Metode pengoperasian pukat cincin

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Karakteristik konsumen di RW 11 Muara Angke Penjelasan tentang karakteristik individu konsumen yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, jumlah anggota keluarga, status menikah, pendidikan formal, pekerjaan, pendapatan, frekuensi membeli ikan dan tingkat konsumsi ikan Tabel 15. Konsumen yang menjadi responden penelitian bertempat tinggal di perumahan Muara Angke. Konsumen yang sering melakukan pembelian ikan adalah perempuan sebanyak 70 21 orang. Sebagian besar konsumen tersebut berusia antara 30 tahun sampai 41 tahun sebanyak 18 orang. Konsumen tersebut hampir seluruhnya sudah menikah maka diperoleh data bahwa konsumen yang banyak melakukan pembelian ikan adalah konsumen yang sudah menikah 28orang. Hal ini memberikan indikasi bahwa konsumen membeli ikan di pasar Muara Angke untuk konsumsi keluarga. Jika ditinjau dari jumlah anggota keluarga yang dimiliki konsumen maka konsumen terbanyak adalah konsumen yang memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 3-4 orang 21orang. Selain jenis kelamin, usia, status pernikahan, karakteristik tingkat pendidikan juga ditanyakan kepada responden. Responden yang melakukan pembelian ikan umumnya berpendidikan terakhir SMP sebesar 43,33. Responden yang bertempat tinggal di Muara Angke pada umumnya sudah berkeluarga dan bermatapencaharian sebagai penjual makanan atau yang lebih dikenal dengan istilah pedagang warteg. Selanjutnya ada yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, pedagang, Pegawai Negeri Sipil PNS atau hanya sebagai ibu rumah tangga IRT. Jenis pekerjaan konsumen yang terbanyak yaitu penjual makanan warung tegal sebanyak 33 dari jumlah responden, selanjutnya pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 30. Pekerjaan yang bervariasi yang dilakukan oleh responden di Muara Angke memberikan jumlah pendapatan yang berbeda pula yang diperoleh oleh setiap responden. Pendapatan rata-rata tertinggi yang dimiliki oleh konsumen di Muara Angke adalah Rp 1.000.000,00 - Rp 2.000.000,00 sebesar 53,3. Jumlah konsumen yang membuka usaha rumah makan lebih banyak, sehingga ikan yang dibutuhkan oleh pemilik rumah makan lebih banyak daripada kebutuhan ibu rumah tangga. Ikan yang sering dibeli oleh konsumen ini adalah ikan kembung, selar bentong dan tongkol. Ikan yang dibeli dalam bentuk segar. Pemilik rumah makan membeli ikan tersebut setiap hari di Pasar Muara Angke. Konsumen yang membeli ikan setiap hari di pasar Muara Angke juga konsumen ibu rumah tangga. Frekuensi konsumen membeli ikan di pasar Muara Angke yang paling besar, yaitu setiap hari sebesar 53. Hal ini juga memperlihatkan bahwa tingkat konsumsi konsumen terhadap ikan tersebut cukup besar, yaitu sebesar 53 tingkat konsumsi konsumen tinggi dan sisanya tingkat konsumsi konsumen sedang. Secara umum, konsumen yang diteliti dapat dikategorikan sebagai kelompok masyarakat bergender wanita dengan usia lebih dari 30 tahun dan telah berkeluarga dengan jumlah keluarga 3-4 orangkeluarga. Pekerjaan konsumen yaitu pemilik usaha rumah makan kecil warteg dan ibu rumah tangga yang berpendapatan kurang dari Rp 2.000.000,00. Semua konsumen ibu rumah tangga menyukai ikan kembung dan ikan selar bentong berukuran kecil immature. Hal ini berkaitan dengan jumlah keluarga yang umumnya berjumlah 3-4 orangkeluarga. Sebagian besar konsumen yang memiliki usaha rumah makan kecil warteg mempertimbangkan ukuran yang kecil dalam hal membeli ikan kembung dan selar bentong. Hal ini dikarenakan ukuran tersebut telah sesuai dengan ukuran porsi makan pelanggan dan harga jual ikan yang telah diolah. Konsumen ibu rumah tangga dan konsumen yang memiliki usaha warteg menyukai ikan tongkol berukuran besar. Hal ini berhubungan dengan penanganan dan pengolahan ikan. Selain ukuran ikan, umumnya konsumen memperhatikan juga kesegaran dan harga yang murah dalam melakukan pembelian ikan. Tabel 15 Karakteristik konsumen di RW 11 yang membeli ikan di pasar Muara Angke Keterangan Jumlah Proporsi Total orang Jenis Kelamin Laki-laki 9 30 100 Perempuan 21 70 Usia 18-23 2 7,1 100 24-29 5 17,9 30-35 12 42,9 36-41 6 21,4 42-47 3 10,7 48-53 2 7,1 Status Pernikahan Menikah 28 93,3 100 Belum Menikah 2 6,7 Jumlah Anggota Keluarga 3 orang 3 10 100 3-4 orang 21 70 4 orang 6 20 Pendidikan SD 12 40 100 SMP 13 43,3 SMA 5 16,7 Pekerjaan Usaha rumah makan kecil warteg 10 33,3 100 Pedagang 3 10 IRT 9 30 PRT 6 20 PNS 2 6,7 Pendapatan Rp 100.000,00 - Rp 500.000,00 2 6,7 100 Rp 500.000,00 - Rp 1.000.000,00 9 30 Rp 1.000.000,00 - Rp 2.000.000,00 16 53,3 Rp 2.000.000,00 - Rp 4.000.000,00 3 10 Frekuensi Membeli Ikan Setiap hari 16 53 100 2 hari sekali 8 27 3 hari sekali 6 20 Tingkat Konsumsi Ikan Tinggi 16 53 100 Sedang 14 47

