Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

P-value uji F α 0.05, maka tolak H , variabel bebas dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi udang vaname.

b.2. Uji Statistika-t

Uji t dilakukan guna mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent bebas terhadap variabel dependent tidak bebas Juanda, 2009. Hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut: H : b j = 0 ; artinya suatu variabel bebas tidak memiliki pengaruh nyata terhadap produksi udang vaname H 1 : b j 0 ; j = 1,2,3,..., n ; artinya suatu variabel bebas memiliki pengaruh nyata terhadap produksi udang vaname Rumus dalam menghitung t-hitung adalah sebagai berikut: ℎ� �� = b � ̅̅̅− � Keterangan : b = Koefisien variabel bebas ke-j yang diduga � = Standar deviasi koefisien variabel bebas ke-j yang diduga Kriteria pengujian : P-value uji t α 0.05, maka terima H , artinya variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap produksi udang vaname. P-value uji t α 0.05, maka tolak H , artinya variabel bebas berpengaruh nyata terhadap produksi udang vaname.

b.3. Koefisien Determinasi R-squared

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar keragaman variabel dependen tidak bebas dapat dijelaskan oleh variabel- variabel independen bebas di dalam Gujarati, 2007. Besarnya nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai koefisien determinasi semakin mendekati 1, maka model semakin baik, karena semakin sedikit keragaman variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Rumus untuk mencari koefisien determinasi adalah sebagai berikut Juanda, 2009: R = � � JKR = ∑ Ŷ t – Y̅ n i= 2 JKT = ∑ Y i – Y̅ n i= 2 keterangan: R 2 = Koefisien determinasi JKR = Jumlah Kuadrat Regresi JKT = Jumlah Kuadrat Total Ŷ = Nilai Variabel Terikat Dugaan Y i = Nilai Variabel Terikat Aktual Y̅ = Nilai Rata-rata Variabel Terikat

c. Uji Ekonometrika

Pengujian ekonometrika yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis pengujian. Pengujian tersebut meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinieritas. Uji autokorelasi tidak dilakukan karena data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data cross section.

c.1. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah residual error term terdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov untuk menguji kenormalitasan data. Tujuannya adalah untuk melihat apakah residual tersebar normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan SPSS 16.0 dengan menentukan nilai Asymp.sig 1 tailed pada uji sampel Kolmogorov- Smirnov Gujarati 2006. Prosedur pengujian parametrik umumnya mensyaratkan kenormalan dari sebaran : F n x = ∑ � ≤ x = Persamaan Kumulatif Distribusi Normal : � = ∫ −∞ �√ � � Persamaan Kolmogorov : � = � | � � − � � | Hipotesis pada uji normalitas adalah sebagai berikut: H : Error term terdistribusi normal H 1 : Error term tidak terdistribusi normal Kriteria pengujian: Jika nilai P-value uji normalitas α 0.05 maka terima H ; error trem terdistribusi normal Jika nilai P-value uji normalitas α 0.05 maka tolak H ; error term tidak terdistribusi normal.

c.2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasitas merupakan error term yang memiliki varian tidak konstan. Penelitian ini mengunakan uji Glejser sebagai deteksi terhadap masalah heteroskedastisitas. Uji Glajser dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen bebas. rumus Uji Glejser adalah sebagai berikut Gujarati, 2003: