5.5.1. Sistem Budidaya
Petambak udang vaname di lokasi penelitian membudidayakan udang vaname secara ekstensif atau tradisional. Tambak tradisional umumnya luas,
perpetakan tambak bisa mencapai 1 ha. Udang hidup dari pakan alami, tapi saat ini tambak tradisional tetap memerlukan pakan tambahan pada umur satu minggu
atau lebih. Padat penebaran tambak tradisional pada lokasi penelitian 5-9 ekorm
2
. Produktivitas tambak tradisional hanya dapat menghasilkan rata-tara kurang dari
500 kgHapermusim tanam. Padat penebaran udang vaname untuk pola tradisional tanpa pakan tambahan dan hanya mengandalkan pupuk susulan 10
dari pupuk awal adalah 1-7 ekorm² KKP,2012. Lahan yang digunakan untuk membudidayakan udang vaname di lokasi
penelitian adalah tambak dilokasi penelitian biasanya disebut dengan empang adalah kolam yang terbuat dari tanah dengan kebanyakan berbentuk persegi
panjang, dengan kedalaman rata-rata 0.75 sampai dengan 1.00 meter. Lokasi tambak yang ada tidak jauh dari sumber air payau, air payau berasal dari sungai
dan parit-parit yang mengelilingi tambak. Sehingga pasokan air untuk tambak mundah diperoleh. Air tambak ditambah sebanyak 1 sampai 2 kali dalam
seminggu atau sesuai kebutuhan. Menurut Haliman dan Adijaya 2005, suhu optimal pertumbuhan udang antara 26-32
C, suhu rata-rata di Kecamatan Pasekan adalah 21-31
C. Udang berumur 1-2 bulan memerlukan kadar garam 15-25 ppt agar pertumbuhan dapat optimal.
5.5.2. Sistem Pemeliharaan Udang Vaname a.
Persiapan Lahan
Lahan yang digunakan untuk membudidayakan udang vaname oleh pembudidaya udang vaname di lokasi penelitian adalah lahan yang juga
digunakan sebagai lahan budidaya udang windu maupun ikan bandeng. Biasanya budidaya udang vaname dilakukan 2 sampai dengan 3 kali dalam setahun, sisanya
tambak atau empang digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng atau udang windu. Tapi ada juga sebagian petambak udang vaname yang mengunakan lahan
tambaknya hanya sebagai lahan budidaya udang vaname. Sebelum lahan tambak ditebar benih, biasanya lahan diberi perlakuan khusus, misal penebaran pupuk
atau hanya sekedar mengeringkan beberapa hari sebelum diisi air dan benur udang
vaname di tebar. b.
Penebaran Benur
Sebagian pembudidaya udang vaname memperoleh bibit atau benur udang dari pedagang atau tengkulak yang ada di desa, pedagang dan juga tengkulak ini
mendatangkan benur udang dari pembibitan di Jawa Timur. Pedagang dan tengkulak ini juga menjual keperluaan budidaya udang misal pakan dan obat-
obatan. Penebaran benih dilakukan pada pagi hari, atau saat suhu air masih relatif dingin. Biasanya umur benur yang ditabar antara 2 sampai dengan 7 hari.
c. Pemeliharaan
Pemeliharaan udang vaname secara tradisional tidak rumit jika dibanding pemeliharaan udang secara intensif. Petani tambak atau pembudidaya udang
cukup mengontrol keadaan tambak pada pagi dan sore hari sekaligus memberi pakan udang. Sesekali membersihkan pematang tambak dari rumput liar,
memeriksa saluran air dan menambah air jika air di tambak mulai surut dan mengurangi air dalam tambak jika sering turun hujan, agar pH air dalam tambak
tetap ideal digunakan untuk membuidayakan udang vaname. Pemberiaan pakan dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Pagi
hari pakan diberikan pada pukul 06.00-07.00 WIB, dan pada sore hari pakan diberikan pada pukul 17.00 WIB. Jenis pakan yang banyak digunakan adalah
“manggalindo”, pelet dan “raja bandeng”. Budidaya udang vannamei secara tradisional pakan diberikan ketika umur udang lebih dari 2 minggu, bahkan ada
beberapa petani udang vannamei yang memberikan pakan pada udang umur 1 bulan atau tidak sama sekali, pakan hanya mengandalkan dari pakan alam.
d. Pemanenan dan Pemasaran
Di lokasi penelitian, udang vaname di panen rata-rata ketika umur 49 hari bahkan ada beberapa pembudidaya udang yang harus memanen udangnya kurang
dari 30 hari, hal ini disebabkan banyak udang vaname yang mulai terserang penyakit dan mati. Pembudidaya udang vaname memutuskan memanen pada
udang yang masih relatif muda dengan ukuran yang kecil dibandingkan harus menerima kerugian yang lebih besar. Udang dengan ukuran 100Kg atau kurang