3.6.1 Analisis deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk data kualitatif yang disajikan dalam bentuk uraian sederhana. Berdasarkan hasil analisis ini diperoleh informasi
mengenai proporsi karakteristik konsumen yang membeli ikan di pasar Muara Angke, karakteristik pedagang ikan di pasar Muara Angke, karakteristik armada
pukat cincin serta persepsi dari pedagang ikan perantara dan nelayan mengenai keinginan preferensi konsumen terhadap ikan pelagis.
3.6.2 Analisis konjoin
Analisis konjoin merupakan teknik yang digunakan untuk menjawab pertanyaan yaitu bagaimana tingkat kepentingan sejumlah atribut suatu produk.
Analisis konjoin tergolong metode tidak langsung indirect method. Kesimpulan diambil berdasarkan respons subjek responden terhadap perubahan sejumlah
atribut dari produk. Respons ini muncul karena adanya stimuli oleh karena itu perlu dipastikan terlebih dahulu apa saja atribut suatu produk. Produk yang akan
diukur dalam preferensi konsumen adalah tiga jenis ikan pelagis yang dominan dibeli oleh konsumen di pasar Muara Angke yaitu ikan kembung, selar bentong,
dan tongkol. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk menduga tingkat kepentingan atribut. Nilai kepentingan atribut yang tertinggi menunjukkan atribut
tersebut relatif lebih diperhatikan konsumen daripada atribut-atribut lain yang mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk Supranto, 2004
dan Simamora 2005. Langkah-langkahproses dasar analisis konjoin antara lain: 1 Menentukan atribut-atribut dan taraf-taraf bagian dari atribut yang
dianggap penting dan akan dilibatkan dalam mengevaluasi hasil tangkapan. Pada penelitian ini, berdasarkan survei dari pedagang terdapat
tiga atribut yang paling sering dipertimbangkan konsumen dalam hal membeli ikan antara lain ukuran, kesegaran, dan harga Tabel 4. Ukuran
ikan dibedakan menjadi dua kategori yaitu ikan kecil dan ikan besar. Perbedaan antara kedua kategori tersebut ditentukan oleh length at first
maturity Lm. Sebagai contoh, jika seekor ikan tongkol panjang cagaknya kurang dari Lm yang sebesar 30 cm maka ikan tersebut
dimasukkan ke dalam kategori ikan kecil begitu juga sebaliknya. Harga
dibedakan menjadi dua kategori yaitu murah dan mahal. Penetapan batasan harga berdasarkan harga jual ikan yang berlaku saat penelitian.
Penentuan harga murah berdasarkan harga jual terendah yang pernah terjadi begitu juga sebaliknya. Penentuan kategori segar yaitu ikan yang
masih utuh, bagus dan diberi es sedangkan kategori ikan tidak segar yaitu ikan yang sudah diolah, karena di pasar Muara Angke juga terdapat
pedagang ikan hasil olahan; Tabel 4 Atribut penilaian konsumen terhadap ikan pelagis yang dibeli
Ikan Atribut
Taraf Level
Tongkol Ukuran
1 Kecil panjang cagak FL 30 cm
2 Besar panjang cagak FL ≥ 30 cm
Kesegaran 1
Segar diberi es dan masih bagus 2
Tidak segar sudah diolah Harga
1 Murah Rp. 15.000,00
2 Mahal Rp. 15.000,00
Kembung Ukuran
1 Kecil panjang cagak FL 19 cm
2 Besar panjang cagak FL ≥ 19 cm
Kesegaran 1
Segar diberi es dan masih bagus 2
Tidak segar sudah diolah Harga
1 Murah Rp. 17.000,00
2 Mahal Rp. 17.000,00
Selar bentong Ukuran
1 Kecil panjang cagak FL 16.5 cm
2 Besar panjang cagak FL ≥ 16.5 cm
Kesegaran 1
Segar diberi es dan masih bagus 2
Tidak segar sudah diolah Harga
1 Murah Rp. 17.000,00
2 Mahal Rp. 17.000,00
2 Mendesain stimuli. Kombinasi antara atribut dengan taraf disebut sebagai satu stimuli. Pada kasus ini, atribut ukuran terdiri dari 2 taraf, kesegaran
terdiri dari 2 taraf, dan harga terdiri dari 2 taraf. Dengan demikian jumlah kombinasi stimuli sebanyak 8 stimuli. Ini berarti bahwa setiap responden
harus memberi pendapat terhadap 8 stimuli tersebut; 3 Pengumpulan data. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan dalam
mengumpulkan data yaitu: