Tabel 10. Jenis Kelamin Pembudidaya Tambak Udang Vaname di Lokasi Penelitian
No Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa Persentase
1 Laki-laki 38
97.44 2 Perempuan
1 2.56
Total 39
100.00
Sumber: Data primer diolah 2013
5.4.2. Tingkat Umur
Hasil penelitian menunjukan bahwa usia pembudidaya udang vaname beragam. Tingkat umur responden antara 20 sampai 70 tahun. Tingkat umur dapat
dibagi menjadi 5 kelas yaitu 1 20-29 tahun, 2 30-39 tahun, 3 40-49 tahun, 4 50-59 tahun, dan 5 60. Dari keseluruhan responden sebagian besar usia
responden pada kisaran 30 sampai dengan 39 tahun Tabel 11.
Tabel 11. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Umur di Lokasi Penelitian
No Golongan Umur Tahun
Jumlah Jiwa Persentase
1 20-29
3 7.69
2 30-39
15 38.46
3 40-49
11 28.21
4 50-59
8 20.51
5 60
2 5.13
Total 39
100.00
Sumber: Data primer diolah 2013
5.4.3. Tingkat Pendidikan
Pendidikan menunjukan pendidikan formal yang pernah ditempuh pembudidaya udang vaname. Pengelompokan pembudidaya berdasarkan tingkat
pendidikan dalam penelitian ini menjadi 5 kelompok yaitu Tidak Sekolah TS, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi. Keragaman tingkat pendidikan pada
responden di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan adalah seperti pada Tabel 12. Dapat dilihat bahwa sebagian besar petambak udang di lokasi penelitian
merupakan tamatan SD, sebanyak 69.23 atau sebanyak 27 responden, ini menunjukan bahwa pendidikan formal yang ditempuh pembudidaya udang
vaname di lokasi penelitian masih tergolong rendah. Hanya ada 2 responden yang mengenyam pendidikan tingkat perguruan tinggi.
Tabel 12. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Tingkat
Pendidikan di Lokasi Penelitian
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Jiwa Persentase
1 Tidak Sekolah
4 10.26
2 SD
27 69.23
3 SMP
2 5.13
4 SMA
4 10.26
5 Perguruan tinggi
2 5.13
Total 39
100.00
Sumber: Data primer diolah 2013
5.4.4. Jenis Pekerjaan
Mayoritas jenis pekerjaan utama masyarakat di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan adalah pembudidaya ikan dan udang di tambak atau empang. Beberapa
pembudidaya udang vaname yang bekerja ditambak merupakan kerja sampingan, tetapi sebagian mayoritas pekerjaan utama pembudidaya udang vanmae adalah
petani tambak, tambak udang maupun tambak bandeng. Dari hasil penelitian sebanyak 58.97 responden pekerjaan utama mereka adalah sebagai petani
tambak Tabel 13.
Tabel 13. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Jenis Pekerjaan Utama di Lokasi Penelitian
No Jenis Pekerjaan Utama
Jumlah Jiwa Persentase
1 Petani
4 10.26
2 Tambak pembudidaya tambak
23 58.97
3 PNS
2 5.13
4 Pedagang
8 20.51
5 Lainnya
2 5.13
Total 39
100.00
Sumber: Data primer diolah 2013
5.4.5. Luas Tambak
Luas lahan yang digunakan oleh 39 responden petani tambak udang vaname, beragam yaitu antara 1 650 - 2 5000 m
2
. Berdasarkan Tabel 14, data menunjukan bahwa luas lahan tambak sebagian besar responden pembudidaya
udang vaname di lokasi penelitian adalah ≥ 3 488.58 - 8 087.18 m
2
sebanyak 22 orang atau 56.41 responden luas tambak pada luasan tersebut, dengan jumlah
petakan 1 petak atau 2 petak. Pembudidaya di lokasi penelitian merupakan
pembudidaya dengan modal yang relatif kecil. Sebagian besar tambak dikelola sendiri atau hanya dengan bantuan oleh keluarga.
Tabel 14. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Luas Lahan di Lokasi Penelitian
No Luas m
2
Jumlah jiwa Persentase 1
3488.58 3
7.69 2
≥ 3488.58-8087.18 22
56.41 3
≥ 8087.18 – 12685.77 9
23.08 4
≥ 12685.77 – 17284.37 4
10.26 5
≥ 17284.37 1
2.56 Total
39 100.00
Sumber: Data primer diolah 2013
5.4.6. Kepemilikan lahan Tambak
Berdasarkan status kepemilikan lahan sebanyak 71.79 pembudidaya lahan yang digunakan untuk membudidayakan udang vaname merupakan lahan
milik sendiri, sisanya lahan yang mereka garap merupakan lahan sewaan dan lahan milik orang lain dengan sistem bagi hasil Tabel 15. Biaya sewa lahan
1hatahun rata-rata 2-4 juta rupiah.
Tabel 15. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Kepemilikan Lahan di Lokasi Penelitian
No Jenis Kepemilikan Lahan Tambak
Jumlah Jiwa Persentase
1 Milik sendiri
28 71.79
2 Sewa
10 25.64
3 Lainnya
1 2.56
Total 39
100.00
Sumber : Data primer diolah 2013
5.4.7. Pengalaman Menambak
Pengalaman petani tambak di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan berkisar antara 1 tahun sampai dengan 35 tahun, tapi bukan tambak khusus
tambak udang vaname. Petani-petani tambak tersebut sudah lama berpengalaman untuk tambak udang windu. Dapat dilihat bahwa mayoritas petani tambak
responden memiliki pengalaman melakukan budidaya di tambak selama 5 sampai dengan 10 tahun. Sedangkan unutk pengalaman melakukan usaha budidaya
tambak udang vaname rata-rata berpengalaman sejak tahun 2010 atau 2 sampai 3 tahun belakangan setelah adanya program dari pemerintah.
Tabel 16. Sebaran Pembudidaya Udang Vaname Menurut Pengalaman Bertambak di Lokasi Penelitian
No Pengalaman Tahun
Jumlah Jiwa Persentase
1 0.00
≥ 5.00 7
17.95 2
5.00 ≥ 10.00
13 33.33
3 10.00
≥15.00 10
25.64 4
15.01 ≥20.00
5 12.82
5 20.00
4 10.26
Total 39
100.00
Sumber: Data primer diolah 2013
5.4.8. Modal Usaha
Sebagian besar sumber modal usaha budidaya udang vaname berasal dari modal sendiri. Sebanyak 21 pembudidaya udang vaname atau sebesar 53.85
modal budidaya udang vaname berasal dari modal sendiri. Modal tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan input produksi. Sisanya sebanyak 18
pembudidaya udang vaname memperoleh modal dari tengkulak berupa pakan, benur udang, dan obat-obat-obatan, dengan sistem pembayaran ketika pemanenan
udang vaname sudah dilakukan dan harus menjual kepada tengkulak yang sudah memberikan modal pinjaman, konsekuensi harga produk-produk tersebut lebih
mahal dari harga pasaran. Secara tidak langsung antara pembudidaya yang meminjam modal dan tengkulak memiliki perjanjian bahwa udang vaname yang
dijual kepada tengkulak harus memiliki ukuran yang sudah besar agar tengkulak dan pembudidaya udang vaname tidak rugi.
Tabel 17. Sebaran Pembudidaya Udang Vaname Berdasarkan Modal Usaha
Bertambak di Lokasi Penelitian
No Modal Usaha
Jumlah Jiwa Persentase
1 Modal Sendiri
21 53.85
2 Peminjaman
18 46.15
Total 39
100.00
Sumber: Data primer diolah 2013
5.5. Kondisi Budidaya Tambak Udang Vaname di Lokasi Penelitian
Kecamatan Pagirikan merupakan kecamatan di utara Pulau Jawa Barat dengan sebagian wilayahnya merupakan daerah pesisir. Kecamatan Pagirikan
salah satu sentra perikanan budidaya di Kabupaten Indramayu. Udang vaname,
udang windu dan ikan bandeng adalah komoditas yang dibudidayakan di tambak.
5.5.1. Sistem Budidaya
Petambak udang vaname di lokasi penelitian membudidayakan udang vaname secara ekstensif atau tradisional. Tambak tradisional umumnya luas,
perpetakan tambak bisa mencapai 1 ha. Udang hidup dari pakan alami, tapi saat ini tambak tradisional tetap memerlukan pakan tambahan pada umur satu minggu
atau lebih. Padat penebaran tambak tradisional pada lokasi penelitian 5-9 ekorm
2
. Produktivitas tambak tradisional hanya dapat menghasilkan rata-tara kurang dari
500 kgHapermusim tanam. Padat penebaran udang vaname untuk pola tradisional tanpa pakan tambahan dan hanya mengandalkan pupuk susulan 10
dari pupuk awal adalah 1-7 ekorm² KKP,2012. Lahan yang digunakan untuk membudidayakan udang vaname di lokasi
penelitian adalah tambak dilokasi penelitian biasanya disebut dengan empang adalah kolam yang terbuat dari tanah dengan kebanyakan berbentuk persegi
panjang, dengan kedalaman rata-rata 0.75 sampai dengan 1.00 meter. Lokasi tambak yang ada tidak jauh dari sumber air payau, air payau berasal dari sungai
dan parit-parit yang mengelilingi tambak. Sehingga pasokan air untuk tambak mundah diperoleh. Air tambak ditambah sebanyak 1 sampai 2 kali dalam
seminggu atau sesuai kebutuhan. Menurut Haliman dan Adijaya 2005, suhu optimal pertumbuhan udang antara 26-32
C, suhu rata-rata di Kecamatan Pasekan adalah 21-31
C. Udang berumur 1-2 bulan memerlukan kadar garam 15-25 ppt agar pertumbuhan dapat optimal.
5.5.2. Sistem Pemeliharaan Udang Vaname a.
Persiapan Lahan
Lahan yang digunakan untuk membudidayakan udang vaname oleh pembudidaya udang vaname di lokasi penelitian adalah lahan yang juga
digunakan sebagai lahan budidaya udang windu maupun ikan bandeng. Biasanya budidaya udang vaname dilakukan 2 sampai dengan 3 kali dalam setahun, sisanya
tambak atau empang digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng atau udang windu. Tapi ada juga sebagian petambak udang vaname yang mengunakan lahan
tambaknya hanya sebagai lahan budidaya udang vaname. Sebelum lahan tambak ditebar benih, biasanya lahan diberi perlakuan khusus, misal penebaran pupuk