faktor EE berada pada kisaran 0,02 ranking 23 hingga 18,10 ranking 1. Kemudian kontribusi setiap sektor perekonomian terhadap peran sumber
pertumbuhan output TC memberikan kontribusi -39,79 hingga 65,80, sedangkan faktor IS memberikan kontribusi -153,73 ranking 23 hingga 196,61 ranking
1. Pada periode II peran setiap sektor perekonomian memberikan kontribusi
terhadap sumber pertumbuhan output DD berkisar antara -0,28 hingga 21,33 sementara kontribusi setiap sektor terhadap total output EE adalah sebesar -3,94
sampai dengan 27,29. Kemudian untuk faktor TC dan IS, kontribusi masing- masing terhadap faktor EE masing-masing sektor memberikan kontribusi sebesar -
3,94 hingga 27,29. Kemudian kontribusi setiap sektor perekonomian terhadap peran sumber pertumbuhan output TC adalah sebesar -3,07 hingga 28,67,
sedangkan faktor IS memberikan kontribusi -12,56 ranking 23 hingga 48,42 ranking 1.
Sebagai ilustrasi, pada periode I 1993-2000 ranking pertama kontribusi sektor BLKAS Lembaga Keuangan dan Asuransi terhadap total output sumber
pertumbuhan DD adalah sebesar 14,43. Jumlah ini berasal dari Tabel 5.13a pada kolom DD sektor BLKAS memiliki pertumbuhan sebesar Rp. 9.692.042,41 dibagi
jumlah total output faktor DD pada periode I, yaitu sebesar Rp. 67.145.699,17. Hal ini berarti BLKAS memberikan kontribusi 14,43 terhadap sumber pertumbuhan
output faktor DD. Pada periode II kontribusi sektor BLKAS terhadap sumber pertumbuhan
output DD terlihat berada diurutan pertama, yaitu sebesar 21,33 Tabel 5.13b pada kolom DD sektor BLKAS memiliki pertumbuhan sebesar Rp. 32.425.269,64 dibagi
jumlah total output faktor DD pada periode II, yaitu sebesar Rp. 152.042.658,05. Hal ini berarti sektor BLKAS memberikan kontribusi terhadap total sumber
pertumbuhan output DD sebesar 21,33.
Tabel 5.15 Dekomposisi Pertumbuhan Output Absolut Sektoral DKI Jakarta Periode 1993-2000 dan 2000-2006
Sektor DD
EE TC
IS Jumlah
Rank Rank
Rank Rank
Rank Periode 1993 - 2000
PERT 0,07
21 0,13
22 0,19
13 2,51
10 0,14
22 PTNK
0,02 22
0,02 23
0,26 15
0,04 12
0,02 23
IKHUT 0,15
20 0,19
21 0,19
12 1,67
13 0,15
21 BTGL
0,01 23
2,10 13
0,01 14
0,25 11
1,29 19
MKMN 3,68
12 6,23
7 11,86
6 46,45
8 5,86
6 TPTK
4,46 7 18,10
1 8,89
8 67,65
4 13,66
1 KKCT
1,76 16
2,50 12 22,53
19 6,43
14 1,86
16 KIMOB
3,93 10
7,15 6 24,47
21 64,05
20 4,76
9 KRKK
3,69 11
3,72 11
21,38 4
35,21 18
3,41 11
LME 8,40
4 11,97 2 39,79
23 127,88
22 8,39
5 KENDAL
7,18 5
7,33 5 37,62
22 153,73
23 4,80
8 FMOR
0,45 19
1,13 18
9,34 18
14,43 15
0,58 20
LGAB 2,17
15 1,64
16 65,80
1 62,00
5 3,25
12 BNGN
3,96 9
0,92 19
6,31 10
79,91 3
3,06 13
PDGN 13,48
3 8,11
4 59,48
2 196,61
1 12,94
2 REST
3,21 13
1,46 17
0,56 16
15,25 16
1,87 15
HOTL 1,17
18 1,86
14 1,58
17 18,46
17 1,32
18 ANKRIM
4,26 8
4,09 10
8,60 9
59,88 6
4,90 7
JKOM 2,65
14 1,76
15 21,31
5 46,80
7 2,85
14 BLKAS
14,43 1
5,32 8
42,13 3
95,58 2
10,14 3
REJP 13,54
2 8,66
3 10,82
7 45,52
19 9,79
4 JPEM
1,58 17
0,81 20
2,83 11
25,20 9
1,41 17
JSLN 5,75
6 4,82
9 23,64 20
100,24 21
3,56 10
Periode 2000 - 2006
PERT 0,01
20 0,02
19 0,57
12 0,09
11 0,02
21 PTNK
0,00 21
0,00 20
0,07 16
0,01 13
0,00 20
IKHUT 0,10
18 0,30
18 0,08
15 0,28
10 0,23
19 BTGL
0,08 19
0,30 17
0,25 18
1,55 14
0,39 17
MKMN 0,89
14 0,90
14 1,11
19 8,65
20 1,77
13 TPTK
0,28 23 3,94
23 2,14
8 2,89
8 3,32
23 KKCT
0,64 15
0,32 16
1,42 11
2,12 15
0,58 16
KIMOB 1,67
12 0,64
15 2,39
21 8,96
21 2,01
11 KRKK
0,56 16 0,01
21 2,79
7 2,17
16 0,24
18 LME
1,67 13
1,43 13
1,77 20
11,08 22
2,71 10
KENDAL 3,64
10 3,69
8 2,44
22 12,56
23 5,32
8 FMOR
0,00 22 0,14
22 0,05
17 0,04
12 0,11
22 LGAB
4,39 8
1,65 11
17,50 3
9,97 7
1,20 14
BNGN 7,32
5 1,93
10 2,12
9 4,24
17 4,64
9 PDGN
14,62 3
6,87 7
28,67 1
23,79 2
7,47 4
REST 2,68
11 8,19
5 0,28
14 4,40
18 7,37
5 HOTL
0,30 17
1,53 12
0,46 13
0,65 9
1,15 15
ANKRIM 5,15
7 9,32
4 9,56
5 17,02
5 6,97
6 JKOM
8,31 4
7,10 6
5,45 6
21,42 4
6,55 7
BLKAS 21,33
1 27,29 1
25,67 2
48,42 1
23,23 1
REJP 15,60
2 15,36 2
12,28 4
23,63 3
14,98 2
JPEM 4,18
9 1,93
9 1,93
10 14,73
6 1,84
12 JSLN
7,14 6 15,32
3 3,07
23 7,20
19 14,79
3
Sumber : Data diolah.
5.7.2. Dekomposisi Sumber Pertumbuhan Output Sektoral
Hasil perhitungan dekomposisi sumber pertumbuhan terhadap output masing-masing sektor ada pada Tabel 5.16. Tabel ini berisi tentang kontribusi
masing-masing sumber pertumbuhan terhadap jumlah output setiap sektor perekonomian. Analisis dekomposisi sumber pertumbuhan terhadap output sektoral
bertujuan untuk menjelaskan berapa besarnya peran masing-masing sumber pertumbuhan output DD, EE, TC dan IS terhadap total pertumbuhan sektor
perekonomian yang bersangkutan. Pada periode I nampak faktor DD memberikan kontribusi antara 0,26
hingga 58,82 terhadap perubahan jumah output bruto masing-masing sektor. Kemudian faktor EE memberikan kontribusi dalam proporsi yang relatif lebih tinggi,
yaitu 18,37 sektor BNGN hingga 119,85 sektor FMOR. Pada periode II secara umum faktor DD dan EE memberikan kontribusi yang
hampir sama terhadap output masing-masing sektor. Faktor DD tampak memberikan kontribusi antara -18,95 lihat sektor PERT hingga 97,66 lihat sektor KRKK.
Faktor EE juga memberikan kontribusi yang tinggi terhadap setiap sektor, yaitu - 75,33 sektor PERT hingga 99,31 lihat sektor LGAB.Namun demikian, ada
beberapa sektor yang kontribusi terbesarnya justru diberikan oleh faktor TC dan IS. Misalnya, pada periode I sektor pertanian PERT terlihat begitu besar menerima
kontribusi dari faktor ekspansi ekspor EE sebesar 56,45, faktor subtitusi impor IS memberikan kontribusi sebesar 22,55, faktor permintaan domestik DD
meberikan kontribusi 56,45, dan faktor TC memberikan kontribusi sebesar 1,43. Pada periode II sektor pertanian justru mendapatkan kontribusi dari TC sebesar
159,14 dan dari IS sebesar 35,14, sedangkan faktor DD dan EE justru memberikan kontribusi minus 18,95 dan minus 75,33.
Pada bagian lain menunjukkan, pada periode I faktor ekspansi ekspor EE nampak memberikan kontribusi sebesar 119,85 dan 99,50 terhadap pertumbuhan
output sektor sektor Industri Fotografi, Alat Musik, dan Olahraga FMOR dan Pertambangan dan Penggalian BTGL. Kemudian sektor yang juga dipengaruhi
oleh faktor ekspansi ekspor EE dengan proporsi yang relatif lebih besar juga diterima oleh sektor KENDAL 93,54; KIMOB 92,11.
Berdasar tampilan Tabel 5.16 tersebut terlihat bahwa ekspansi ekspor EE dan permintaan domestik DD merupakan sumber pertumbuhan output yang
dominan pada setiap sektor di DKI Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan setiap sektor perekonomian sebagian besar ditunjang oleh pergerakan
ekspor export-oriented sector dan permintaan dari masyarakat DKI Jakarta sendiri domestic final demand driven sector.
Tabel 5.16 Dekomposisi Pertumbuhan Output Sektoral DKI Jakarta Periode Tahun 1993-2000 dan 2000-2006
Sektor Periode 1993 – 2000
Periode 2000 – 2006 DD
EE TC
IS Jml
DD EE
TC IS
Jml PERT
19,57 56,45
1,43 22,55
100 18,95 75,33
159,14 35,14
100 PTNK
36,62 74,32 13,45
2,51 100 17,30
18,23 106,28
29,25 100
IKHUT 35,68
76,65 1,34 13,66
100 17,62
94,08 1,96
9,74 100
BTGL 0,26
99,50 0,01
0,24 100
8,42 56,38
3,70 31,50
100 MKMN
22,85 65,18
2,12 9,84
100 20,66
36,82 3,63
38,89 100
TPTK 11,87
81,30 0,68
6,15 100
3,50 85,84
3,73 6,93
100 KKCT
34,56 82,45 12,71
4,30 100
45,48 39,67 14,08
28,92 100
KIMOB 29,97
92,11 5,38 16,70
100 34,47
23,02 6,91
35,60 100
KRKK 39,35
66,91 6,57 12,82
100 97,66
2,46 68,15 72,96
100 LME
36,40 87,50
4,97 18,93 100
25,50 38,13
3,78 32,59
100 KENDAL
54,41 93,54
8,20 39,74 100
28,32 50,20
2,65 18,82
100 FMOR
27,93 119,85 16,86 30,91
100 1,16
93,50 2,48
2,87 100
LGAB 24,25
30,86 21,20
23,68 100
151,15 99,31 84,33 66,13
100 BNGN
47,05 18,37
2,16 32,42
100 65,28
30,07 2,64
7,29 100
PDGN 37,90
38,42 4,82
18,87 100
80,98 66,64 22,23 25,39
100 REST
62,61 47,86
0,32 10,16 100
15,02 80,45
0,22 4,75
100 HOTL
32,20 86,48
1,26 17,42 100
10,58 96,22
2,29 4,50
100 ANKRIM
31,67 51,30
1,84 15,19
100 30,55
96,86 7,95 19,46
100 JKOM
33,89 37,85
7,84 20,42
100 52,45
78,42 4,81 26,06
100 BLKAS
51,76 32,18
4,35 11,70
100 37,96
85,05 6,40 16,61
100 REJP
50,34 54,28
1,16 5,78
100 43,08
74,24 4,75 12,57
100 JPEM
40,68 35,08
2,10 22,15
100 93,92
75,87 6,08 63,71
100 JSLN
58,82 83,16
6,97 35,01 100
19,95 74,97
1,20 3,88
100
Sumber: Data diolah.
5.7.3. Dekomposisi Sumber Pertumbuhan Output Total.
Analisis dekomposisi sumber pertumbuhan output total bertujuan untuk menjelaskan berapa besarnya kontribusi masing-masing sumber pertumbuhan output
DD, EE, TC dan IS setiap sektor perekonomian terhadap total output di Provinsi DKI Jakarta. Tabel yang digunakan untuk menjelaskan dekomposisi sumber
pertumbuhan output ini dapat dilihat pada Tabel 5.17 yang berisi tentang kontribusi
masing-masing sektor pengolahan beserta ranking kontribusinya terhadap output secara total.
Pada tabel 5.17 terlihat bahwa pada periode I peran DD untuk masing- masing sektor perekonomian dalam memberikan kontribusi terhadap output total