5.2.1.1 Jaring jala
Perburuan kalong kapauk dengan menggunakan jaring sudah lama diketahui dan terjadi secara turun-temurun. Salah satu responden sudah
menggunakan alat ini sejak tahun 1980. Pada waktu itu jaring dibuat dengan menggunakan talibenang pancing, berbeda dengan sekarang yang menggunakan
benang nilon. Jaring yang digunakan saat ini merupakan hasil perbaikan dari jaring-jaring yang sebelumnya.
Cara perburuan kalong kapauk menggunakan jaring adalah dengan membentangkan jaring di tempat yang sudah disiapkan, kemudian menunggu
sampai kalong kapauk menabrak jaring. Bila kalong kapauk sudah menyentuh jaring, maka jaring segera diturunkan agar kalong kapauk tidak dapat meloloskan
diri. Di beberapa lokasi, perburuan kalong kapauk dilakukan dengan menggunakan suara pancingan kalong kapauk yang disiksa agar mengeluarkan
suara, untuk menarik perhatian kalong kapauk lain. Pemasangan jaring yang baik adalah apabila posisi jaring tegak lurus dengan arah datangnya kalong kapauk
jaring tidak mudah terlihat. Bagian-bagian alat perburuan kalong kapauk dengan menggunakan jaring
Gambar 8, beserta kegunaannya: a.
Pohon tiang: pohon tinggi 20-40 m dan kokoh yang digunakan sebagai tiangpenahan. Pohon tiang dipilih setelah menemukan lokasi perburuan
kalong kapauk yang baik. Bagian-bagian pohon yang mengarah ke jaring dipangkas, karena dapat mengganggu proses naik turunnya jaring.
b. Paduk: dua buah batang bambu yang masing-masing pangkalnya diikatkan
pada pohon tiang. Pengadaan dan ukuran paduk dibuat berdasarkan kondisi kedua pohon tiang. Ada kalanya paduk tidak diperlukan, karena kedua pohon
tiang sudah cukup tinggi atau memiliki tinggi yang sama. Kegunaannya adalah: agar sisi kiri dan kanan jaring memiliki ketinggian yang sama;
memberikan jarak antara jaring dengan dedaunanranting pohon, sehingga jaring tidak tersangkut; serta lebih kokoh awet bila dibandingkan dengan
mengikatkan tali samping langsung ke batangranting pohon. c.
Hili-hilian: katrol dari bambu yang diikatkan di ujung paduk. Katrol berfungsi untuk menjaga tali samping agar berjalanberputar dengan baik.
d. Tali samping: tali nilon berukuran kecil tidak mudah terlihat oleh kalong
kapauk, kuat, dan kedua ujungnya diikatdisatukan. Tali samping berputar pada katrol dan berfungsi sebagai tempat diikatkannya jaring, sehingga jaring
dapat dinaikkan dan diturunkan. Jaring biasanya dilepas dan dibawa pulang oleh pemburu bila sudah selesai berburu kalong kapauk.
e. Jaring rambang: benang nilon nomor 2 atau 3 yang dirangkai sedemikian
rupa menyerupai net pada permainan bola voli. Mata jaring berukuran 11 × 11 cm
2
sampai 13 × 13 cm
2
. Jaring dapat dibuat sendiri, tetapi juga dapat diperoleh dengan memesan kepada orang yang ahli membuat jaring. Jaring
dapat dibeli dengan harga Rp 500.000-600.000. Tingginya harga jaring dipengaruhi oleh harga bahan baku dan lamanya waktu pembuatan yang
dibutuhkan 8 bulan. Lamanya waktu pembuatan jaring disebabkan oleh pembuatan jaring hanya dilakukan pada waktu-waktu santai saja, sedangkan
apabila dikerjakan dengan rutin dapat diselesaikan dalam 2 bulan. Ukuran panjang dan lebar jaring berbeda-beda berdasarkan kondisi di lokasi
penjaringan dan selera pemburu. Jaring pada umumnya dibuat memanjang ke bawah, dengan lebar 10 m dan panjang 15 m. Bila disimpan dengan baik,
jaring dapat dipergunakan lebih dari 10 tahun. Apabila ada bagian jaring yang rusak, maka bagian tersebut langsung diperbaiki dengan cara menyambung
bagian yang terputus atau rusak. f.
Sasa nihe: tali nilon yang dirangkai berbentuk kotak-kotak secara horizontal dan berada 1-2 meter diatas tanah. Fungsinya adalah untuk menahan jaring
agar tidak menyentuh tanah, atau tersangkut pada rerumputan maupun tanaman lainnya yang ada di lantai lokasi penjaringan. Sasa nihe berperan
dalam menjaga keawetan jaring dan memudahkan pemburu selama perburuan berlangsung.
g. Basa-basa: kayu dengan panjang 30-40 cm dan berdiameter 3-4 cm, yang
berfungsi sebagai pememukul kepala kalong kapauk sampai kalong kapauk mati. Basa-basa hanya dipakai di Desa Sipange, karena di desa ini kalong
kapauk yang di dapat langsung dibunuh. Dalam bahasa lokal, basa-basa sama artinya dengan berkat.
h. Peralatan lain-lain. Peralatan pendukung lainnya yang dibutuhkan pada saat
melakukan perburuan kalong kapauk adalah: pondok tempat istirahat, senter, anti nyamuk bakar, dan keranjang bambu tempat penyimpanan kalong
kapauk yang ditangkap dalam keadaan hidup.
Gambar 8 Alat perburuan kalong kapauk dengan menggunakan jaring.
Keterangan : a = pohon tiang; b = paduk; c = hili-hilian; d = tali samping; e = jaring; f = sasa nihe.
5.2.1.2 Senapan angin