Pembahasan Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Ikan Pelagis di Muara Angke Jakarta

dampak positif terhadap kelestarian ikan pelagis. Dalam situasi ini, nelayan akan berusaha menangkap ikan-ikan besar tersebut. Hal ini adalah contoh dimana konsumen dapat mempengaruhi perilaku produsen nelayan. Oleh karena itu seyogianya pemerintah memberikan penyuluhan mengenai ukuran ikan yang layak dikonsumsi agar perikanan tangkap dapat berlanjut. Ukuran ikan yang disarankan adalah lebih besar dari length at first maturity Lm, untuk ikan tongkol ≥ 30 cm FL, kembung ≥ 19 cm FL, dan selar bentong ≥ 16,5 cm FL. Penambahan atribut keamanan pangan dapat diberikan pada ikan pelagis yang dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli ikan. Keamanan pangan dapat dilihat dari penggunaan bahan pengawet seperti formalin atau lokasi dimana ikan ditangkap. Konsumen tidak akan memakan ikan yang diawetkan dengan bahan berbahaya. Hal ini berhubungan dengan keamanan mengonsumsi ikan bagi konsumen. Keamanan pangan atau ikan yang ditangkap oleh nelayan juga sangat dipengaruhi oleh bahan penanganan yang digunakan seperti es atau garam. Jika nelayan sudah menerapkan Good Handling Practice GHP maka konsumen akan aman mengonsumsi ikan tersebut Ilyas, 1993. Namun faktanya nelayan pukat cincin di PPI Muara Angke belum menerapkan GHP, hal ini terlihat dari hasil tangkapan di dalam palka yang sudah tercampur antara air dan darah. Selain itu, tidak ada penyortiran jenis dan ukuran ikan sebelum dimasukkan ke dalam palka sehingga banyak ikan yang rusak fisiknya yang disebabkan penggabungan ikan berukuran besar dengan yang berukuran kecil. Sebaiknya konsumen industri perikanan tangkap juga memberikan perhatian khusus terhadap keamanan mengonsumsi ikan pelagis agar perikanan tangkap dapat berlanjut. 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Konsumen yang membeli ikan di Muara Angke umumnya adalah wanita yang berusia berkisar 30-35 tahun dan telah berkeluarga dengan jumlah keluarga 3-4 orangkeluarga. Konsumen umumnya berpendidikan terakhir SMP. Pekerjaan konsumen yang terbanyak yaitu pemilik usaha rumah makan kecil warung tegal dan ibu rumah tangga yang berpendapatan kurang dari Rp 2.000.000,000. Jumlah konsumen yang membuka usaha rumah makan lebih banyak daripada ibu rumah tangga sehingga ikan yang dibutuhkan oleh pemilik rumah makan lebih banyak daripada kebutuhan ibu rumah tangga. Konsumen di Muara Angke memiliki preferensi terhadap ikan pelagis. Preferensi yang disukai dan diperhatikan konsumen dalam membeli ikan tongkol, kembung, dan selar bentong adalah dalam hal kesegaran, ukuran dan harga. Konsumen menyukai ikan tongkol yang berukuran besar sedangkan ikan kembung dan selar bentong konsumen menyukai ikan berukuran kecil ikan immature. Secara keseluruhan konsumen menyukai harga yang murah dalam membeli ikan. Dengan adanya preferensi konsumen ini dapat menunjukkan bahwa konsumen berperan dalam perikanan tangkap. Jumlah pedagang yang tidak peduli terhadap preferensi konsumen sebesar 58,33 sedangkan yang peduli 41,67. Nelayan pada umumnya tidak peduli terhadap preferensi konsumen terhadap hasil tangkapan. Akibat dari tidak adanya perhatian nelayan terhadap preferensi pembelian ikan oleh konsumen maka preferensi pembelian ikan di Muara Angke tidak akan mempengaruhi pengelolaan perikanan tangkap, khususnya ukuran ikan yang ditangkap kemudian diperdagangkan.

6.2 Saran

Preferensi konsumen terhadap atribut ikan pelagis sesungguhnya dapat memberikan pengaruh terhadap pengelolaan perikanan tangkap, khususnya ukuran ikan yang ditangkap. Namun mengingat nelayan tidak peduli terhadap preferensi konsumen, maka pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap batasan ukuran meshsize bagian kantong bunt pukat cincin minimal dan larangan menangkap ikan yang masih kecil ikan immature serta perlu mengadakan penyuluhan kepada nelayan dan konsumen mengenai ukuran ikan yang layak untuk dikonsumsi. Agar ikan yang didaratkan dalam keadaan segar, pemilik kapal perlu menyediakan refrigerator dan rak-rak penyimpanan pada palka. Penelitian lanjutan jika akan dilakukan hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 Responden yang homogen; 2 Melibatkan konsumen pertama pedagang grosirpalele sebagai responden; dan 3 Penambahan atribut keamanan pangan. Daftar Pustaka [Anonim]. 2006. Potensi Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke Jakarta. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta. UPT. Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke. 2006. [Anonim]. 2009 a. Auxis thazard. http:www.fishbase.org.reproduktionMaturity list cfm? Genus name= Auxis [25 Juli 2009]. [Anonim].2009 b. Rastrelliger sp. http:www.fishbase.org.reproduktionMaturity list cfm? Genus name= Rastrelliger [25 Juli 2009]. [Anonim]. 2009 c. Caranx crumenophthalmus. http:www.fishbase.org. reproduction Maturity list cfm? Genus name= Caranx [ 25 Juli 2009]. [Anonim]. 2009. http:maps.google.com [31 Desember 2009]. Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta. Ayodhyoa. 1972. Craft and gear. Jakarta: Correpondence Centre. Ayodhyoa. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor: Yayasan Dewi Sri. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2008. Jakarta Utara Dalam Angka. Jakarta: BPS. [Deptan] Departemen Pertanian. 1999. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 392KPTSIK.12041999 Tentang Jalur-Jalur Penangkapan Ikan. Jakarta: Deptan. Brant, A. von. 1984. Fish Catching Methods of The World. Fishing News Book, Ltd. England: Farnham. Surrey. [DPPK] Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan. 2008. Buku Saku. Jakarta:DPPK Delita N. 2008. Analisis Perilaku Konsumen Sayuran Segar pada Supermarket Foodmart di Plaza Ekalokasari di Bogor [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Effendie. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusa Tama. Ekaputra D S. 2009. Perubahan Mode Operasi Penangkapan Ikan dan Dampaknya Terhadap Kegiatan Perikanan Pukat Cincin di PPN Pekalongan [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Engel J F, Roger D B, Paul W M. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid I. F. X. Budiyanto, penerjemah. Jakarta; Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Concumer Behaviour. Fauzi A. 2004. Model Bionomik Hasil Tangkapan Ikan Layang di Jawa dengan Pendekatan Hasil Tangkapan Pukat cincin di PPN Pekalongan [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Gaspersz V. 1992. Analisis Sistem Terapan. Edisi I. Bandung: Tarsito. Hanafiah A. M dan A. M Saefuddin. 2006. Tata Niaga Hasil Perikanan. Jakarta: UI Press. Hasan I. 2008. Analisis Data Penelitian dengan Statistika. Jakarta: Bumi Aksara. Ilyas S. 1993. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan Jilid I Teknik Pendinginan Ikan. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Kotler P. 1993. Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Edisi ke tujuh. A. Z Afiff, penerjemah. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Terjemahan dari Marketing Management; Analysis, Planning, Implementation, and Control. Laporan Kependudukan RW 11. 2008. Jakarta: Diterbitkan Oleh Sekretaris RW 11. Malik J S. 2006. Kajian Distribusi Hasil Tangkapan Ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Muara Angke, Jakarta Utara [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Manalu M. 2003. Kajian Output yang Dihasilkan Operasi Penangkapan Jaring Kejer di Teluk Banten [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Mufida I. 2008. Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Buah Duku Prunggahan Tuban [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Murdaniel R. 2007. Pengendalian Kualitas Ikan Tuna untuk Tujuan Ekspor di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Nomura M and T. Yamazaki. 1977. Fishing Techniques I. Tokyo: Japan Internasional Cooperation Agency. [PKPP] Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan. 2009. Laporan Kegiatan Pelelangan Ikan 2008. Jakarta: PKPP. Ramdhan D. 2008. Keramahan Gillnet Millenium Indramayu Terhadap Lingkungan: Analisis Hasil Tangkapan [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Risnawanti R. 2004. Analisis Preferensi Konsumen terhadap Produk Perikanan Segar Ideal di Pasar Swalayan Super Indo Metropolitan Mall Bekasi [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut pertanian Bogor. Roni. 2002. Pengaruh Kecepatan Relatif Kapal Saat Setting terhadap Hasil Tangkapan Pukat Cincin Purse seine di Kecamatan Ambuten Kabupaten. Sumenep, Madura [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Ross A. 2008. Peluang Ekspor Tuna Segar dari PPI Puger Tinjauan Aspek Kualitas dan Aksebilitas Pasar [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Setiawan I F. 2006. Analisis Hasil Tangkapan Purse seine yang didaratkan di PPI Binuangeun Kabupaten Lebak Banten [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Simamora, Bilson. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta: Gramedia. Singgih, Wibowo, Yunizal. 1998. Penanganan Ikan Segar. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta: Balai Penelitian Perikanan Laut. Soedjono T I, Bambang P, Imam S. 1995. Atlas Indonesia dan Dunia untuk Sekolah Lanjutan. Jakarta: Titik Terang. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabet. Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen. Jakarta: Ghalia Indonesia. Supranto. 2004. Analisis Multivariat; Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta Suwarso, dkk. 2004. Musim Penangkapan Ikan di Indonesia. Jakarta: Balai Riset Perikanan Laut Dinas Perikanan dan Kelautan. Suyedi R. 2001. Sumberdaya Ikan Pelagis. Makalah Falsafah Sains PPs 702, Program Pasca SarjanaS3, Institut Pertanian Bogor: 6 halaman. http:tumoutou.net3_sem1_012risfan_s.htm [24 Januari 2010]. Walpole. 1992. Pengantar Statistika Edisi 3. Jakarta: Gramedia.