5.1.2 Persepsi pedagang dan nelayan

Hasil analisis deskriptif tidak hanya mengetahui karakteristik konsumen melainkan juga untuk menganalisis persepsi pedagang dan nelayan mengenai kepedulian terhadap preferensi konsumen. Pedagang yang tidak peduli terhadap preferensi konsumen terhadap hasil tangkapan sebanyak 7 responden 58,3 dan yang peduli sebanyak 5 responden 41,7 Tabel 16. Tabel 16 Persepsi pedagang terhadap preferensi konsumen Persepsi Terhadap Preferensi Konsumen Jumlah Responden orang Persentase Peduli 5 41,7 Tidak Peduli 7 58,3 Jumlah 12 100 Berdasarkan wawancara, kepedulian pedagang biasanya dalam hal harga. Apabila hasil tangkapan yang didaratkan sedikit maka harga jual hasil tangkapan lebih mahal. Dalam hal kesegaran, menurut pengamatan ikan-ikan yang dijual di pasar Muara Angke tidak diberi es dan penempatannya digabung antara ikan yang masih segar dengan yang kurang segar. Sedangkan untuk ukuran ikan, pedagang menjual ikan yang ukurannya tidak ada ketentuannya. Sampel nelayan yang diambil yaitu kapten kapal sebanyak 4 orang dari 4 armada pukat cincin. Nelayan ternyata tidak peduli terhadap preferensi konsumen terhadap hasil tangkapan. Alasan nelayan tidak peduli adalah nelayan ingin memperoleh ikan agar dapat menutupi biaya operasi penangkapan dan memperoleh keuntungan.

5.1.3 Preferensi konsumen terhadap ikan tongkol

Berdasarkan hasil analisis konjoin Lampiran 9 diketahui bahwa tingkat kepentingan relatif atribut yang paling dipertimbangkan responden dalam membeli ikan tongkol di pasar Muara Angke secara berturut-turut adalah atribut ukuran 33,86, kesegaran 42,39 dan harga 23,75 Tabel 17. Tabel 17 Nilai kegunaan, kepentingan relatif dan korelasi atribut ikan tongkol Utilities Kegunaan Atribut Level Utility Estimate Std. Error Ukuran Besar ikan mature 0,233 0,113 Kecil ikan immature -0,233 0,113 Kesegaran Segar 0,675 0,113 Tidak segar -0,675 0,113 Harga Mahal -0,708 0,113 Murah 0,708 0,113 Constant 4,5 0,113 Importance Correlations a Ukuran 33,863 Value Sig. Kesegaran 42,387 Pearsons R 0,976 Harga 23,750 Kendalls tau 0,929 0,001 Averaged Importance Score a. Correlations between observed and estimated preferences Konsumen lebih menyukai ikan tongkol dari atribut kesegaran, kemudian ukuran dan harga Tabel 17. Menurut nilai kegunaannya utilities konsumen menyukai ikan tongkol yang berukuran besar, segar dan murah. Hal ini diperlihatkan dari nilai kegunaan yang bernilai positif. Nilai korelasi Pearson’s dan Kendall’s tau yang dihasilkan sebesar 0,976 dan 0,929. Hal ini berarti bahwa hubungan antara pengamatan preferensi dengan dugaan preferensi adalah sangat erat.

5.1.4 Preferensi konsumen terhadap ikan kembung

Ikan kembung merupakan salah satu ikan yang paling banyak dijual di pasar Muara Angke dan diminati oleh konsumen. Berdasarkan hasil analisis konjoin diketahui bahwa tingkat kepentingan relatif atribut yang paling dipertimbangkan responden dalam membeli ikan kembung di pasar Muara Angke secara berturut-turut adalah atribut ukuran 40,13, kesegaran 41,75, dan harga 18,13 Tabel 18.