Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah jenis data sekunder, yaitu data PDRB sektor-sektor ekonomi menurut lapangan usaha di Provinsi DKI Jakarta dari tahun 1993-2006. Penulis menggunakan data tahun 1993 sampai tahun 2006 karena kondisi perekonomian di Provinsi DKI Jakarta sepanjang periode tersebut mengalami berbagai peristiwa yang berdampak pada pertumbuhan perekonomian yang bervariasi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kuat terjadi hingga tahun 1996. Akan tetapi pada tahun 1997 hingga 1999 pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan yang luar biasa. Sejak tahun 2000 hingga 2006 kondisi perekonomian relatif membaik dan stabil. Jenis data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Tabel Input-Output Provinsi DKI Jakarta tahun 1993, 2000, dan 2006, 2. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Provinsi DKI Jakarta dan Produk Domestik Bruto PDB Indonesia, dan 3. Data lain yang terkait dengan penelitian. Keseluruhan data berasal dari Badan Pusat Statistik BPS Provinsi DKI Jakarta dan beberapa instansi yang kompeten dalam penyediaan data. Selain itu, pencarian data juga dilakukan melalui berbagai literatur maupun internet.

3.2. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan beberapa analisis yaitu: 1 Analisis deskriptif untuk melihat perkembangan perekonomian DKI Jakarta dan 2 Analisis Input Output.

3.2.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis sederhana yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan mempermudah penafsiran yang dilakukan dengan membaca tabel dan grafik. Analisis deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk melihat dinamika perubahan struktur ekonomi, sektor kunci dan sumber pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta selama periode penelitian. Analisis disajikan dalam bentuk tabel dann grafik agar dapat lebih mudah dipahami pembaca.

3.2.2. Analisis Input-Ouput

Pada dasarnya data tabel Input-Output adalah merupakan hubungan antara penawaran supply dan permintaan demand dari sektor-sektor ekonomi makro yang dinyatakan dalam nilai rupiah. Aliran barang dan jasa antar sector secara sederhana bisa dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 3.1 Simplifikasi Tabel Input Output Struktur Input Alokasi Output Permintaan Antara Sektor Produksi Permintaan Akhir Kuadran I Kuadran II Jumlah Output Input Antara Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3 x 11 x 21 x 31 x 12 x 22 x 32 x 13 x 23 x 33 F1 F2 F3 X1 X2 X3 Kuadran III Input Primer V1 V2 V3 Jumlah Input X1 X2 X3 Sumber: BPS, Tabel Input Output. Tabel input-output menyediakan sebuah kerangka yang baik untuk mengukur dan menelusuri aliran interindustri dari input dan output diantara beberapa sektor dalam perekonomian Miller et. al. 1985. Angka yang ada pada garis horizontal atau baris menggambarkan bagaimana output suatu sektor dialokasikan, baik untuk permintaan antara maupun permintaan akhir. Permintaan antara adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang digunakan untuk proses lebih lanjut pada sektor produksi. Permintaan akhir adalah permintaan untuk konsumsi akhir yang terdiri dari konsumsi rumah tangga, pemerintah, pembentukan modal, dan ekspor. Isian angka pada garis vertical atau kolom menunjukan pemakaian input antara maupun input primer yang disediakan oleh sektor-sektor lain untuk kegiatan produksi. Istilah yang lebih popular dari input primer adalah nilai tambah, yaitu terdiri dari upahgaji, sewa, bunga, dan surplus usaha. Alokasi output secara keseluruhan dituliskan dengan persamaan sebagai berikut: