Fungsi: - Menyusun program dan rencana kegiatan operasional. - Perencanaan, pemeliharaan, pengembangan dan rehabilitasi dermaga
dan pelabuhan. - Penertiban rekomendasi izin kapal perikanan yang masuk dan keluar
Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan dari aspek kegiatan
perikanan. - Pelayanan tambat labuh dan bongkar muat kapal ikan Lampiran 6.
- Penyediaan fasilitas penyelenggaraan pelelangan ikan dan penyewaan fasilitas penunjang lainnya.
- Pengelolaan lahan yang diperuntukan bagi kegiatan usaha yang menunjang usaha perikanan.
- Pengelolaan sarana fungsional, sarana penunjang dan pengusahaan barang dan atau pihak ketiga.
- Pelayanan fasilitas sandar kapal, pasar grosir ikan, pasar pengecer, pengolahan ikan, pengepakan ikan gudang hasil perikanan dan usaha
olahan ikan. - Pengkoordinasian kegiatan operasional instansi terkait yang melakukan
aktivitas di pelabuhan perikanan dan pangkalan pendaratan ikan. - Penyelenggaraan keamanan, ketertiban dan kebersihan di Kawasan
Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan. - Pengelolaan pemukiman nelayan beserta fasilitas kelengkapannya
- Pengelolaan urusan ketatausahaan.
4.2.3 Pasar Muara Angke
Pasar di Muara Angke terdiri dari dua macam yaitu pasar grosir ikan dan tempat pengecer ikan.
Pasar grosir merupakan salah satu sarana pasar rantai pemasaran hasil perikanan Gambar 5. Di pasar grosir tersebut tersedia 870 unit
lapak yang menampung 275 pedagang grosir. Aktifitas pasar grosir ini rata-rata dilakukan pada malam hari. Ikan yang diperdagangkan selain dari hasil lelang di
Muara Angke dan Muara Baru juga didatangkan dari luar daerah seperti: Tuban,
4.2.4 Kondisi Perikanan Tangkap PPI Muara Angke 1 Armada penangkapan ikan di PPI Muara Angke
Armada penangkapan ikan yang berbasis di PPI Muara Angke mencakup tiga jenis, yaitu perahu layar, motor tempel dan kapal motor. Perahu layar yang
digunakan sebagai armada perikanan memiliki ukuran sedang sampai berukuran besar. Jumlah armada yang menggunakan perahu layar sangat sedikit karena
perahu layar merupakan armada perikanan tradisional. Perahu motor tempel banyak digunakan oleh nelayan kelas menengah. Jumlah yang paling banyak
digunakan adalah kapal motor. Armada kapal perikanan yang terdapat di PPI Muara Angke didominasi oleh jenis kapal motor yang berukuran antara 30 GT
sampai di atas 50 GT. Kapal perikanan yang melakukan aktivitas tambat labuh kapal maupun
bongkar muat di PPI Muara Angke terdiri atas kapal dengan ukuran ≤ 30 GT dan ≥ 30 GT. Ada dua jenis kapal yang beraktivitas di PPI Muara Angke yaitu kapal
penangkap ikan dan kapal pengangkut. Jumlah kapal paling rendah terjadi pada tahun 2008 sebesar 3.849 kapal Tabel 9.
Tabel 9 Rekap kapal tambat labuh baik kapal pengangkut maupun kapal penangkap ikan di PPI Muara Angke tahun 2003-2008
Tahun Jumlah
Kapal GT
Jenis Kapal ≤ 30
30 Pengangkut
Penangkap Ikan 2003
4.884 4.111
773 1.761
3.123 2004
4.930 3.884
1.046 1.407
3.523 2005
5.210 3.873
1.337 1.468
3.742 2006
4.892 3.701
1.191 1.006
3.886 2007
4.303 3.662
641 1.008
3.295 2008
3.849 3.235
614 1.021
2.828 Sumber: UPT PKPP Muara Angke, 2009
Jumlah kapal yang melakukan tambat labuh di PPI Muara Angke periode 2003-2008 mengalami penurunan, namun pernah mengalami peningkatan pada
tahun 2005 Gambar 7. Kapal-kapal ini terdiri atas kapal pengangkut sebesar 28,2 dan kapal penangkap ikan sebesar 71,8. Berdasarkan ukurannya, kapal-
kapal ini terbagi menjadi kapal berukuran ≤ 30 GT sebanyak 74,3 dan kapal berukuran 30 GT sebanyak 25,7 pada tahun 2005.