lebih besar dari α = 0.05. Hal ini karena padatan tebaran benur oleh pembudidaya udang vaname rata-rata 7.52ekorm
2
. Artinya penambahan jumlah padatan benur tidak akan meningkatkan produksi udang vaname. Menurut KKP,
2012 padat penebaran untuk budidaya tambak udang vaname secara tradisional adalah 1-7 ekorm
2
.
b. Pakan
Berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa jumlah pakan yang digunakan dalam budidaya udang vaname berpengaruh nyata terhadap produksi udang
vaname. Dapat dilihat bahwa P-value uji t 0.003 kurang dari α = 0.05. Adapun
koefisien pakan adalah 0.379 bernilai positif penambahan pakan akan meningkatkan produksi udang vaname. Setiap penambahan rata-rata pakan
sebanyak 1 kg per hektar permusim tanam akan meningkatkan produksi udang vaname sebanyak 0.379 kg udang per hektar permusim tanam.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Tahe 2011, menunjukan bahwa kombinasi pakan berpengaruh nyata P 0.05 terhadap pertumbuhan, sinasitas,
rasio konversi pakan, dan produksi udang vaname. Menurut Soemardjati dan Suriwan 2006 dalam Tahe 2011 menyatakan bahwa kegiatan paling penting
dalam budidaya udang vaname adalah pemberian pakan. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan udang dibudidayakan serta
harus disesuaikan dengan kebiasaan makan dan tingkah laku udang itu sendiri. Agar pertumbuhan udang vaname yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik,
maka pakan yang diberikan harus memenuhi kualitas dan cukup jumlahnya. Pemberian pakan dalam jumlah yang tepat akan memberikan pertumbuhan
optimum bagi pembudidaya serta limbah yang terkendali.
c. Solar
Bakar bakar digunakan untuk mengoperasikan mesin penyedot air, penyedotan air berfungsi menatur sirkulasi air tambak. Berdasarkan hasil estimasi
diketahui bahwa jumlah bahan bakar yang digunakan dalam budidaya udang vaname berpengaruh nyata terhadap produksi udang vaname. Dapat dilihat bahwa
P-value uji t 0.019 kurang dari α = 0.05. Adapun koefisien pakan adalah 1.576
bernilai positif penambahan bahan secara tidak langsung akan meningkatkan produksi udang vaname. Setiap penambahan rata-rata solar sebanyak 1 liter per
hektar permusim tanam akan meningkatkan produksi udang vaname sebanyak 1.576 kg udang per hektar permusim tanam. Secara tidak lansung solar
mempengaruhi produksi udang vaname. d.
Umur
Berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa lamanya pemeliharaan udang vaname dalam budidaya udang vaname berpengaruh nyata terhadap produksi
udang vaname. Dapat dilihat bahwa P-value uji t 0.020 kura ng dari α = 0.05.
Adapun koefisien pakan adalah 4.866 bernilai positif penambahan umur pemeliharaan udang akan meningkatkan produksi udang vaname. Setiap
penambahan rata-rata umur pemeliharaan selama 1hari per hektar permusim tanam akan meningkatkan produksi udang vaname sebanyak 4.866 kg udang per
hektar permusim tanam. Penelitian yang dilakukan oleh Mansyur 2011 menyatakan bahwa selama
96 hari pemeliharaan, udang vaname meningkat seiring dengan waktu pemeliharaan. Umur 96 udang vaname masih bisa tumbuh. Penelitian yang
dilakukan oleh Hendrajat dan Mangampa 2007, Rachmansyah 2006, dan Arifin 2007 dalam Masyur 2011 masing-masing mendapatkan laju
pertumbuhan harian udang vaname pola tradisional plus dengan kepadatan 4, 6, dan 8 m
2
masing-masing 9.23, 9.19, dan 19.05 per hari, laju pertumbuhan harian udang vaname berkisar antara 9.48-9.52 per hari selama 100 hari pemeliharaan,
dan laju pertumbuhan harian udang vaname pola sederhana selama 60 hari pemeliharaan sebesar 14.01.
Perbedaan laju pertumbuhan disebabkan oleh perbedaan ukuran awal, kepadatan tebar, lama pemeliharaan dan wadah atau tempat pemeliharaan udang
vaname. Laju pertumbuhan udang vaname pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada pemeliharaan selama 60 hari laju pertumbuhan udang vaname
tertinggi. Jika hanya melihat laju pertumbuhan sebaiknya udang vaname dipelihara selama 60 hari, tapi jika ingin mendapatkan harga udang vaname lebih
tinggi udang
vaname dipelihara
selama 90
atau 100
hari.