3. Uji Multikolinieritas METODE PENELITIAN

Tabel 10. Jenis Kelamin Pembudidaya Tambak Udang Vaname di Lokasi Penelitian No Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Persentase 1 Laki-laki 38 97.44 2 Perempuan 1 2.56 Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah 2013

5.4.2. Tingkat Umur

Hasil penelitian menunjukan bahwa usia pembudidaya udang vaname beragam. Tingkat umur responden antara 20 sampai 70 tahun. Tingkat umur dapat dibagi menjadi 5 kelas yaitu 1 20-29 tahun, 2 30-39 tahun, 3 40-49 tahun, 4 50-59 tahun, dan 5 60. Dari keseluruhan responden sebagian besar usia responden pada kisaran 30 sampai dengan 39 tahun Tabel 11. Tabel 11. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Umur di Lokasi Penelitian No Golongan Umur Tahun Jumlah Jiwa Persentase 1 20-29 3 7.69 2 30-39 15 38.46 3 40-49 11 28.21 4 50-59 8 20.51 5 60 2 5.13 Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah 2013

5.4.3. Tingkat Pendidikan

Pendidikan menunjukan pendidikan formal yang pernah ditempuh pembudidaya udang vaname. Pengelompokan pembudidaya berdasarkan tingkat pendidikan dalam penelitian ini menjadi 5 kelompok yaitu Tidak Sekolah TS, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi. Keragaman tingkat pendidikan pada responden di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan adalah seperti pada Tabel 12. Dapat dilihat bahwa sebagian besar petambak udang di lokasi penelitian merupakan tamatan SD, sebanyak 69.23 atau sebanyak 27 responden, ini menunjukan bahwa pendidikan formal yang ditempuh pembudidaya udang vaname di lokasi penelitian masih tergolong rendah. Hanya ada 2 responden yang mengenyam pendidikan tingkat perguruan tinggi. Tabel 12. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Tingkat Pendidikan di Lokasi Penelitian No Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Persentase 1 Tidak Sekolah 4 10.26 2 SD 27 69.23 3 SMP 2 5.13 4 SMA 4 10.26 5 Perguruan tinggi 2 5.13 Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah 2013

5.4.4. Jenis Pekerjaan

Mayoritas jenis pekerjaan utama masyarakat di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan adalah pembudidaya ikan dan udang di tambak atau empang. Beberapa pembudidaya udang vaname yang bekerja ditambak merupakan kerja sampingan, tetapi sebagian mayoritas pekerjaan utama pembudidaya udang vanmae adalah petani tambak, tambak udang maupun tambak bandeng. Dari hasil penelitian sebanyak 58.97 responden pekerjaan utama mereka adalah sebagai petani tambak Tabel 13. Tabel 13. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Jenis Pekerjaan Utama di Lokasi Penelitian No Jenis Pekerjaan Utama Jumlah Jiwa Persentase 1 Petani 4 10.26 2 Tambak pembudidaya tambak 23 58.97 3 PNS 2 5.13 4 Pedagang 8 20.51 5 Lainnya 2 5.13 Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah 2013

5.4.5. Luas Tambak

Luas lahan yang digunakan oleh 39 responden petani tambak udang vaname, beragam yaitu antara 1 650 - 2 5000 m 2 . Berdasarkan Tabel 14, data menunjukan bahwa luas lahan tambak sebagian besar responden pembudidaya udang vaname di lokasi penelitian adalah ≥ 3 488.58 - 8 087.18 m 2 sebanyak 22 orang atau 56.41 responden luas tambak pada luasan tersebut, dengan jumlah petakan 1 petak atau 2 petak. Pembudidaya di lokasi penelitian merupakan pembudidaya dengan modal yang relatif kecil. Sebagian besar tambak dikelola sendiri atau hanya dengan bantuan oleh keluarga. Tabel 14. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Luas Lahan di Lokasi Penelitian No Luas m 2 Jumlah jiwa Persentase 1 3488.58 3 7.69 2 ≥ 3488.58-8087.18 22 56.41 3 ≥ 8087.18 – 12685.77 9 23.08 4 ≥ 12685.77 – 17284.37 4 10.26 5 ≥ 17284.37 1 2.56 Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah 2013

5.4.6. Kepemilikan lahan Tambak

Berdasarkan status kepemilikan lahan sebanyak 71.79 pembudidaya lahan yang digunakan untuk membudidayakan udang vaname merupakan lahan milik sendiri, sisanya lahan yang mereka garap merupakan lahan sewaan dan lahan milik orang lain dengan sistem bagi hasil Tabel 15. Biaya sewa lahan 1hatahun rata-rata 2-4 juta rupiah. Tabel 15. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Kepemilikan Lahan di Lokasi Penelitian No Jenis Kepemilikan Lahan Tambak Jumlah Jiwa Persentase 1 Milik sendiri 28 71.79 2 Sewa 10 25.64 3 Lainnya 1 2.56 Total 39 100.00 Sumber : Data primer diolah 2013

5.4.7. Pengalaman Menambak

Pengalaman petani tambak di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan berkisar antara 1 tahun sampai dengan 35 tahun, tapi bukan tambak khusus tambak udang vaname. Petani-petani tambak tersebut sudah lama berpengalaman untuk tambak udang windu. Dapat dilihat bahwa mayoritas petani tambak responden memiliki pengalaman melakukan budidaya di tambak selama 5 sampai dengan 10 tahun. Sedangkan unutk pengalaman melakukan usaha budidaya tambak udang vaname rata-rata berpengalaman sejak tahun 2010 atau 2 sampai 3 tahun belakangan setelah adanya program dari pemerintah. Tabel 16. Sebaran Pembudidaya Udang Vaname Menurut Pengalaman Bertambak di Lokasi Penelitian No Pengalaman Tahun Jumlah Jiwa Persentase 1 0.00 ≥ 5.00 7 17.95 2 5.00 ≥ 10.00 13 33.33 3 10.00 ≥15.00 10 25.64 4 15.01 ≥20.00 5 12.82 5 20.00 4 10.26 Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah 2013

5.4.8. Modal Usaha

Sebagian besar sumber modal usaha budidaya udang vaname berasal dari modal sendiri. Sebanyak 21 pembudidaya udang vaname atau sebesar 53.85 modal budidaya udang vaname berasal dari modal sendiri. Modal tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan input produksi. Sisanya sebanyak 18 pembudidaya udang vaname memperoleh modal dari tengkulak berupa pakan, benur udang, dan obat-obat-obatan, dengan sistem pembayaran ketika pemanenan udang vaname sudah dilakukan dan harus menjual kepada tengkulak yang sudah memberikan modal pinjaman, konsekuensi harga produk-produk tersebut lebih mahal dari harga pasaran. Secara tidak langsung antara pembudidaya yang meminjam modal dan tengkulak memiliki perjanjian bahwa udang vaname yang dijual kepada tengkulak harus memiliki ukuran yang sudah besar agar tengkulak dan pembudidaya udang vaname tidak rugi. Tabel 17. Sebaran Pembudidaya Udang Vaname Berdasarkan Modal Usaha Bertambak di Lokasi Penelitian No Modal Usaha Jumlah Jiwa Persentase 1 Modal Sendiri 21 53.85 2 Peminjaman 18 46.15 Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah 2013

5.5. Kondisi Budidaya Tambak Udang Vaname di Lokasi Penelitian

Kecamatan Pagirikan merupakan kecamatan di utara Pulau Jawa Barat dengan sebagian wilayahnya merupakan daerah pesisir. Kecamatan Pagirikan salah satu sentra perikanan budidaya di Kabupaten Indramayu. Udang vaname, udang windu dan ikan bandeng adalah komoditas yang dibudidayakan di tambak.

5.5.1. Sistem Budidaya

Petambak udang vaname di lokasi penelitian membudidayakan udang vaname secara ekstensif atau tradisional. Tambak tradisional umumnya luas, perpetakan tambak bisa mencapai 1 ha. Udang hidup dari pakan alami, tapi saat ini tambak tradisional tetap memerlukan pakan tambahan pada umur satu minggu atau lebih. Padat penebaran tambak tradisional pada lokasi penelitian 5-9 ekorm 2 . Produktivitas tambak tradisional hanya dapat menghasilkan rata-tara kurang dari 500 kgHapermusim tanam. Padat penebaran udang vaname untuk pola tradisional tanpa pakan tambahan dan hanya mengandalkan pupuk susulan 10 dari pupuk awal adalah 1-7 ekorm² KKP,2012. Lahan yang digunakan untuk membudidayakan udang vaname di lokasi penelitian adalah tambak dilokasi penelitian biasanya disebut dengan empang adalah kolam yang terbuat dari tanah dengan kebanyakan berbentuk persegi panjang, dengan kedalaman rata-rata 0.75 sampai dengan 1.00 meter. Lokasi tambak yang ada tidak jauh dari sumber air payau, air payau berasal dari sungai dan parit-parit yang mengelilingi tambak. Sehingga pasokan air untuk tambak mundah diperoleh. Air tambak ditambah sebanyak 1 sampai 2 kali dalam seminggu atau sesuai kebutuhan. Menurut Haliman dan Adijaya 2005, suhu optimal pertumbuhan udang antara 26-32 C, suhu rata-rata di Kecamatan Pasekan adalah 21-31 C. Udang berumur 1-2 bulan memerlukan kadar garam 15-25 ppt agar pertumbuhan dapat optimal.

5.5.2. Sistem Pemeliharaan Udang Vaname a.

Persiapan Lahan Lahan yang digunakan untuk membudidayakan udang vaname oleh pembudidaya udang vaname di lokasi penelitian adalah lahan yang juga digunakan sebagai lahan budidaya udang windu maupun ikan bandeng. Biasanya budidaya udang vaname dilakukan 2 sampai dengan 3 kali dalam setahun, sisanya tambak atau empang digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng atau udang windu. Tapi ada juga sebagian petambak udang vaname yang mengunakan lahan tambaknya hanya sebagai lahan budidaya udang vaname. Sebelum lahan tambak ditebar benih, biasanya lahan diberi perlakuan khusus, misal penebaran pupuk