Penduduk kota Jakarta Utara
4884 4930
5210 4892
4303 3849
R² = 0.9
1000 2000
3000 4000
5000 6000
2003 2004
2005 2006
2007 2008
J u
m la
h K
a p
a l
Un it
Tahun
pendatang. Klasifikasi tersebut dapat terbagi lagi menjadi nelayan pekerja dan nelayan pemilik.
Tabel 10 Jumlah nelayan yang melakukan aktivitas bongkar muat dan sandar di PPI Muara Angke 2001-2003
Status Nelayan Tahun
2001 2002
2003 Nelayan penetap
Pemilik 2.277
2.979 1.873
orang Pekerja
8.862 11.703
790 Jumlah
11.139 14.682
2.663 Nelayan pendatang
Pemilik 1.324
1.813 1.690
orang Pekerja
11.478 9.858
9.140 Jumlah
12.802 11.671
10.837 Jumlah nelayan
Pemilik 3.601
4.792 9.147
orang Pekerja
20.340 21.561
4.353 Jumlah
23.941 26.353
13.500 Sumber: UPT PKPP Muara Angke, 2006
Jumlah nelayan PPI Muara Angke pada tahun 2001 sampai tahun 2003 mengalami fluktuasi Tabel 10. Pada tahun 2002 terjadi kenaikan tetapi pada
tahun 2003 mengalami penurunan yang sangat drastis. Penurunan ini disebabkan karena daerah penangkapan ikan yang semakin jauh, naiknya harga bahan bakar
minyak BBM dan mahalnya biaya perawatan kapal. Selain itu dapat dikatakan bahwa selama periode 2001-2003 jumlah
nelayan terbanyak adalah nelayan penetap pekerja pada tahun 2002, yaitu sebanyak 11.703 orang. Sedangkan jumlah nelayan paling sedikit adalah nelayan
penetap pekerja dimana pada tahun 2003 berjumlah 790 orang. Jika dibandingkan antara jumlah nelayan penetap dan pendatang, ternyata nelayan yang melakukan
aktivitas bongkar muat dan sandar di PPI Muara Angke selama periode 2001- 2003, yaitu lebih banyak nelayan pendatang karena pendapatan di daerahnya tidak
mencukupi untuk menghidupi keluarganya sehari-hari. Hal tersebut disebabkan karena harga ikan yang dilelang di daerah tidak setinggi harga ikan yang dilelang
di Jakarta, sehingga dapat mempengaruhi pendapatan nelayan yang bekerja di suatu daerah.
Para nelayan dengan menggunakan armada penangkapan ikan yang berbasis di PPI Muara Angke melakukan operasi penangkapan ikan di daerah