Tingkat Umur Tingkat Pendidikan

dari itu akan dihargai murah, karena hanya udang-udang yang berukuran besar yang dapat diekspor. Umur pemanenan udang sangat mempengaruhi pendapatan dan keuntungan yang diperoleh oleh pembudidaya udang vaname. Pembudidaya udang akan memanen udang di mulai pada pagi hari atau sore hari. Hal pertama yang harus dilakukan adalah “menyedot” air kolam sampai ketinggian air hanya kurang lebih 20 sentimeter dibagian pingiran kolam. Hal ini dilakukan unutk memudahkan penangkapan udang. Udang vaname ditangkap mengunakan serokan, dibersihkan dulu dari lumpur, setelah itu dikumpulkan ke dalam drum telah yang nantinya akan dicampur dengan balokan es. Balokan es berfungsi untuk menjaga gar udang vaname tetap dalam keadaan segar. Udang vaname yang telah dipanen oleh pembudidaya akan di jual ke pedagang atau tengkulak yang ada di desa tersebut. Pembudiaya udang yang memperoleh modal usaha, benur, pakan, bahan bakar dan obat-obatan harus menjual kepada tengkulak yang memberikan pinjaman kepada mereka. Tengkulak akan memotong hutang pembudidaya dari hasil penjualan. Harga benur, pakan, bakan bakar dan obat-obatan yang diperoleh dengan cara membayar setelah pemenan akan dihargai lebih tinggi. Misalnya, harga benur yang dibayar setelah panen adalah Rp 28.00ekor sampai dengan Rp 30.00ekor, dibandingkan yang dibayar tunai, harganya Rp 23.00ekor sampai dengan Rp 25.00ekor.

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK UDANG VANAME

Dalam penelitian ini faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap budidaya tambak udang vaname yang dibudidayakan secara tradisional yaitu, jumlah benur atau bibit yang ditanam per hektar X 1 , jumlah pakan yang digunakan per hektarX 2 , bahan bakar solar yang digunakan per hektar X 3 , dan umur panen udang vaname X 4 . Dalam penelitian ini input produksi diukur dalam satu musim tanam. Hasil estimasi model faktor-faktor yang mempengaruhi produksi udang vaname dalam penelitian ini diuji dengan tiga kriteria uji, yaitu : uji ekonomi, uji statistika dan uji ekonometrika. Hasil estimasi model adalah sebagai berikut: Y = -88.552 + 0.001 X 1 + 0.379 X 2 + 1.576 X 3 + 4.866 X 4 Tabel 18. Hasil Estimasi Model Produksi Budidaya Tambak Udang Vaname Variabel Parameter estimasi Prob |T| VIF Constant -88.552 .385 Benurhamusim X 1 .001 .204 1.064 Pakanhamusim X 2 .379 .003 1.250 Solarhamusim X 3 1.576 .019 1.727 Umur X 4 4.866 .020 1.736 Koefisien Determinasi R-Sq = 0.654 Prob Uji F = 0.000 Keterangan : Nyata pada taraf α = 0.01 Nyata pada taraf α = 0.05 Sumber : Data primer diolah 2014

6.1. Uji Ekonomi

Uji secara ekonomi dilakukan berdasarkan tanda yang ada pada setiap variabel bebas dalam model pendugaan. Hasil estimasi model diperoleh bahwa tanda setiap parameter setiap variabel penjelas bernilai positif, yang sesuai dengan hipotesis. Hal ini berarti perubahan input produksi berbanding lurus terhadap perubahan produksi budidaya tambak udang vaname.

a. Benur

Berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa jumlah tebaran benur per hektar permusim tanam tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi udang vaname per hektar permusim tanam. Dapat dilihat bahwa P-value uji t 0.204