banyak dan harga per kg pakan juga lebih tinggi. Pemeliharaan udang lebih lama akan membutuhkan pakan udang lebih banyak Tabel 21.
Tabel 21. Perbandingan Total Biaya Pembudidaya Udang Vaname HektarMusim Tanam
Uraian Nilai Rata-Rata
BiayaHektarMusim Tanam Modal Sendiri
Modal Pinjaman Nilai Rp
Nilai Rp Biaya
Budidaya Udang
Vaname A. Biaya Tunai
A.1. Biaya Tunai Variabel 1. Benur
2 161 703 29.09
1 639 022 19.35
2. Pakan 2 101 584
28.28 2 15 8593
25.48 3. Bahan Bakar
310 765 4.18
576 481 6.80
4. Obat-obatan 82 619
1.11 184 722
2.18 5. Tenaga Kerja Luar
Keluarga TKLK 928 508
12.49 433 333
5.12 A.2. Biaya Tunai Tetap
1. Sewa lahan 188 041
2.53 397 605
3.69 2. Pajak lahan
6 292 0.08
7 213 0.09
Total Biaya Tunai 5 779 512 77.78
5 396 969 63.71 B. Biaya Non Tunai
B.1. Biaya
Non Tunai
Variabel 1. Tenaga Kerja dalam
Keluarga TKDK 1 310 818
17.64 2 678 333
31.06 B.2. Biaya Non Tunai Tetap
1. Penyusutan alat 220 876
2.97 258 819
3.06 2. Penyusutan Lahan
119 852 1.61
137 392 1.62
Total Biaya Non Tunai 1 651 546 22.22
3 074 544 36.29 TOTAL BIAYA
7 431 058 100.00 8 471 513 100.00
Sumber : Data Primer Diolah 2014
Rata-rata biaya TKLK pada pembudidaya modal lebih besar dibanding yaitu Rp 928 508hektarmusim tanam dibanding pembudidaya modal pinjaman
yaitu Rp 433 333hektarmusim tanam, dikarenakan beberapa pembudidaya modal sendiri mengunakan tenaga kerja harian luar keluarga untuk mengelola tambak,
sedangkan pembudidaya modal sendiri tidak mengunakan tenaga kerja luar keluarga untuk mengelola tambak. Pembudidaya modal sendiri hanya
mengeluarkan biaya tenaga kerja luar keluarga ketika pemanenan udang vaname. Total rata-rata biaya tunai pada pembudidaya modal sendiri lebih besar
dibandingkan pada pembudidaya modal pinjaman karena rata-rata biaya tenaga
kerja dalam keluarga dan biaya pembelian benur lebih tinggi dibanding pembudidaya peminjam modal dari tengkulak.
Biaya tidak tunai yang dikeluarkan oleh pembudidaya modal pinjaman lebih besar dibandingkan pembudidaya modal sendiri. Biaya non tunai terbesar yang
dikeluarkan oleh pembudidaya modal pinjaman adalah biaya tenaga kerja dalam keluarga, ini berhubungan dengan lamanya periode pemeliharaan udang itu
sendiri dan pengelolaan tambak yang hanya dilakukan anggota keluarga. Lebih lengkapnya rincian biaya tunai dan biaya tidak tunai pembudidaya modal sendiri
dan pinjaman dapat dilihat pada Tabel 21.
7.2. Analisis Pendapatan Usaha Budidaya Udang Vaname dan RC Rasio
Analisis pendapatan usaha budidaya udang vaname dilihar dari RC rasio atas biaya tunai dan RC rasio atas biaya tunai. Analisis RC rasio digunakan
untuk melihat seberapa besar pendapatan dalam rupiah yang dihasilkan dari biaya dalam rupiah yang dikeluarkan.
Tabel 22. Perhitungan Penerimaan, Pendapatan Rata-rata dan RC Rasio Usaha Budidaya Tambak Udang Vaname dan Ikan Bandeng
Uraian Rata-Rata Nilai
Udang Modal Sendiri
Udang Modal Pinjaman
Budidaya Bandeng
Penerimaan Rp 12 619 957
20 481 667 19 500 000
Biaya Tunai Rp 5 779 502
5 396 969 7 566 666
Biaya Non Tunai Rp 1 651 546
3 074 544 5 583 333
Biaya Total Rp 7 431 048
8 471 513 13 150 000
Pendapatan atas biaya tunai Rp
6 840 455 15 084 698
11 933 333 Pendapatan atas biaya
total Rp 5 188 909
12 010 154 6 350 000
RC atas Biaya Tunai 2.18
3.79 2.57
RC atas Biaya Total 1.69
2.41 1.48
Sumber : Data Primer Diolah 2014
Usaha budidaya tambak udang vaname juga akan dibandingkan dengan usaha budidaya tambak ikan bandeng. Perbandingan ini untuk melihat apakah
lahan yang digunakan untuk budidaya tambak udang vaname lebih menguntungkan dibandingkan jika lahan digunakan untuk budidaya tambak ikan
bandeng. Usaha budidaya tambak ikan bandeng digunakan sebagai perbandingan, karena di kedua desa usaha budidaya yang banyak dilakukan oleh pemilik tambak
adalah budidaya udang dan ikan bandeng, selain itu lahan tambak yang biasanya digunakan sebagai budidaya udang juga dapat digunakan untuk budidaya ikan
bandeng. Pendapatan usaha budidaya tambak udang vaname merupakan manfaat
langsung yang diperolah pembudidaya di Kecamatan Pasekan Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan. Dari hasil analisis pendapatan, pendapatan atas biaya total
yang diperoleh oleh pembudidaya modal sendiri dan pinjaman masing-masing sebesar sebesar Rp 5 188 909hektarpermusim tanam dan Rp 12 010 151hektar
musim tanam, sedangkan pendapatan atas biaya tunai Rp 6 840 455hektarmusim tanam dan Rp 15 084 698hektarmusim tanam. Hasil analisis pendapatan
tersebut menunjukan bahwa total penerimaan pembudidaya modal sendiri dan modal pinjaman atas biaya tunai dan biaya total lebih dari nol, sehingga budidaya
tambak udang vaname dari kedua kelompok pembudidaya menguntungkan. Jika lahan tambak digunakan untuk budidaya tambak ikan bandeng pendapatan atas
biaya total yang diperoleh adalah sebesar Rp 6 350 000hektarmusim tanam dan pendapatan atas biaya tunai Rp 11 933 333hektarmusim tanam.
Tabel 23. Perbandingan Pendapatan Masing-Masing Jenis BudidayaHektarBulan
Uraian Rata-Rata Pendapatan Budidaya Bulan
Udang Vaname Modal Sendiri
Rp Udang Vaname
Modal Pinjaman Rp
Ikan Bandeng Rp
Pendapatan atas Biaya TunaiBulan
4 560 303 7 593 699
1 704 762 Pendapatan atas Biaya
TotalBulan 3 459 273
6 056 427 907 142
Sumber : Data Primer Diolah 2014
Pendapatan perbulan budidaya ikan bandeng memperoleh nilai terkecil, pendapatan atas biaya tunai Rp 1 704 762hektarmusim tanam dan
Rp 907 142hektarmusim tanam pendapatan atas biaya total. Rendahnya pendapatan rata-rata pada budidaya ikan bandeng karena satu musim tanam ikan
bandeng selama 7 bulan, udang vaname oleh pembudidaya modal sendiri hanya dibudidayakan selama 42 hari 1.5 bulan dan pembudidaya modal pinjaman
selama 57 hari 2 bulan. Analisis RC rasio terdiri dari RC atas biaya tunai dan RC atas biaya
total. Hasil perhitungan nilai RC rasio atas biaya tunai pembudidaya modal