Latar Belakang Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Ikan Pelagis di Muara Angke Jakarta

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut UU nomor 81999 tentang perlindungan konsumen, konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain, dan tidak untuk diperdagangkan Mufida, 2008. Konsumen dalam industri perikanan tangkap memiliki peran penting karena konsumen dapat menentukan jenis, kualitas kesegaran, dan ukuran ikan yang ada di pasar. Oleh karena itu, konsumen dapat mempengaruhi pelaku usaha perikanan tangkap. Nelayan sebagai orang yang terlibat dalam produksi sebaiknya memberikan tanggapan yang tepat terhadap keinginan konsumen. Peran dan keinginan konsumen tersebut dapat mempengaruhi perilaku nelayan ketika nelayan melakukan operasi penangkapan ikan, misalnya pengontrolan ukuran ikan yang akan ditangkap, penentuan jumlah es yang dibawa, penyortiran jenis ikan dan ukuran ikan yang tertangkap serta penanganan khusus lain terhadap hasil tangkapan agar kesegaran tetap terjaga. Sementara itu, pemerintah seyogianya memastikan bahwa kegiatan perikanan tangkap dapat berjalan secara berkelanjutan. Pemerintah dapat mengeluarkan sejumlah peraturan untuk mewujudkan keberlanjutan perikanan tangkap tersebut. Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Muara Angke adalah salah satu pusat pendaratan ikan di Jakarta Utara. Selain di PPI Muara Angke, ikan juga didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudra Jakarta PPSJ Muara Baru, PPI Kamal Muara, dan PPI Pasar Ikan, Cilincing dan Kali Baru. Berdasarkan statistik produksi perikanan Jakarta Utara berasal dari produk yang didaratkan oleh kapal- kapal ikan dan produk yang dibongkar dari alat transportasi darat. Pada tahun 2007 produksi perikanan Jakarta Utara mencapai hampir 32.000 ton Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta, 2008. PPI Muara Angke merupakan sebuah lokasi penting dalam pemasaran hasil tangkapan, baik hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke maupun ikan kiriman dari beberapa daerah. Umumnya ikan yang banyak dipasarkan di Muara Angke yaitu ikan pelagis diantaranya tongkol, kembung, layang, selar kuning, selar bentong, lemuru dan tembang. Hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke berasal dari enam jenis alat tangkap yang banyak dioperasikan oleh nelayan yaitu jaring cumi, pukat cincin, jaring rampus, gillnet, bubu, dan pancing. Ikan pelagis merupakan hasil tangkapan utama dari pukat cincin, gill net, dan hasil tangkapan sampingan dari jaring cumi. Pukat cincin adalah salah satu alat tangkap yang memiliki jumlah armada penangkapan cukup banyak dibandingkan gill net yaitu 18 dari 3.182 armada penangkapan di PPI Muara Angke, sedangkan gill net hanya 8. Namun pukat cincin hanya memberikan kontribusi produksi ikan 500 ton pada tahun 2006-2008 dari total ikan yang didaratkan pada tahun 2006-2008 sebesar 23.559,34 ton di PPI Muara Angke UPT PKPP Muara Angke, 2009. Hal ini memberikan indikasi bahwa armada pukat cincin menjual hasil tangkapan di tengah laut Ekaputra, 2009 atau mendaratkan hasil tangkapan selain di PPI Muara Angke. Hasil tangkapan pukat cincin yang dominan didaratkan di PPI Muara Angke yaitu kembung Rastrelliger sp., selar bentong Caranx crumenophthalmus, tongkol Auxis sp., layang Decapterus sp., dan bawal hitam Formio niger. Saat ini belum diketahui dengan jelas bagaimana preferensi konsumen terakhir yang membeli hasil tangkapan di PPI Muara Angke terhadap atribut- atribut dari setiap ikan yang dipasarkan. Selain itu, belum diketahui juga apakah nelayan pukat cincin memikirkan keinginan konsumen. Apabila konsumen memiliki preferensi terhadap beberapa atribut dari hasil tangkapan seperti ukuran, kesegaran, dan harga dapat dikatakan bahwa konsumen peduli terhadap keadaan perikanan tangkap. Dengan adanya kepedulian konsumen diharapkan agar pengelolaan sumberdaya ikan dapat diperbaiki sehingga tercipta pemanfaatan sumberdaya ikan yang berkelanjutan sustainable. Pertanyaan tentang keinginan preferensi konsumen di PPI Muara Angke terhadap ikan yang dipasarkan serta bagaimana persepsi pedagang dan nelayan terhadap keinginan preferensi konsumen tersebut merupakan masalah yang menjadi latar belakang penelitian yang berjudul “Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Ikan Pelagis di Muara Angke Jakarta”.

1.2 Perumusan Masalah