Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
terhadap kelompok sektor jasa lebih tinggi dari nilai permintaan antara. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok sektor jasa masih berorientasi untuk konsumsi
langsung dibandingkan untuk digunakan sebagai input sektor-sektor lain. Dalam sektor jasa, sub sektor Jasa perbengkelan, Jasa Restoran, Jasa Telekomunikasi Tetap,
Jasa Perbankan, Jasa Asuransi, Jasa Perusahaan dan Jasa Kesehatan Swasta merupakan sektor kunci perekonomian DKI Jakarta. Peran sektor jasa terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat di DKI Jakarta sangat besar dibandingkan dengan sektor industri dan pertanian. Analisis 9 sektor perekonomian
memperlihatkan bahwa kelompok sektor jasa-jasa memililiki indeks pendapatan masyarakat tertinggi dibandingkan dengan 8 sektor lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Rosmiansyah dan Nazara 2008, Amir 2005 memiliki dua tujuan. Pertama, menganalisis berbagai sektor unggulan key
sektor dalam perekonomian Provinsi Jawa Timur antara tahun 1994 dan 2000. Kedua, mengidentifikasi perubahan struktur perekonomian Jawa Timur pada periode
yang sama. Penelitian ini menggunakan analisis input-output yang telah banyak digunakan untuk menganalisis tingkat keterkaitan antarsektor perekonomian, sektor
unggulan, dan angka pengganda sektor ekonomi. Lebih lanjut, perubahan struktur dianalisis dengan menggunakan metode yang disebut multiplier product matrix
MPM yang dapat menggambarkan landscape suatu perekonomian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran dalam beberapa sektor unggulan dan
angka pengganda sektoral. Peranan sektor industri lainnya dan sektor industri makanan, minuman dan tembakau sangat dominan dari sisi besaran outputnya, juga
memiliki angka pengganda yang cukup tinggi. Selain itu, berdasarkan analisis MPM terlihat pula perubahan struktur ekonomi Jawa Timur selama periode 1994 sampai
2000 walaupun tidak drastis. Rosmiansyah dan Nazara 2008 melakukan penelitian tentang Peranan
Subsektor Penambangan dan Peleburan Timah dalam perekonomian daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode ekstraksi dalam konteks input-output
digunakan untuk menangkap seberapa besar dampak dari hilangnya sektor timah terhadap perekonomian Provinsi Bangka Belitung. Dampak tersebut dilihat dari nilai
keterkaitan forward maupun backward linkage dan nilai pengganda output, pendapatan, dan tenaga kerja. Hasil penelitiannya menunjukan adanya penurunan
pada kedua nilai keterkaitan dan nilai pengganda ouput jika sektor timah hilang, tetapi pengganda tenaga kerja cenderung tetap, dan hanya sektor industri besi dan
baja yang mengalami penurunan karena sektor tersebut sangat terkait erat dengan sektor timah. Pada beberapa sektor, nilai pengganda pendapatan justru naik karena
menjadi sektor yang menarik untuk investasi. Purnomo dan Istiqomah 2008 melakukan penelitian analisis peranan sektor
industri terhadap perekonomian Jawa Tengah tahun 2000 dan Tahun 2004. Metode analisis yang digunakan adalah model Input Output terhadap 19 sektor
perekonomian. Hasil penelitian menunjukan komponen terbesar pembentuk nilai tambah bruto adalah surplus usaha dan komponen konsumsi rumah tangga menjadi
pengguna PDRB terbesar. Berdasarkan analisis keterkaitan ke depan dan keterkaitan ke belakang, sektor kunci keysector di Provinsi Jawa Tengah terjadi pada sektor
industri makanan, minuman dan tembakau dan industri lainnya. Kusdiana dan Wulan 2007 melakukan penelitian tentang analisis daya
saing ekspor sektor unggulan di Provinsi Jawa Barat. Penelitiannya ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor-sektor unggulan yang ada di Provinsi Jawa Barat dan
menentukan sektor mana yang mempunyai daya saing ekspor. Metode analisis menggunakan model input output dan revealed comparative advantage RCA. Data
yang dianalisis adalah tabel transaksi input ouput 29 sektor dan data ekspor tahun 2003. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa sektor unggulan yang mempunyai
daya saing ekspor dimiliki oleh komoditas yang dihasilkan oleh sektor industri kimia, barang-barang dari bahan kimia, dan karet serta plastik.
Malik 2009 meneliti tentang skala prioritas pembangunan ekonomi pertanian di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Penelitiannya bertujuan
menetapkan sektor-sektor unggulan sebagai bahan pengambilan kebijakan di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Data yang diteliti adalah tabel input output
dan data AEZ agro ecosystem zone yang akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis menggunakan model input output. Hasil penelitiannya menunjukan
bahwa sektor unggulan dengan daya penyebaran dan derajat kepekaan yang tinggi terjadi pada sektor pertambangan, logam dasar, besi dan baja, dan perikanan.