Budidaya Tambak Udang Vaname Tradisional

adalah jumlah pupuk urea, jumlah tenaga kerja, dan jumlah pestisida kimia. Pada udahatani padi organik, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan adalah biaya tenaga kerja dan produksi gabah anorganik. Tabel 8. Tinjaun Pustaka Penelitian Terdahulu, Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian yang Dilakukan No Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Arifianty, S dkk 2008 Optimalisasi Input Produksi Budidaya Udang Vaname Litopenaeus vannamei pada UD Jasa Hasil DiriJHD Desa Lamaran Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Komoditas yang diteliti Tujuan penelitian, tempat pengambilan data primer 2. Heru Susilo 2007 Analisis Ekonomi Usaha Budidaya Tambak dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produksi Komoditas, tujuan Penelitian Tempat penelitian, skala penelitian 3. Lawaputri, Andi Tenri 2011 Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Udang Vannamei Litopaneaus vannamei pada Tambak Intensif di Kabupaten Indramayu Komoditas penelitian Metode penelitian 4 Sarun Wattanutchariya dan Theodore Panayotou 1981 Ekonomi Budidaya Perairan : Kasus Ikan Lele di Thailand Tujuan Penelitian Komoditas penelitian 5 Akhmad Mustafa dan Erna Ratnawati 2007 Faktor-Faktor Dominan yang mempengaruhi Produktivitas Tambak di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan Tujuan penelitian Tempat penelitian, alat analisis 6 Ono Jurno 2011 Kinerja Produktivitas dan Faktor yang Berpengaruh Terhadap Total Factor Productivity TFP Tambak Udang Indonesia Tujuan penelitian Cangkupan wilayah penelitian 7 Antari Poetryani 2011 Analisis Perbandingan Efisiensi Usahatani Padi Organik dengan Anorganik Tujuan penelitian mengenai analis perbandingan pendapatan Komoditas penelitian

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis berisi teori dan konsep kajian ilmu yang akan digunakan dalam penelitian. Teori konsep yang digunakan dalam penelitian ini antara lain konsep fungsi produksi konsep usahatani, konsep biaya usaha tani, konsep pendapatan usahatani dan konsep pengukuran keuntungan.

3.1.1. Konsep Fungsi Produksi

Produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang dan jasa. Sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa sering disebut faktor produksi. Fungsi produksi adalah hubungan antara variabel yang dijelaskan Y dengan variabel yang menjelaskan X. Variabel yang dijelaskan adalah output produksi dan variabel yang menjelaskan adalah output produksi. Fungsi produksi yang baik mempunyai dasar yang logis dan dapat dijelaskan, mudah dianalisis dan mempunyai implikasi ekonomi. Secara matematis fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut Soekartawi, 1990: Y i = fX i1 ,X i2 ,...X in Keterangan : Y i = Output produksi sampel ke-i X i1 ,X i2 ,...X in = Input ke-1 sampai ke-n yang digunakan dalam proses produksi sampel ke-i Fungsi produksi telah dikenal dan digunakan dalam berbagai penelitian, tetapi yang umum digunakan fungsi linier terdiri atas fungsi produksi linier sederhana dan berganda. Perbedaan terletak pada jumlah variabel X yang dipakai dalam model. Fungsi produksi linier dikatakan sederhana jika di dalam model hanya terdiri atas satu input variabel X. Pengunaan fungsi produksi linier sederhana banyak dipakai unutk menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan hubungan dua variabel. Funsi produksi linier sederhana sering digunakan karena analisanya dengan mudah dikaukan dan hasilnya lebih mudah dimengerti secara cepat. Kelemahan fungsi ini terletak pada jumlah variabel X yang digunakan hanya satu saja sehingga tidak memasukkan variabel yang lain, maka penelitian akan kehilangan informasi tentang variabel yang tidak dimasukan kedalam model tersebut Soekartawi, 1990: