Analisis deskriptif Analisis konjoin
dibedakan menjadi dua kategori yaitu murah dan mahal. Penetapan batasan harga berdasarkan harga jual ikan yang berlaku saat penelitian.
Penentuan harga murah berdasarkan harga jual terendah yang pernah terjadi begitu juga sebaliknya. Penentuan kategori segar yaitu ikan yang
masih utuh, bagus dan diberi es sedangkan kategori ikan tidak segar yaitu ikan yang sudah diolah, karena di pasar Muara Angke juga terdapat
pedagang ikan hasil olahan; Tabel 4 Atribut penilaian konsumen terhadap ikan pelagis yang dibeli
Ikan Atribut
Taraf Level
Tongkol Ukuran
1 Kecil panjang cagak FL 30 cm
2 Besar panjang cagak FL ≥ 30 cm
Kesegaran 1
Segar diberi es dan masih bagus 2
Tidak segar sudah diolah Harga
1 Murah Rp. 15.000,00
2 Mahal Rp. 15.000,00
Kembung Ukuran
1 Kecil panjang cagak FL 19 cm
2 Besar panjang cagak FL ≥ 19 cm
Kesegaran 1
Segar diberi es dan masih bagus 2
Tidak segar sudah diolah Harga
1 Murah Rp. 17.000,00
2 Mahal Rp. 17.000,00
Selar bentong Ukuran
1 Kecil panjang cagak FL 16.5 cm
2 Besar panjang cagak FL ≥ 16.5 cm
Kesegaran 1
Segar diberi es dan masih bagus 2
Tidak segar sudah diolah Harga
1 Murah Rp. 17.000,00
2 Mahal Rp. 17.000,00
2 Mendesain stimuli. Kombinasi antara atribut dengan taraf disebut sebagai satu stimuli. Pada kasus ini, atribut ukuran terdiri dari 2 taraf, kesegaran
terdiri dari 2 taraf, dan harga terdiri dari 2 taraf. Dengan demikian jumlah kombinasi stimuli sebanyak 8 stimuli. Ini berarti bahwa setiap responden
harus memberi pendapat terhadap 8 stimuli tersebut; 3 Pengumpulan data. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan dalam
mengumpulkan data yaitu:
1 Pendekatan full profile Dalam pendekatan ini, responden diminta untuk membuat urutan
rangking atau memberikan nilai sebagian atau seluruh kombinasi taraf-taraf dari atribut stimuli yang menggambarkan profil secara
lengkap. 2 Pendekatan pair wise
Pendekatan ini membandingkan pasangan profil dari dua atribut. Pendekatan ini meminta responden untuk menilai rating profil
mana yang lebih disukai dari setiap pasangan profil yang dibuat. Pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan pendekatan full
profile. Pendekatan tersebut digunakan karena dapat menampilkan profil produk secara lengkap dan selain itu disebabkan pula atribut yang diteliti banyak. Stimuli
dirancang menggunakan perangkat lunak SPSS 17 for Windows dan diperoleh sebanyak 8 stimuli dengan menggunakan fractional factorial design dengan
konsep orthogonal. Delapan stimuli tersebut merupakan jumlah minimum yang terbentuk Tabel 5.
Tabel 5 Stimuli atau kombinasi dari tiga atribut ikan yang dinilai oleh konsumen
No Ukuran ikan
Kesegaran ikan Harga ikan
Ranking
1 Besar
Segar Mahal
2 Besar
Segar Murah
3 Besar
Tidak Segar Mahal
4 Besar
Tidak Segar Murah
5 Kecil
Tidak Segar Mahal
6 Kecil
Segar Murah
7 Kecil
Tidak Segar Murah
8 Kecil
Segar Mahal
Diisi peringkat preferensi berdasarkan pendapat konsumen
4 Mengumpulkan pendapat responden terhadap stimuli yang ada. Pendapat setiap responden ini disebut sebagai utility, yang dinyatakan dengan angka
dan menjadi dasar perhitungan konjoin. Pada analisis ini, responden diminta membuat trade of judgement, yaitu memilih suatu atribut yang
disukai dengan mengorbankan atribut lain pada saat bersamaan. Dengan demikian, responden akan membuat urutan kombinasi dari atribut, tingkat
kepentingan atribut dan tarafnya. Profil produk ini adalah stimuli yang
merupakan kombinasi taraf-taraf dari suatu atribut. Profil produk tersebut pemilihannya dirancang menurut suatu tipe rancangan faktorial. Menurut
Supranto 2004 dan Simamora 2005 model dasar dari analisis konjoin adalah sebagai berikut:
m k
U X = ∑ ∑ β
ij
X
ij
i=1 j=1
Keterangan: U X = Utilitas total
β
ij
= Nilai kegunaan dari atribut ke-i taraf ke-j k
= Taraf ke-j dari atribut ke-i m
= Jumlah atribut X
ij
= Variabel dummy atribut ke-i taraf ke-j Variabel dummy merupakan bilangan yang dibangkitkan dari taraf-taraf
atribut, bernilai 1 bila ada taraf yang bersangkutan ada dan bernilai 0 bila taraf yang bersangkutan tidak ada. Jumlah variabel dummy dari suatu atribut sebanyak
n-1, dimana n adalah banyaknya taraf dalam suatu atrribut. Untuk menduga nilai kegunaan dari taraf tiap atribut dan tingkat kepentingan relatif atribut yang
mempengaruhi responden maka menggunakan rumus: NPR
i
= UT
i
- UR
i k
∑ UT
i
– UR
i i=1
Keterangan: NPR
i
= Nilai penting relatif atribut ke-i UT
i
= Nilai kegunaan tertinggi taraf atribut ke-i UR
i
= Nilai kegunaan terendah taraf atribut ke-i k
= Banyaknya atribut 5 Menentukan predictive accuracy ketepatan prediksi dari hasil konjoin
untuk mengetahui apakah prediksi yang telah dilakukan mempunyai ketepatan yang tinggi.
Selanjutnya delapan stimuli yang telah dirancang akan digunakan sebagai kuesioner preferensi konsumen terhadap ikan pelagis.
Setelah data preferensi konsumen terkumpul kemudian data diolah dengan menggunakan perangkat lunak
software SPSS 17 for Windows.
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Keadaan Umum Kota Jakarta Utara 4.1.1 Letak geografis dan topografi Jakarta Utara
Muara Angke berada di wilayah Jakarta Utara. Wilayah DKI Jakarta
terbagi menjadi lima kotamadya, yaitu Jakarta utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Posisi Jakarta Utara terletak pada 6º 25’
LS dan 106º 5’ BT Malik, 2006. Jakarta Utara membentang dari barat ke timur sepanjang kurang lebih 35 km menjorok ke darat antara 4 sampai 10 km Gambar
1. Ketinggian dari permukaan laut antara 0 sampai 2 meter, dari tempat tertentu ada yang di bawah permukaan laut yang sebagian besar terdiri dari rawa-rawa
atau empang air payau. Wilayah Jakarta Utara beriklim panas dengan suhu rata- rata 27º C, curah hujan setiap tahunnya rata-rata 142,54 mm dengan maksimal
hujan pada bulan September. Jakarta Utara berbatasan wilayah dengan: Sebelah Utara
: Laut Jawa Sebelah Selatan
: Kab. Dati II Tangerang, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur Sebelah Barat
: Kab. Dati II Tangerang dan Jakarta Pusat Sebelah Timur
: Kab. Dati II Bekasi dan Jakarta Timur Luas tanah daratan di kota Jakarta Utara 139,56 km², dirinci berdasarkan
penggunaannya 52,7 untuk perumahan, 15,3 untuk areal industri, 10,4 digunakan sebagai perkantoran dan pergudangan dan sisanya merupakan lahan
pertanian, lahan kosong dan lahan lainnya BPS, 2008.