Halaman ini sengaja dikosongkan
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan
Menurut Boediono 1982 kemampuan perekonomian suatu daerah disebabkan oleh pertumbuhan growth dan perkembangan development ekonomi.
Kedua-duanya adalah sumber dari peningkatan output masyarakat sehingga terjadi proses pertumbuhan ekonomi.
2.1.1. Proses Pertumbuhan Ekonomi
Idealnya pertumbuhan ekonomi nasional atau regional dapat menyebabkan demand driven, sehingga terjadi perubahan yang lebih baik pada kinerja sektor-
sektor ekonomi Mellor, 2000. Syarat utama bagi pembangunan ekonomi adalah bahwa proses pertumbuhannya harus bertumpu pada kemampuan perekonomian di
dalam wilayahnegeri tersebut. Menurut Boediono 1982, pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan juga menjelaskan bagaimana
faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain, sehingga terjadi proses pertumbuhan. Sedangkan menurut Djojohadikusumo 1994, pembangunan ekonomi
mengandung arti lebih luas dan mencakup perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
Wijono 2005 menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dan diantara faktor-faktor tersebut saling terkait sehingga
terjadi proses pertumbuhan. Dengan demikian teori pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai faktor-faktor penentu kenaikan output per kapita dalam jangka
panjang dan penjelasan mengenai interaksi faktor-faktor tersebut satu sama lain sehingga proses pertumbuhan itu terjadi. Menurut Schumpeter dan Hicks diacu
dalam Jhingan 2004 pertumbuhan ekonomi adalah perubahan jangka panjang secara perlahan dan mantap yang terjadi melalui kenaikan tabungan dan penduduk.
Kuznet diacu dalam Todaro 2004 mengemukakan enam karakteristik atau ciri proses pertumbuhan ekonomi yang bisa ditemui dihampir semua negara maju,
yaitu: 1. Tingkat pertumbuhan output per kapita dan pertumbuhan penduduk yang tinggi, 2. Tingkat kenaikan produktivitas faktor total tinggi, 3. Tingkat
transformasi ekonomi yang tinggi, 4. Adanya kecenderungan negara-negara yang mulai dan menambah bagian-bagian dunia lainnya sebagai daerah pemasaran dan
sumber bahan baku, dan 5. Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai sekitar sepertiga bagian penduduk dunia.
Kirdar dan Silk 1995 menyatakan the pattern of growth is just as important as the rate of growth. Hal ini memberikan makna bahwa p
ertumbuhan ekonomi tidaklah suatu ukuran angka tingkat pertumbuhan semata, tetapi merupakan
suatu proses bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu dalam jangka waktu yang cukup panjang, di dalamnya terdapat kemungkinan
terjadi penurunan atau kenaikan perekonomian.
Suatu ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan yang berkembang apabila tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa
sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Disini, “proses” mendapat penekanan karena mengandung unsur
dinamis. Para ahli ilmu ekonomi pembangunan masa kini masih terus menyempurnakan makna, hakikat dan konsep pertumbuhan ekonomi. Para ahli
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya diukur dengan pertambahan Produk Domestik Bruto PDB dan PDRB saja, akan tetapi juga diberi bobot yang
bersifat immaterial seperti kenikmatan, kepuasan dan kebahagiaan dengan rasa aman dan tentram yang dirasakan oleh masyakat luas Arsyad, 1999.
2.1.2. Strategi Pembangunan Ekonomi
Selain pertumbuhan, proses pembangunan ekonomi dengan sendirinya juga akan membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi. Teori pattern of
development oleh Chenery et.al. 1975 diacu dalam Tambunan 2000 mengidentifikasi bahwa sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat per
kapita yang membawa perubahan dalam pola permintaan konsumen dari penekanan pada makanan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya ke berbagai macam
barang-barang manufaktur dan jasa, akumulasi kapital fisik dan sumberdaya manusia.
Menurut Djojohadikusumo 1994, tujuan pembangunan bukan hanya menginginkan adanya perubahan dalam arti peningkatan produk domestik bruto
PDB, tetapi juga adanya perubahan struktural. Perubahan struktur perekonomian berkisar pada segi akumulasi pengembangan secara kuantitatif dan kualitatif