VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK UDANG VANAME
Dalam penelitian ini faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap budidaya tambak udang vaname yang dibudidayakan secara tradisional yaitu,
jumlah benur atau bibit yang ditanam per hektar X
1
, jumlah pakan yang digunakan per hektarX
2
, bahan bakar solar yang digunakan per hektar X
3
, dan umur panen udang vaname X
4
. Dalam penelitian ini input produksi diukur dalam satu musim tanam.
Hasil estimasi model faktor-faktor yang mempengaruhi produksi udang vaname dalam penelitian ini diuji dengan tiga kriteria uji, yaitu : uji ekonomi, uji
statistika dan uji ekonometrika. Hasil estimasi model adalah sebagai berikut: Y = -88.552 + 0.001 X
1
+ 0.379 X
2
+ 1.576 X
3
+ 4.866 X
4
Tabel 18. Hasil Estimasi Model Produksi Budidaya Tambak Udang Vaname
Variabel Parameter estimasi
Prob |T| VIF
Constant -88.552
.385 Benurhamusim X
1
.001 .204
1.064 Pakanhamusim X
2
.379 .003
1.250 Solarhamusim X
3
1.576 .019
1.727 Umur X
4
4.866 .020
1.736
Koefisien Determinasi R-Sq = 0.654 Prob Uji F = 0.000
Keterangan : Nyata pada taraf α = 0.01
Nyata pada taraf α = 0.05 Sumber
: Data primer diolah 2014
6.1. Uji Ekonomi
Uji secara ekonomi dilakukan berdasarkan tanda yang ada pada setiap variabel bebas dalam model pendugaan. Hasil estimasi model diperoleh bahwa
tanda setiap parameter setiap variabel penjelas bernilai positif, yang sesuai dengan hipotesis. Hal ini berarti perubahan input produksi berbanding lurus terhadap
perubahan produksi budidaya tambak udang vaname.
a. Benur
Berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa jumlah tebaran benur per hektar permusim tanam tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi udang
vaname per hektar permusim tanam. Dapat dilihat bahwa P-value uji t 0.204
lebih besar dari α = 0.05. Hal ini karena padatan tebaran benur oleh pembudidaya udang vaname rata-rata 7.52ekorm
2
. Artinya penambahan jumlah padatan benur tidak akan meningkatkan produksi udang vaname. Menurut KKP,
2012 padat penebaran untuk budidaya tambak udang vaname secara tradisional adalah 1-7 ekorm
2
.
b. Pakan
Berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa jumlah pakan yang digunakan dalam budidaya udang vaname berpengaruh nyata terhadap produksi udang
vaname. Dapat dilihat bahwa P-value uji t 0.003 kurang dari α = 0.05. Adapun
koefisien pakan adalah 0.379 bernilai positif penambahan pakan akan meningkatkan produksi udang vaname. Setiap penambahan rata-rata pakan
sebanyak 1 kg per hektar permusim tanam akan meningkatkan produksi udang vaname sebanyak 0.379 kg udang per hektar permusim tanam.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Tahe 2011, menunjukan bahwa kombinasi pakan berpengaruh nyata P 0.05 terhadap pertumbuhan, sinasitas,
rasio konversi pakan, dan produksi udang vaname. Menurut Soemardjati dan Suriwan 2006 dalam Tahe 2011 menyatakan bahwa kegiatan paling penting
dalam budidaya udang vaname adalah pemberian pakan. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan udang dibudidayakan serta
harus disesuaikan dengan kebiasaan makan dan tingkah laku udang itu sendiri. Agar pertumbuhan udang vaname yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik,
maka pakan yang diberikan harus memenuhi kualitas dan cukup jumlahnya. Pemberian pakan dalam jumlah yang tepat akan memberikan pertumbuhan
optimum bagi pembudidaya serta limbah yang terkendali.
c. Solar
Bakar bakar digunakan untuk mengoperasikan mesin penyedot air, penyedotan air berfungsi menatur sirkulasi air tambak. Berdasarkan hasil estimasi
diketahui bahwa jumlah bahan bakar yang digunakan dalam budidaya udang vaname berpengaruh nyata terhadap produksi udang vaname. Dapat dilihat bahwa
P-value uji t 0.019 kurang dari α = 0.05. Adapun koefisien pakan adalah 1.576
bernilai positif penambahan bahan secara tidak langsung akan meningkatkan produksi udang vaname. Setiap penambahan rata-rata solar sebanyak 1 liter per