Sistem Pemeliharaan Udang Vaname a.

6.2. Uji Statistika

Berdasarkan uji F, hasil estimasi model produksi udang vaname tradisional diketahui bahwa nilai P-value sebesar 0.000. Nilai P-value tersebut lebih kecil dari taraf nyata 0.05, nilai ini menunjukan keragaman produksi udang vaname dapat dijelaskan secara nyata oleh keragaman variabel benur, pakan, solar, dan umur pemeliharaan udang. Kemudian diketahui koefisien deternimasi R-Sq sebesar 0.654. Hal itu berarti, 65.4 keragaman produksi udang vaname dapat dijelaskan oleh varibael benur, pakan, solar, dan umur pemeliharaan, sedangkan sisanya diterangkan oleh variabel lain di luar model Tabel 18. Berdasarkan uji t diketahui bahwa variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap produksi udang vaname adalah pakan, solar, dan lamanya pemeliharan udang vaname. Variabel bebas yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi udang vaname adalah benur Tabel 18.

6.3. Uji Ekonometrika

Hasil estimasi dalam penelitian ini model juga perlu diuji secara ekonometrika, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskdastisitas. Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai asymp. Nilai asymp Sig 1- tailed uji Kolmogrov-Smirnov 0.337 lebih besar dari α = 0.05, maka galat menyebar normal Lampiran 5. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF. Apabila nilai VIF lebih kecil dari 10 pada model tidak terjadi multikolinearitas yang serius. Nilai VIF hasil estimasi dalam penelitian ini menunjukan bahwa semua input produksi kurang dari 10, berarti bahwa model tidak mengalami multikolinearitas yang serius Tabel 18. Uji yang digunakan dalam penelitian adalah uji glejser, dengan melihat nilai absolut residual fungsi produksi. Dari hasil estimasi regresi absolut residual diperoleh salah satu variabe l bebas benur berpengaruh nyata pada α = 0.05, dapat dikatakan terjadi heteroskedasitas kecil, karena tidak semua variabel bebas perpengaruh secara signifikan, variabel lain memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Dengan demikian uji heteroskedastisitas mengunakan uji glejser masih terpenuhinya asumsi model tidak terjadi heteroskedastisitas Lampiran 7. Hetoroskedasitas selanjutnya diuji dengan uji White untuk memastikan tidak terdapat heteroskedastisitas. Uji White dilakukan dengan melihat nR 2 dengan Chi- square χ 2 , jika nR 2 χ 2 maka hipotesis adanya heteroskedastisitas ditolak. Berdasarkan hasil pengujian model diperoleh nR 2 = 15.33 dan χ 2 0.0543 = 48.602 nR 2 χ 2 , maka dugaan model menghasilkan ragam sisaan tidak terjadi heteroskedastisitas.