Saran Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Ikan Pelagis di Muara Angke Jakarta

LAMPIRAN 77 Lampiran 1 Karakteristik responden konsumen Muara Angke Responden Jenis kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatanbulan Status menikah Jumlah anggota Frakuensi membeli Tingkat konsumsi keluarga ikan Ikan 1 Perempuan 18 SMP Penjaga Warteg Rp 100.000,00- Rp 500.000,00 belum 3 Setiap hari Tinggi 2 Laki-laki 18 SMP Penjaga Warteg Rp 100.000,00- Rp 500.000,00 belum 2 Setiap hari Tinggi 3 Perempuan 33 SD Buruh cuci Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 4 kadang- kadang Sedang 4 Perempuan 29 SMP Usaha warteg Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 5 Setiap hari Sedang 5 Laki-laki 35 SMA PNS Rp 2.000.000,00- Rp 4.000.000,00 sudah 3 Setiap hari Tinggi 6 Laki-laki 53 SD PNS Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 2 3 hari sekali Sedang 7 Laki-laki 32 SMA Pedagang Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 6 Setiap hari Tinggi 8 Laki-laki 52 SD Pedagang Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 4 Setiap hari Tinggi 9 Laki-laki 46 SD Usaha warteg Rp 2.000.000,00- Rp 4.000.000,00 sudah 4 Setiap hari Sedang 10 Perempuan 40 SMA IRT Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 3 2 hari sekali Sedang 11 Perempuan 33 SD IRT Rp 500.000,00- Rp 1.000.000,00 sudah 3 2 hari sekali Sedang 12 Perempuan 31 SMP PRT Rp 500.000,00- Rp 1.000.000,00 sudah 4 3 hari sekali Sedang 13 Perempuan 25 SMA IRT Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 3 Setiap hari Tinggi 14 Perempuan 29 SMP IRT punya warteg Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 5 Setiap hari Sedang 7 7 78 Responden Jenis kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatanbulan Status menikah Jumlah anggota keluarga Frakuensi membeli ikan Tingkat konsumsi ikan 16 Perempuan 45 SMP Buruh cuci Rp 500.000,00- Rp 1.000.000,00 sudah 3 3 hari sekali Sedang 17 Laki-laki 40 SD Usaha warteg Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 4 Setiap hari Tinggi 18 Perempuan 42 SMP Buruh cuci Rp 500.000,00- Rp 1.000.000,00 sudah 4 3 hari sekali Sedang 19 Laki-laki 35 SMP Pedagang warteg Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 4 2 hari sekali Sedang 20 Perempuan 31 SMA IRT Rp 500.000,00- Rp 1.000.000,00 sudah 3 2 hari sekali Sedang 21 Perempuan 38 SD Pedagang Rp 2.000.000,00- Rp 4.000.000,00 sudah 4 Setiap hari Tinggi 22 Perempuan 35 SD PRT Rp 500.000,00- Rp 1.000.000,00 sudah 3 2 hari sekali Sedang 23 Perempuan 32 SD IRT Rp 500.000,00- Rp 1.000.000,00 sudah 4 3 hari sekali Tinggi 24 Perempuan 34 SD IRT punya warteg Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 4 Setiap hari Tinggi 25 Perempuan 29 SMP IRT Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 3 2 hari sekali Tinggi 26 Perempuan 32 SMP IRT Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 4 3 hari sekali Sedang 27 Perempuan 35 SD IRT Rp 500.000,00- Rp 1.000.000,00 sudah 4 2 hari sekali Tinggi 28 Laki-laki 40 SMP Pedagang warteg Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 5 Setiap hari Tinggi 29 Perempuan 27 SMP Buruh cuci Rp 500.000,00- Rp 1.000.000,00 sudah 2 Setiap hari Tinggi 30 Perempuan 41 SD Usaha warteg Rp 1.000.000,00- Rp 2.000.000,00 sudah 5 Setiap hari Tinggi Lampiran 1 Lanjutan 7 8 Lampiran 2 Foto jenis-jenis ikan yang diteliti Ikan selar bentong kecil Ikan selar bentong besar Ikan kembung berukuran kecil Ikan kembung berukuran besar Ikan tongkol berukuran kecil Ikan tongkol berukuran besar Lampiran 5 Fasilitas Pokok, Fasilitas Fungsional, dan Sarana Operasional Di PPI Muara Angke No Jenis Fasilitas Volumeluas I Fasilitas Pokok 1. Lahan 65 Ha 2. Dermaga 403 m 2 3. Tanggul pemecah gelombang 1.700 m 4. Kolam pelabuhan 63.993 m 2 5. Tiang pengikat kapal 122 buah 6. Fender kayu 450 m II Fasilitas Fungsional 1. Kantor UPT. PKPP PPI 1 unit 2. Tempat pelelangan ikan 2.212 m 2 3. Tempat pengepakan ikan 30 unit 4. Kios gudang kantor 40 unit 5. Pasar grosir ikan 870 lpk 6. Pasar pengecer ikan 150 lpk 7. Kios ikan bakar pujaseri 24 unit 8. Work shop 8 unit 9. Mirasih 1 unit 10. Gudang alat-alat perikanan 12 unit 11. Waduk penampungan 1 unit 12. Kolam limbah IPAL 1 unit 13. Bengkel alat kapal tradisional 5 unit 14. Cold storage 2 