Backward Linkage digunakan untuk melihat keterkaitan antara suatu sektor dengan sektor input yang telah digunakan dalam proses produksi. Adapun rumus
untuk menentukan backward linkages adalah sebagai berikut:
∑∑ ∑
= =
=
=
n t
n j
ij n
i ij
j
b n
b TBL
1 1
1
1
……………………………………………………………. 3.3
Forward Linkage digunakan untuk melihat keterkaitan antara suatu sektor dengan sektor lainnya yang akan memakainya sebagai input dalam proses produksi.
Adapun rumus untuk menentukan forward linkages adalah sebagai berikut:
∑∑ ∑
= =
=
=
n t
n j
ij n
j ij
i
b n
b TFL
1 1
1
1
…………………………………………………………… 3.4
Rumus untuk menghitung koefisien variasi backward dan forward linkage adalah sebagai berikut:
∑ ∑
∑
− −
=
i ij
i i
ij ij
j
b n
b n
b n
v 1
1 1
1 …………………………………………………. 3.5
∑ ∑
∑
− −
=
i ij
i i
ij ij
i
b n
b n
b n
v 1
1 1
1 ............................................................................... 3.6
i, j = 1, 2,..., n Dimana:
TBL =
j
Total backward linkages untuk sektor j. b
=
ij
Elemen matriks kebalikan Leontif baris ke i, kolom ke j. TFL
=
i
Total forward linkages untuk sektor i. b
=
ij
Elemen matriks kebalikan Leontif baris ke i, kolom ke j. v
=
j
Koefisien variasi backward linkages untuk sektor j. v
=
i
Koefisien variasi forward linkages untuk sektor i. n
= Jumlah sektor.
Menurut Ulya 2008, dengan angka indeks ini kita bisa melakukan perbandingan besarnya keterkaitan antar sektor dan pada akhirnya angka indeks ini
bisa digunakan untuk menentukan sektor yang akan dijadikan sebagai sektor kunci atau sektor unggulan key sector. Sektor unggulan didefinisikan sebagai sektor yang
memiliki TBL
j
dan TFL
i
melebihi satu satuan, serta koefisien variasi v
j
dan v
i
3.2.4. Analisis Dekomposisi Sumber Pertumbuhan Output
relatif rendah.
Menurut Chenery et al. 1975, ada 4 empat faktor yang umum mempengaruhi pertumbuhan produk suatu sektor dari sisi permintaan demand side,
yaitu: 1. Ekspansi permintaan domestik, yaitu merupakan penjumlahan dari dampak
langsung direct effect demand bagi produk suatu sektor dan dampak tidak langsung indirect effect demand dari kenaikan permintaan domestik untuk
produksi sektor-sektor lainnya terhadap sektor tersebut. 2. Ekpansi ekspor, yaitu merupakan dampak total total effect dari kenaikan
jumlah ekspor terhadap produksi suatu sektor. 3. Subtitusi impor, yaitu merupakan dampak total dari kenaikan proporsi
permintaan disetiap sektor yang dipenuhi oleh produksi domestik terhadap output suatu sektor.
4. Perubahan teknologi, yaitu merupakan dampak total dari suatu sektor akibat perubahan koefisien input output dalam perekonomian.
Empat faktor tersebut diperoleh dari persamaan sederhana berdasarkan tabel input output adalah:
X
i
= D
i
+ E
i
–M
i
+ ∑
j
X
ij
X . ……………………… ……………………………..
3.7 Dimana,
=
i
Jumlah output bruto dari sektor i D
=
i
Permintaan akhir domestik output dari sektor i E
i
- M =
i
Volume perdagangan neto dari sektor i X
ij
= a
ij
X =
j
Penggunaan produk sektor i sebagai barang antara oleh sektor lain dan a
ij
adalah koefisien input output.
Metode dekomposisi yang dibangun oleh Chenery et al. 1975 di atas dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Akita 1991 dimulai dengan persamaan
permintaan dan penawaran. Keempat faktor sebagaimana telah disebutkan sebelumnya memberikan kontribusi terhadap output yang diperoleh berdasarkan
formulasi pada kondisi sistem perekonomian terbuka, dimana keseimbangan material dasar antara permintaan dan penawaran. Inilah yang menjadi kerangka
dasar analisis sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, yaitu persamaan keseimbangan dalam model input output.
Dalam perhitungan input output, penawaran total total supply terbagi dalam gross dometik output dan impor, sedangkan permintaan total total demand terdiri
atas permintaan antara intermediate demand dan permintaan akhir final demand. Selanjutnya permintaan akhir dapat dibagi ke dalam permintaan akhir domestik
domestic final demand dan ekspor. Dari persamaan model I-O 3.7 tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh
Chenery et al. 1985 menjadi model keseimbangan input output:
X = D + W + E – M. ……………………………..…………………………….. 3.8 Dimana:
X =
Total Output D
= Permintaan akhir domestik sector i
W =
Permintaan antara E
= Permintaan ekspor
M =
Impor
Jika kemudian permintaan antara W merupakan perkalian antara koefisien input output dengan total output W=AX dan M = mW+D dimana m merupakan
matriks diagonal koefisien impor [rasio impor = imporpermintaan domestik total] atau
Wi Di
Mi m
j
+ =
, maka persamaan dapat ditulis kembali menjadi: X
= D + AX + E – mD+AX.
= I-mD + I-mAX + E
= I-m AX+D + E………………………………...………………….. 3.9