuran ikan layak tangkap merupakan kriteria paling kuat untuk menentukan keramahan lingkungan operasi penangkapan ikan Ramdhan, 2008. Pada waktu pengumpulan data, ukuran ikan yang dijual di pasar Muara Angke berukuran kecil atau ikan muda. Tertangkapnya ikan muda tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah ukuran mata jaring. Pukat cincin yang digunakan oleh nelayan di PPI Muara Angke memiliki ukuran meshsize bagian kantong bunt 0,5 inci atau dibawah ukuran minimal meshsize yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu minimal 1 inci sesuai dengan Kepmen No. 392 Tahun 1999 tentang jalur-jalur penangkapan ikan. Alat tangkap yang terbuat dari jaring bermata kecil cenderung menangkap ikan-ikan yang berukuran kecil. Hal ini sesuai dengan penelitian Manalu 2003, yaitu ukuran ikan yang tertangkap berhubungan erat dengan ukuran mata jaring, semakin besar ukuran mata jaring maka akan semakin besar pula ukuran ikan yang tertangkap. Preferensi atribut ukuran dapat memberikan dampak terhadap penekanan jumlah sumberdaya ikan. Hal ini terjadi karena ikan yang tertangkap pukat cincin adalah ikan yang bergerombol bersama secara alamiah dan biasanya ikan-ikan tersebut dari satu kohort, yaitu generasi yang dihasilkan dari pemijahan pada periode yang sama sehingga ukuran dari ikan yang spesiesnya sama cenderung sama. Jika ikan yang tertangkap terlalu awal maka ikan-ikan kecil dan muda ikan immature yang tertangkap. Hal ini akan menyebabkan keberlanjutan perikanan tangkap tidak akan terwujud. Kelestarian sumberdaya ikan dapat diperoleh jika nelayan tidak terus menerus menangkap ikan yang ukurannya masih dibawah ukuran pertama kali matang gonad atau ikan muda. Apabila nelayan di PPI Muara Angke menangkap ikan yang ukurannya lebih besar dari length at fisrt maturity Lm maka konsumen dalam pemenuhan kebutuhan ikan akan tetap membeli ikan yang dijual di pasar Muara Angke. Namun faktanya nelayan kurang peduli terhadap pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, nelayan tetap menangkap ikan yang masih kecil. Hal ini disebabkan jika nelayan harus selektif dalam menangkap ikan maka nelayan akan memperoleh pendapatan yang lebih sedikit karena harus melepas ikan yang masih muda ikan immature. Harga juga merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam melakukan keputusan pembelian ikan pelagis. Harga ikan pelagis yang dijual di pasar Muara Angke dipengaruhi oleh musim ikan. Apabila hasil tangkapan banyak maka harga ikan pelagis murah sedangkan jika hasil tangkapan sepi maka harga ikan menjadi mahal. Selain itu harga juga dipengaruhi oleh kualitas kesegaran ikan. Konsumen menyukai harga ikan yang murah karena berkaitan dengan jumlah pendapatan konsumen yang kurang dari Rp 2.000.000,00bulan. Konsumen menyukai harga ikan yang murah karena disesuaikan dengan daya beli konsumen Kotler, 1993, hal ini berkaitan dengan pendapatan konsumen. Urutan kepentingan atribut dari ikan pelagis yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli ikan di pasar Muara Angke yaitu kesegaran, ukuran dan harga merupakan urutan atribut yang biasa. Urutan atribut tersebut juga dikemukakan oleh Delita 2008 mengenai analisis perilaku konsumen sayuran segar pada supermarket Foodmart di plaza Ekalokasari Bogor melaporkan hasil evaluasi tingkat atribut dari sayuran segar lokal dan sayuran segar impor yang dilakukan pada responden supermarket Foodmart. Delita 2008 menyimpulkan bahwa kesegaran merupakan atribut yang terpenting dari sayuran segar. Atribut yang dinilai penting oleh konsumen secara berurutan yaitu kesegaran, warna, ketersediaan, jenis, harga dan packaging dalam membeli sayuran segar di supermarket Foodmart. Apabila atribut ukuran lebih diperhatikan daripada kesegaran dan harga terutama untuk ikan-ikan besar ikan mature maka konsumen akan memberikan dampak positif terhadap kelestarian ikan pelagis. Dalam situasi ini, nelayan akan berusaha menangkap ikan-ikan besar tersebut. Hal ini adalah contoh dimana konsumen dapat mempengaruhi perilaku produsen nelayan. Oleh karena itu seyogianya pemerintah memberikan penyuluhan mengenai ukuran ikan yang layak dikonsumsi agar perikanan tangkap dapat berlanjut. Ukuran ikan yang disarankan adalah lebih besar dari length at first maturity Lm, untuk ikan tongkol ≥ 30 cm FL, kembung ≥ 19 cm FL, dan selar bentong ≥ 16,5 cm FL. Penambahan atribut keamanan pangan dapat diberikan pada ikan pelagis yang dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli ikan. Keamanan pangan dapat dilihat dari penggunaan bahan pengawet seperti formalin atau lokasi dimana ikan ditangkap. Konsumen tidak akan memakan ikan yang diawetkan dengan bahan berbahaya. Hal ini berhubungan dengan keamanan mengonsumsi ikan bagi konsumen. Keamanan pangan atau ikan yang ditangkap oleh nelayan juga sangat dipengaruhi oleh bahan penanganan yang digunakan seperti es atau garam. Jika nelayan sudah menerapkan Good Handling Practice GHP maka konsumen akan aman mengonsumsi ikan tersebut Ilyas, 1993. Namun faktanya nelayan pukat cincin di PPI Muara Angke belum menerapkan GHP, hal ini terlihat dari hasil tangkapan di dalam palka yang sudah tercampur antara air dan darah. Selain itu, tidak ada penyortiran jenis dan ukuran ikan sebelum dimasukkan ke dalam palka sehingga banyak ikan yang rusak fisiknya yang disebabkan penggabungan ikan berukuran besar dengan yang berukuran kecil. Sebaiknya konsumen industri perikanan tangkap juga memberikan perhatian khusus terhadap keamanan mengonsumsi ikan pelagis agar perikanan tangkap dapat berlanjut.