habitat sekaligus sebagai lokasi perburuan lalai kembang dan kusing dayak. Di sekitar mulut Gua Liang banyak ditemukan sampah-sampah bungkus makanan,
botol bekas air mineral, botol minuman beralkohol, bungkus rokok, pakaian pemburu, garam dapur, peralatan makan, dan sisa-sisa pembakaran. Selain itu
juga dapat dilihat sebuah batu gilingan dan tanaman asam dengan tinggi sekitar 6 meter Gambar 26. Mulut Gua Liang yang memiliki lebar 26,42 meter dan tinggi
sekitar 16 meter ini menghadap ke arah Barat.
Gambar 26 Sampah yang ditinggalkan pemburu a, tempat masak b, dan batu gilingan c.
5.9 Kebun durian
Jumlah pohon durian yang dimiliki masing-masing responden adalah: 1-5 batang 26 responden; 44,07, 5-10 batang 23 responden; 38,98, dan 10-20
batang 10 responden; 16,95. Sebanyak 18 responden 30,51 sudah mengalami masa panen durian selama 1-5 tahun, 21 responden 35,59
mengalami masa panen 5-10 tahun, 12 responden 20,34 mengalami masa panen 10-20 tahun, dan 8 responden 13,56 mengalami masa panen 20-30
tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani durian, musim berbunga durian di dalam dan di sekitar KHBT dapat dilihat pada Gambar 27.
Gambar 27 Persentase musim berbunga durian berdasarkan hasil wawancara petani durian n = 59
a b
c
Durian merupakan salah satu jenis tanaman buah musiman yang memiliki nilai komesial tinggi, dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat di dalam dan
sekitar KHBT. Durian ditanam di antara tanaman karet, di area perkebunan karet milik masyarakat. Luas panen, produksi, dan rata-rata produksi durian di 3
kabupaten yang berada di dalam dan sekitar KHBT pada tahun 2006-2008, berdasarkan data BPS 2009 dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Luas tanaman, produksi, dan rata-rata produksi durian di Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan, tahun 2006-
2008
Kabupaten Tahun Luas
Tanaman Ha
Produksi Ton
Rata-rata Produksi KwHa
Tapanuli Utara 2008
700,88 6619,72
94,45 2007 694,95
6565,84 94,48
2006 684,74 6467,37
94,45 Tapanuli Tengah
2008 1902
26127 137,37
2007 - -
- 2006 -
- -
Tapanuli Selatan 2008
595 4045
67,98 2007 666
4528 67,99
2006 - -
- Keterangan: - = tidak tersedia data.
Berdasarkan Tabel 9, luas tanaman dan produksi durian di Kabupaten Tapanuli Utara terus meningkat, sedangkan di Kabupaten Tapanuli Selatan
mengalami penurunan. Berdasarkan hasil wawancara kepada petani durian di 3 kabupaten tersebut, 31 responden 52,54, mengatakan produksi durian selalu
sama setiap tahunnya dan 28 responden 47,46 mengatakan produksi durian semakin berkurang. Bila dibandingkan dengan produksi durian pada 10 tahun
yang lalu, maka 44 responden 74,58 mengatakan produksi durian jauh sekali berkurang jumlahnya, 14 responden 23,73 mengatakan tetap, dan hanya 1
responden 1,69 yang mengatakan produksi durian bertambah. Berdasarkan hasil wawancara, berkurangnya produksi durian disebabkan
oleh beberapa faktor Gambar 28. Menurut pengetahuan sebahagian besar responden 38,98, penurunan produksi durian disebabkan oleh bencana alam
gempa bumi yang akhir-akhir ini sering terjadi, sehingga mengakibatkan bunga durian terjatuh. Selain itu, menurut responden penurunan produksi durian juga
disebabkan oleh semakin langkanya kalong kapauk yang membantu proses penyerbukan durian.
Gambar 28 Penyebab berkurangnya produksi durian berdasarkan wawancara petani durian n=59.
5.10 Pembahasan umum