unit 15. SPBU dwi fungsi 1 unit 16. Pabrik es 1 unit 17. Dock tradisional 5 alur 18. Sarana docking kapal 4 unit III Sarana Operasional 1. Tug Boat KM. Barakuda Jaya II 1 unit 2. Ponton keruk KM. Barakuda III 1 unit A B C Lampiran 8 Desain pukat cincin Muara Angke E D F G H I J K Keterangan : A : Sayap jaring B : Badan jaring C : Kantong D : Pelampung E : Tali pelampung F : Tali ris atas G : Pemberat H : Tali pemberat I : Tali ris bawah J : Cincin Lampiran 9 Output SPSS 17 for Windows Hasil analisis konjoin 1 Ikan tongkol NEW FILE. DATA LIST FREE QN PROD1 TO PROD8. BEGIN DATA. 101 7.00 8.00 1.00 2.00 3.00 5.00 4.00 6.00 102 7.00 8.00 5.00 6.00 2.00 4.00 3.00 1.00 103 5.00 6.00 7.00 8.00 3.00 2.00 4.00 1.00 104 6.00 5.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 105 3.00 4.00 2.00 1.00 5.00 8.00 6.00 7.00 106 8.00 7.00 5.00 6.00 2.00 4.00 3.00 1.00 107 8.00 7.00 2.00 4.00 1.00 6.00 3.00 5.00 108 1.00 6.00 2.00 5.00 4.00 8.00 7.00 3.00 109 8.00 5.00 3.00 2.00 1.00 6.00 4.00 7.00 110 4.00 3.00 1.00 2.00 5.00 8.00 6.00 7.00 111 6.00 8.00 5.00 7.00 1.00 4.00 3.00 2.00 112 6.00 5.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 113 7.00 8.00 3.00 4.00 1.00 6.00 2.00 5.00 114 2.00 8.00 1.00 5.00 3.00 7.00 4.00 6.00 115 7.00 8.00 1.00 2.00 3.00 5.00 4.00 6.00 116 1.00 4.00 6.00 8.00 5.00 3.00 7.00 2.00 117 2.00 5.00 1.00 4.00 3.00 8.00 6.00 7.00 118 2.00 5.00 1.00 7.00 3.00 6.00 8.00 4.00 119 8.00 5.00 1.00 4.00 2.00 6.00 3.00 7.00 120 8.00 5.00 1.00 2.00 4.00 3.00 6.00 7.00 121 5.00 7.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 6.00 122 8.00 7.00 5.00 6.00 1.00 4.00 2.00 3.00 123 1.00 2.00 3.00 7.00 5.00 6.00 8.00 4.00 124 5.00 6.00 7.00 8.00 3.00 2.00 4.00 1.00 125 7.00 8.00 5.00 6.00 2.00 4.00 3.00 1.00 126 5.00 7.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 6.00 127 2.00 5.00 1.00 7.00 3.00 6.00 8.00 4.00 128 1.00 4.00 6.00 8.00 5.00 3.00 7.00 2.00 129 7.00 8.00 5.00 6.00 2.00 4.00 3.00 1.00 130 5.00 6.00 7.00 8.00 3.00 2.00 4.00 1.00 END DATA. CONJOINT PLAN=CONJOINT1.SAV FACTORS= UKURAN Ukuran Ikan Besar Kecil KESEGARAN Kesegaran Ikan Segar Tidak segar HARGA Harga Ikan Mahal Murah SUBJECT=QN SCORE=PROD1 PROD2 PROD3 PROD4 PROD5 PROD6 PROD7 PROD8 UTILITY=CONJOINT_1_UTILITY.SAV. Lampiran 9 Lanjutan Conjoint Analysis Output Created 23-Jul-2009 13:02:51 Comments Input Filter none Weight none Split File none N of Rows in Working Data File 30 Plan File CONJOINT1.SAV Data File working data file Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values in any preference data ranks, scores, or profile numbers are treated as missing.. Cases Used Statistics are based on all cases with all valid preference data ranks, scores, or profile numbers. Syntax CONJOINT PLAN=CONJOINT1.SAV FACTORS= UKURAN Ukuran Ikan Besar Kecil KESEGARAN Kesegaran Ikan Segar Tidak segar HARGA Harga Ikan Mahal Murah SUBJECT=QN SCORE=PROD1 PROD2 PROD3 PROD4 PROD5 PROD6 PROD7 PROD8 UTILITY=CONJOINT_1_UTILITY.SAV . Resources Processor Time 0:00:00.062 Elapsed Time 0:00:00.079 Files Saved Utility File CONJOINT_1_UTILITY.SAV Lampiran 9 Lanjutan Warnings No reversals occurred. Recoded Values Original Value Recoded Value Value Label UKURAN 1 1 Besar 2 2 Kecil KESEGARAN 1 1 Segar 2 2 Tidak segar HARGA 1 1 Mahal 2 2 Murah Recoded values are used in computations. Model Description N of Levels Relation to Ranks or Scores UKURAN 2 Discrete KESEGARAN 2 Discrete HARGA 2 Discrete All factors are orthogonal. Overall Statistics Utilities Utility Estimate Std. Error UKURAN Besar .233 .113 Kecil -.233 .113 KESEGARAN Segar .675 .113 Tidak segar -.675 .113 HARGA Mahal -.708 .113 Murah .708 .113 Constant 4.500 .113 Lampiran 9 Lanjutan Importance Values UKURAN 33.863 KESEGARAN 42.387 HARGA 23.751 Averaged Importance Score Correlations a Value Sig. Pearsons R .976 .000 Kendalls tau .929 .001 a. Correlations between observed and estimated preferences 2 Ikan kembung DATA LIST FREE QN PROD1 TO PROD8. BEGIN DATA. 101 5.00 7.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 6.00 102 1.00 4.00 2.00 3.00 5.00 8.00 6.00 7.00 103 7.00 8.00 6.00 5.00 2.00 4.00 3.00 1.00 104 6.00 5.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 105 3.00 4.00 2.00 1.00 5.00 8.00 6.00 7.00 106 8.00 7.00 5.00 6.00 2.00 4.00 3.00 1.00 107 5.00 6.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 7.00 108 1.00 6.00 2.00 5.00 4.00 8.00 7.00 3.00 109 5.00 6.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 110 6.00 5.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 111 5.00 6.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 112 5.00 6.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 113 3.00 4.00 1.00 2.00 5.00 8.00 6.00 7.00 114 4.00 8.00 1.00 7.00 2.00 6.00 3.00 5.00 115 5.00 7.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 6.00 116 5.00 6.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 117 5.00 6.00 1.00 4.00 2.00 8.00 3.00 7.00 118 4.00 3.00 1.00 2.00 5.00 8.00 6.00 7.00 119 6.00 5.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 7.00 120 6.00 5.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 121 6.00 5.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 7.00 122 4.00 3.00 1.00 2.00 5.00 8.00 6.00 7.00 123 6.00 5.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 124 7.00 8.00 6.00 5.00 2.00 4.00 3.00 1.00 125 1.00 4.00 2.00 3.00 5.00 8.00 6.00 7.00 126 6.00 5.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 7.00 127 4.00 3.00 1.00 2.00 5.00 8.00 6.00 7.00 128 5.00 6.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 129 1.00 4.00 2.00 3.00 5.00 8.00 6.00 7.00 130 7.00 8.00 6.00 5.00 2.00 4.00 3.00 1.00 END DATA. CONJOINT PLAN=CONJOINT1.SAV FACTORS= UKURAN Ukuran Ikan Besar Kecil KESEGARAN Kesegaran Ikan Segar Tidak segar HARGA Harga Ikan Mahal Murah SUBJECT=QN SCORE=PROD1 PROD2 PROD3 PROD4 PROD5 PROD6 PROD7 PROD8 UTILITY=CONJOINT_1_UTILITY.SAV. Lampiran 9 Lanjutan Conjoint Analysis Notes Output Created 23-Jul-2009 12:47:30 Comments Input Filter none Weight none Split File none N of Rows in Working Data File 30 Plan File CONJOINT1.SAV Data File working data file Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values in any preference data ranks, scores, or profile numbers are treated as missing.. Cases Used Statistics are based on all cases with all valid preference data ranks, scores, or profile numbers. Syntax CONJOINT PLAN=CONJOINT1.SAV FACTORS= UKURAN Ukuran Ikan Besar Kecil KESEGARAN Kesegaran Ikan Segar Tidak segar HARGA Harga Ikan Mahal Murah SUBJECT=QN SCORE=PROD1 PROD2 PROD3 PROD4 PROD5 PROD6 PROD7 PROD8 UTILITY=CONJOINT_1_UTILITY.SAV . Resources Processor Time 0:00:00.031 Elapsed Time 0:00:00.125 Files Saved Utility File CONJOINT_1_UTILITY.SAV Lampiran 9 Lanjutan Warnings No reversals occurred. Recoded Values Original Value Recoded Value Value Label UKURAN 1 1 Besar 2 2 Kecil KESEGARAN 1 1 Segar 2 2 Tidak segar HARGA 1 1 Mahal 2 2 Murah Recoded values are used in computations. Model Description N of Levels Relation to Ranks or Scores UKURAN 2 Discrete KESEGARAN 2 Discrete HARGA 2 Discrete All factors are orthogonal. Overall Statistics Utilities Utility Estimate Std. Error UKURAN Besar -.733 .067 Kecil .733 .067 KESEGARAN Segar 1.392 .067 Tidak segar -1.392 .067 HARGA Mahal -.592 .067 Murah .592 .067 Constant 4.500 .067 Lampiran 9 Lanjutan Importance Values UKURAN 40.128 KESEGARAN 41.746 HARGA 18.126 Averaged Importance Score Correlations a Value Sig. Pearsons R .997 .000 Kendalls tau 1.000 .000 a. Correlations between observed and estimated preferences 3 Ikan selar bentong NEW FILE. DATA LIST FREE QN PROD1 TO PROD8. BEGIN DATA. 101 5.00 7.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 6.00 102 1.00 4.00 2.00 3.00 5.00 8.00 6.00 7.00 103 7.00 8.00 5.00 6.00 2.00 4.00 3.00 1.00 104 6.00 5.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 105 3.00 4.00 2.00 1.00 5.00 8.00 6.00 7.00 106 8.00 7.00 5.00 6.00 2.00 4.00 3.00 1.00 107 5.00 6.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 7.00 108 1.00 6.00 2.00 5.00 4.00 8.00 7.00 3.00 109 5.00 6.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 110 6.00 5.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 111 5.00 6.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 112 5.00 6.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 113 3.00 4.00 1.00 2.00 5.00 8.00 6.00 7.00 114 4.00 8.00 1.00 7.00 2.00 6.00 3.00 5.00 115 5.00 7.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 6.00 116 5.00 6.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 117 5.00 6.00 1.00 4.00 2.00 8.00 3.00 7.00 118 4.00 3.00 1.00 2.00 5.00 8.00 6.00 7.00 119 6.00 5.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 7.00 120 6.00 5.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 121 6.00 5.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 7.00 122 4.00 3.00 1.00 2.00 5.00 8.00 6.00 7.00 123 6.00 5.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 124 7.00 8.00 5.00 6.00 2.00 4.00 3.00 1.00 125 1.00 4.00 2.00 3.00 5.00 8.00 6.00 7.00 126 6.00 5.00 1.00 3.00 2.00 8.00 4.00 7.00 127 4.00 3.00 1.00 2.00 5.00 8.00 6.00 7.00 128 5.00 6.00 1.00 2.00 3.00 8.00 4.00 7.00 129 1.00 4.00 2.00 3.00 5.00 8.00 6.00 7.00 130 7.00 8.00 5.00 6.00 2.00 4.00 3.00 1.00 END DATA. CONJOINT PLAN=CONJOINT1.SAV FACTORS= UKURAN Ukuran Ikan Besar Kecil KESEGARAN Kesegaran Ikan Segar Tidak segar HARGA Harga Ikan Mahal Murah SUBJECT=QN SCORE=PROD1 PROD2 PROD3 PROD4 PROD5 PROD6 PROD7 PROD8 UTILITY=CONJOINT_1_UTILITY.SAV. Lampiran 9 Lanjutan Conjoint Analysis Notes Output Created 23-Jul-2009 12:59:27 Comments Input Filter none Weight none Split File none N of Rows in Working Data File 30 Plan File CONJOINT1.SAV Data File working data file Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values in any preference data ranks, scores, or profile numbers are treated as missing.. Cases Used Statistics are based on all cases with all valid preference data ranks, scores, or profile numbers. Syntax CONJOINT PLAN=CONJOINT1.SAV FACTORS= UKURAN Ukuran Ikan Besar Kecil KESEGARAN Kesegaran Ikan Segar Tidak segar HARGA Harga Ikan Mahal Murah SUBJECT=QN SCORE=PROD1 PROD2 PROD3 PROD4 PROD5 PROD6 PROD7 PROD8 UTILITY=CONJOINT_1_UTILITY.SAV . Resources Processor Time 0:00:00.047 Elapsed Time 0:00:00.125 Files Saved Utility File CONJOINT_1_UTILITY.SAV Lampiran 9 Lanjutan Warnings No reversals occurred. Recoded Values Original Value Recoded Value Value Label UKURAN 1 1 Besar 2 2 Kecil KESEGARAN 1 1 Segar 2 2 Tidak segar HARGA 1 1 Mahal 2 2 Murah Recoded values are used in computations. Model Description N of Levels Relation to Ranks or Scores UKURAN 2 Discrete KESEGARAN 2 Discrete HARGA 2 Discrete All factors are orthogonal. Overall Statistics Utilities Utility Estimate Std. Error UKURAN Besar -.733 .073 Kecil .733 .073 KESEGARAN Segar 1.392 .073 Tidak segar -1.392 .073 HARGA Mahal -.617 .073 Murah .617 .073 Constant 4.500 .073 Lampiran 9 Lanjutan Importance Values UKURAN 39.615 KESEGARAN 41.618 HARGA 18.767 Averaged Importance Score Correlations a Value Sig. Pearsons R .996 .000 Kendalls tau 1.000 .000 a. Correlations between observed and estimated preferences ABSTRAK AFDILLA TRI YANA, C44052043. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Ikan Pelagis di Muara Angke Jakarta. Dibimbing oleh M. FEDI A. SONDITA dan WAWAN OKTARIZA. PPI Muara Angke merupakan pangkalan pendaratan ikan yang berperan penting dalam pemasaran hasil tangkapan baik ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke maupun ikan kiriman dari beberapa daerah. Ikan pelagis merupakan ikan yang paling banyak dipasarkan di pasar Muara Angke. Kapal pukat cincin merupakan salah satu kapal yang mendaratkan berbagai jenis ikan pelagis yang dipasarkan di pasar setempat. Konsumen memiliki peran penting dalam usaha perikanan tangkap, seperti menentukan jenis, kualitas kesegaran dan ukuran ikan yang diinginkan. Saat ini belum diketahui bagaimana preferensi konsumen terhadap atribut ikan yang dipasarkan di PPI Muara Angke. Selain itu, belum diketahui juga apakah nelayan memperhatikan keinginan konsumen. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi preferensi konsumen dan persepsi pedagang ikan serta nelayan terhadap preferensi konsumen tersebut. Analisis konjoin diterapkan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap tiga atribut ikan, yaitu kesegaran, ukuran dan harga ikan. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa konsumen lebih mengutamakan kesegaran ikan daripada ukuran pertimbangan kedua dan harga pertimbangan ketiga. Informasi ini sebaiknya diperhatikan oleh pelaku dan regulator kegiatan penangkapan ikan untuk mewujudkan perikanan tangkap yang berkelanjutan. Kata kunci: ikan pelagis, persepsi pedagang dan nelayan, preferensi konsumen, pukat cincin 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut UU nomor 81999 tentang perlindungan konsumen, konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain, dan tidak untuk diperdagangkan Mufida, 2008. Konsumen dalam industri perikanan tangkap memiliki peran penting karena konsumen dapat menentukan jenis, kualitas kesegaran, dan ukuran ikan yang ada di pasar. Oleh karena itu, konsumen dapat mempengaruhi pelaku usaha perikanan tangkap. Nelayan sebagai orang yang terlibat dalam produksi sebaiknya memberikan tanggapan yang tepat terhadap keinginan konsumen. Peran dan keinginan konsumen tersebut dapat mempengaruhi perilaku nelayan ketika nelayan melakukan operasi penangkapan ikan, misalnya pengontrolan ukuran ikan yang akan ditangkap, penentuan jumlah es yang dibawa, penyortiran jenis ikan dan ukuran ikan yang tertangkap serta penanganan khusus lain terhadap hasil tangkapan agar kesegaran tetap terjaga. Sementara itu, pemerintah seyogianya memastikan bahwa kegiatan perikanan tangkap dapat berjalan secara berkelanjutan. Pemerintah dapat mengeluarkan sejumlah peraturan untuk mewujudkan keberlanjutan perikanan tangkap tersebut. Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Muara Angke adalah salah satu pusat pendaratan ikan di Jakarta Utara. Selain di PPI Muara Angke, ikan juga didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudra Jakarta PPSJ Muara Baru, PPI Kamal Muara, dan PPI Pasar Ikan, Cilincing dan Kali Baru. Berdasarkan statistik produksi perikanan Jakarta Utara berasal dari produk yang didaratkan oleh kapal- kapal ikan dan produk yang dibongkar dari alat transportasi darat. Pada tahun 2007 produksi perikanan Jakarta Utara mencapai hampir 32.000 ton Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta, 2008. PPI Muara Angke merupakan sebuah lokasi penting dalam pemasaran hasil tangkapan, baik hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke maupun ikan kiriman dari beberapa daerah. Umumnya ikan yang banyak dipasarkan di Muara Angke yaitu ikan pelagis diantaranya tongkol, kembung, layang, selar kuning, selar bentong, lemuru dan tembang. Hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke berasal dari enam jenis alat tangkap yang banyak dioperasikan oleh nelayan yaitu jaring cumi, pukat cincin, jaring rampus, gillnet, bubu, dan pancing. Ikan pelagis merupakan hasil tangkapan utama dari pukat cincin, gill net, dan hasil tangkapan sampingan dari jaring cumi. Pukat cincin adalah salah satu alat tangkap yang memiliki jumlah armada penangkapan cukup banyak dibandingkan gill net yaitu 18 dari 3.182 armada penangkapan di PPI Muara Angke, sedangkan gill net hanya 8. Namun pukat cincin hanya memberikan kontribusi produksi ikan 500 ton pada tahun 2006-2008 dari total ikan yang didaratkan pada tahun 2006-2008 sebesar 23.559,34 ton di PPI Muara Angke UPT PKPP Muara Angke, 2009. Hal ini memberikan indikasi bahwa armada pukat cincin menjual hasil tangkapan di tengah laut Ekaputra, 2009 atau mendaratkan hasil tangkapan selain di PPI Muara Angke. Hasil tangkapan pukat cincin yang dominan didaratkan di PPI Muara Angke yaitu kembung Rastrelliger sp., selar bentong Caranx crumenophthalmus, tongkol Auxis sp., layang Decapterus sp., dan bawal hitam Formio niger. Saat ini belum diketahui dengan jelas bagaimana preferensi konsumen terakhir yang membeli hasil tangkapan di PPI Muara Angke terhadap atribut- atribut dari setiap ikan yang dipasarkan. Selain itu, belum diketahui juga apakah nelayan pukat cincin memikirkan keinginan konsumen. Apabila konsumen memiliki preferensi terhadap beberapa atribut dari hasil tangkapan seperti ukuran, kesegaran, dan harga dapat dikatakan bahwa konsumen peduli terhadap keadaan perikanan tangkap. Dengan adanya kepedulian konsumen diharapkan agar pengelolaan sumberdaya ikan dapat diperbaiki sehingga tercipta pemanfaatan sumberdaya ikan yang berkelanjutan sustainable. Pertanyaan tentang keinginan preferensi konsumen di PPI Muara Angke terhadap ikan yang dipasarkan serta bagaimana persepsi pedagang dan nelayan terhadap keinginan preferensi konsumen tersebut merupakan masalah yang menjadi latar belakang penelitian yang berjudul “Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Ikan Pelagis di Muara Angke Jakarta”.

1.2 Perumusan Masalah

PPI Muara Angke merupakan pusat pemasaran hasil tangkapan berupa ikan pelagis di Jakarta. Sebagian ikan pelagis tersebut diproduksi oleh kapal- kapal pukat cincin di PPI Muara Angke. Konsumen yang membeli ikan pelagis di pasar Muara Angke umumnya bertempat tinggal di Muara Angke dan sekitarnya. Keinginan konsumen terhadap ikan pelagis antara lain dapat dilihat dari atribut kesegaran, ukuran, dan harga. Nelayan pada umumnya diduga lebih memperhatikan masalah bagaimana mendapatkan hasil tangkapan yang banyak tanpa memperhatikan kriteria ikan yang disukai konsumen. Permasalahan tersebut berawal dari belum adanya perhatian khusus nelayan terhadap kriteria ikan yang diinginkan konsumen. Sementara itu, masalah-masalah yang dihadapi nelayan pukat cincin antara lain hasil tangkapan yang multi spesies, ukuran seragam, cuaca dan kondisi laut, serta lama perjalanan. Jenis ikan yang tertangkap dalam satu kali setting umumnya lebih dari satu jenis. Ikan-ikan tersebut bergerombol bersama secara alamiah karena tingkah laku ikan yang bergerombol tersebut biasanya adalah satu kohort, yaitu generasi yang dihasilkan dari pemijahan pada periode yang sama sehingga ukuran dari ikan dari spesies yang sama cenderung sama. Jika ikan tertangkap terlalu awal maka ikan-ikan kecil dan muda yang tertangkap. Cuaca dan kondisi laut tidak selalu cocok untuk operasi pukat cincin. Masalah tersebut menyebabkan nelayan tidak dapat memilih ikan yang akan ditangkap tetapi lebih cenderung pasrah. Berdasarkan uraian di atas maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut: 1 Bagaimana karakteristik konsumen yang melakukan pembelian hasil tangkapan di pasar Muara Angke?; 2 Bagaimana preferensi konsumen terhadap ikan yang dibeli konsumen di pasar Muara Angke?; dan 3 Bagaimana persepsi pedagang ikan perantara dan nelayan terhadap hasil tangkapan yang diinginkan konsumen?.

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan: 1 Mengidentifikasi karakteristik konsumen di perumahan Muara Angke; 2 Menganalisis preferensi konsumen mengenai ikan pelagis; dan 3 Mengidentifikasi persepsi pedagang ikan dan nelayan terhadap ikan pelagis hasil tangkapan pukat cincin yang diinginkan konsumen. Hasil penelitian dari ketiga tujuan di atas akan dibahas secara fokus pada pengaruh preferensi konsumen terhadap pengelolaan perikanan tangkap.

1.4 Manfaat

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi nelayan pukat cincin di PPI Muara Angke berupa informasi mengenai kriteria ikan yang diinginkan atau disukai oleh konsumen agar pengelolaan perikanan tangkap dapat diperbaiki seperti peningkatan pengawasan terhadap batasan meshsize bagian kantong bunt pukat cincin, perbaikan penanganan hasil tangkapan di kapal handling, dan pemberian penyuluhan kepada nelayan serta konsumen mengenai ukuran ikan yang layak di konsumsi sehingga keberlanjutan perikanan tangkap dapat terwujud. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Konsumen

Menurut Undang-undang Nomor 81999 tentang perlindungan konsumen, konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain, dan tidak untuk diperdagangkan Mufida, 2008. Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu ialah orang yang membeli barang atau jasa untuk digunakan sendiri; konsumen individu ini disebut juga sebagai konsumen akhir. Jenis kedua adalah konsumen organisasi, yang meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintahan, dan lembaga lainnya. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya Sumarwan, 2004.

2.2 Atribut Produk

Keunikan atau keistimewaan suatu produk dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen. Keunikan ini terlihat dari atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Atribut produk adalah ciri-ciri yang melekat dalam suatu produk baik barang maupun jasa. Suatu produk dapat dideskripsikan dengan menyebut atribut-atributnya Engel et al., 1994. Atribut produk terdiri atas tiga tipe, yaitu ciri-ciri atau rupa features, fungsi functions, dan manfaat benefit. Ciri dapat berupa ukuran, karakteristik estetik, komponenbagian-bagiannya, bahan dasar, proses manufaktur, jasa, penampilan, harga, susunan maupun tanda merek dan lain-lain. Sementara manfaat dapat berupa kegunaan, kesenangan yang berhubungan dengan panca indera, dan manfaat material seperti kesehatan dan penghematan waktu. Manfaat dapat juga berupa manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Atribut fungsi jarang digunakan dan lebih sering diperlakukan sebagai cirimanfaat. Atribut ikan pelagis yang ditampilkan dalam penelitian ini adalah ukuran ikan, kesegaran, dan harga.

2.3 Preferensi Konsumen

Preferensi konsumen dapat didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan konsumen terhadap suatu produk atau penilaian positif maupun negatif terhadap atribut-atribut yang ditampilkan dan dipengaruhi oleh faktor psikologi, perasaan dan sikap seseorang Suharjo, 1989 yang dikutip oleh Risnawanti, 2004. Preferensi yang terbentuk dari suatu produk dapat diartikan sebagai tingkat kesukaan konsumen terhadap suatu hal. Preferensi seorang konsumen merupakan utilitas, yakni kesenangan, kepuasan atau pemenuhan kebutuhan yang diperoleh orang dari kegunaan ekonomi konsumen Kotler, 1997 yang dikutip oleh Risnawanti, 2004. Penilaian tersebut dapat disebut sebagai persepsi konsumen. Persepsi adalah suatu proses individu memilih, merumuskan dan menafsirkan informasi dengan caranya sendiri untuk menciptakan gambaran tersendiri dalam benak pikirannya.

2.4 Sumberdaya Ikan Pelagis

Sumberdaya ikan pelagis dibagi berdasarkan ukuran, yaitu ikan pelagis besar seperti kelompok tuna Thunidae dan cakalang Katsuwonus pelamis, kelompok marlin Makaira sp., kelompok tongkol Auxis sp. dan tenggiri Scomberomorus sp.. Ikan pelagis seperti selar Selaroides leptolepis dan sunglir Elagastis bipinnulatus, kelompok kluped seperti Stolephorus indicus, japuh Dussumieria spp., tembang Sardinella fimbriata, lemuru Sardinella longiceps, dan siro Amblygaster sirm, dan kelompok skromboid seperti kembung Rastrelliger sp. Azis et al., 1998 yang dikutip oleh Suyedi, 2001. Di Indonesia sumberdaya ikan pelagis diduga merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang paling melimpah dan paling banyak ditangkap untuk dijadikan konsumsi masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan bila dibandingkan dengan tuna yang sebagian besar produk unggulan ekspor dan hanya sebagian kelompok yang dapat menikmatinya. Ikan pelagis umumnya hidup di daerah neritik dan membentuk gerombol shoaling juga berfungsi sebagai konsumen antara dalam food chain antara produsen dengan ikan-ikan besar sehingga perlu upaya pelestarian Suyedi, 2001. Ikan pelagis dapat ditangkap dengan berbagai alat penangkap ikan seperti pukat cincin, gill net jaring insang, payang, bagan dan sero Suyedi, 2001.

2.5 Kualitas

Gaspersz 1992 mendefinisikan kualitas sebagai totalitas keistimewaan dan karakteristik suatu produkjasa yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhankepuasan tertentu. Konsep kualitas lebih berkaitan dengan evaluasi subyektif dari konsumen, yaitu bahwa konsumen yang menilai sejauh mana tingkat kualitas suatu produk yang dikonsumsi. Berdasarkan titik pandang industri tidak ada definisi umum dari kualitas produk yang dioperasionalkan tetapi menggunakan konsep lain seperti karakteristik kualitas, parameter-parameter kualitas dan spesifikasi kualitas. Harga dan rasa ikan ditentukan oleh mutu dari ikan hasil tangkapan. Pada dasarnya mutu dapat dilihat dari dua sudut pandang berbeda, yaitu dari sudut pandang kesegaran dan kebusukannya. Tingkat kesegaran berkaitan dengan proses enzimatis yang terjadi dalam tubuh ikan, sedangkan pembusukan berkaitan dengan proses bakterial Singgih et al., 1998. Menurut Singgih et al., 1998, proses penurunan mutu ikan segar diawali dengan proses perombakan oleh aktivitas enzim yang secara alami terdapat pada ikan. Proses ini disebut proses kemunduran kesegaran ikan hingga tahap tertentu, disusul dengan makin meningkatnya aktivitas mikroba pembusuk yang dikenal sebagai proses pembusukan. Ikan pada tahap pre-rigor masih mempunyai rupa, bau, rasa dan tekstur menyerupai ikan yang baru mati dan mendekati kondisi ikan hidup. Otot ikan masih lentur sehingga tubuh ikan lemas dan lentur Tabel 1. Setelah itu kesegaran ikan makin menurun, makin lama ikan menjadi lebih suram dan kurang cemerlang, daging mulai lembek dan kemampuan daging untuk menahan air mulai turun. Mata ikan mulai kemerahan atau buram, bau ikan yang semula segar mulai menjadi amis atau asam. Tabel 1 Tanda-tanda ikan segar dan bermutu tinggi Parameter Tanda-tanda 1. Kenampakan Ikan cemerlang, mengkilap sesuai jenisnya, badan ikan utuh, tidak patah, tidak rusak fisik, bagian perut masih utuh dan padat serta lubang anus tertutup. 2. Mata Mata cerah terang, selaput mata jernih, pupil hitam dan menonjol. 3. Insang Insang berwarna merah cemerlang atau sedikit kecoklatan, tidak ada lendir atau sedikit. 4. Bau Bau segar spesifik jenis atau sedikit berbau amis yang lembut. 5. Lendir Selaput lendir di permukaan tubuh tipis, encer bening, mengkilap cerah, tidak lengket, berbau sedikit amis dan tidak berbau busuk. 6. Tekstur dan daging Ikan kaku atau masih lemas dengan daging pejal, jika ditekan dengan jari biasanya cepat pulih kembali. Sisik tidak mudah lepas jika daging disayat, tampak jaringan antar daging masih kuat dan kompak, sayatan cemerlang dengan penampilan warna daging ikan asli. Sumber: Singgih et al. 1998

2.6 Harga

Harga suatu barang adalah nilai pasar nilai tukar dari barang tersebut yang dinyatakan dalam jumlah uang. Harga merupakan suatu hal yang penting dan menarik baik bagi penjual maupun para pembeli di pasar. Bagi pihak pedagang, perbedaan antara harga penjualan dan biaya akan menentukan besarnya laba, dan laba ini merupakan dasar setiap transaksi di pasar yaitu, menjual dan membeli. Melalui harga para konsumen menunjukkan jenis dan mutu barang dan jumlah yang mereka kehendaki dan bersedia membayarnya dengan memperhatikan mempertimbangkan jasa service yang diterimanya Hanafiah Saefuddin, 2006. Menurut Hanafiah dan Saefuddin 2006 salah satu sifat penting dari hasil perikanan adalah sangat mudah rusak highly perishable. Oleh karena itu, setelah dipanen atau tertangkap, produk perikanan tidak dapat disimpan atau ditahan lebih lama sehingga harus dijual segera. Sifat ini mengakibatkan harga- harga hasil perikanan sering merosot pada saat produk melimpah, terutama pada musim panen atau musim penangkapan. Ciri-ciri lain dari produk perikanan yang dapat berpengaruh pada harganya adalah mutu, ukuran, dan warna dari produk tersebut Hanafiah Saefuddin, 2006.

2.7 Ukuran Ikan

Ukuran ikan adalah salah satu ciri fisik yang paling mudah dikenali konsumen. Bagi konsumen ikan, ukuran dapat menjadi isu penting, misalnya jika ukuran ikan dikaitkan dengan penanganan ikan dalam proses pemasakan dan penyajiannya. Ikan yang terlalu besar akan membutuhkan penanganan khusus, seperti memotong bagian-bagian tubuh ikan. Bagi pedagang ikan, ukuran ikan yang dijual akan menentukan harga jual ikan. Ukuran ikan menjadi persoalan penting bagi pengelola perikanan jika kelestarian sumberdaya ikan menjadi perhatian khusus. Length at first maturity Lm adalah ukuran panjang ikan pada pertama kali ikan matang gonad. Tiap-tiap spesies ikan pada waktu pertama kali gonadnya menjadi masak tidak sama ukurannya. Mengetahui ukuran ikan untuk pertama kali gonadnya menjadi masak ada hubungannya dengan pertumbuhan ikan dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya Effendie, 2002. Length at first maturity pada ikan Kembung Rastrelliger sp. yaitu 19 cm, length at first maturity ikan tongkol Auxis sp. yaitu 30 cm, dan length at first maturity ikan selar bentong Caranx crumenophthalmus yaitu 16,5 cm www.fishbase.com. 2.8 Unit Penangkapan Ikan 2.8.1 Pukat cincin Pukat cincin termasuk kelompok teknologi penangkapan ikan yang menerapkan metode pelingkaran kawanan ikan sehingga tergolong sebagai ’surrounding nets’ von Brant, 1984. Pukat cincin adalah alat gear yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang membentuk gerombolan. Pukat cincin merupakan alat tangkap yang penting baik untuk perikanan pantai maupun perikanan lepas pantai off shore Nomura Yamazaki, 1977.