Rantai perdagangan Perdagangan kalong kapauk

daerah dan lokasi perburuan berbeda-beda. Ketika musim kalong kapauk, pada kondisi yang kurang baik dalam satu malam jumlah tangkapan berkisar 2-10 ekor, sedangkan pada kondisi yang baik dapat mencapai 100 ekor per lokasi penjaringan. Kisaran jumlah seluruh tangkapan kalong kapauk di dalam dan di sekitar KHBT 375 lokasi penjaringan musiman dalam satu malam adalah 9.041 ekor. Jika musim kalong kapauk berlangsung 3 minggu 21 malam dalam setahun, maka kisaran jumlah tangkapan kalong kapauk di dalam dan sekitar KHBT dalam setahun adalah 189.861 ekor.

5.3 Perdagangan kalong kapauk

5.3.1 Rantai perdagangan

Perburuan kalong kapauk yang dilakukan oleh pemburu bertujuan untuk dijual dalam keadaan hidup per ekor dan sebahagian kecil untuk dikonsumsi sendiri sebagai sumber protein dan dipercaya berkhasiat obat. Berdasarkan hasil wawancara: 48 responden 69,57 mengkonsumsi sebahagian kecil hasil tangkapan dan menjual yang lainnya kepada pengumpul; 13 responden 18,84 menjual seluruh hasil tangkapan kepada pengumpul; 5 responden 7,25 menjual kalong kapauk ke rumah makan dan warung tuak; dan 3 responden 4,35 mengkonsumsi sendiri hasil tangkapannya. Kalong kapauk yang mati akibat perburuan lebih sering dikonsumsi sendiri atau dijual ke rumah makan dan warung tuak dengan harga rendah. Kalong kapauk yang diperdagangkan di dalam dan sekitar KHBT merupakan hasil tangkapan pemburu yang berasal dari sekitar KHBT itu sendiri lokal dan dari Panti, Provinsi Sumatera Barat luar daerah. Pada saat penelitian berlangsung, kalong kapauk yang diperdagangkan berasal dari Panti. Pemburu kalong kapauk di Panti menjual hasil tangkapannya kepada pengumpul di Panti Gambar 13 a. Pengumpul tersebut kemudian mengirimkan kalong kapauk dengan menggunakan keranjang Gambar 13 b dan dibawa oleh truk pengangkut ikan atau bus angkutan umum. Pengiriman dilakukan pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB, agar kalong kapauk tidak kepanasanmati. Penanganan kalong kapauk setelah sampai di tangan pengumpul yang ada di dalam dan sekitar KHBT adalah dengan mengikat mulut dan sayap kalong kapauk, kemudian dikelompokkan berdasarkan ukurannya Gambar 13 c. Gambar 13 Pemburu di Panti menjual hasil tangkapan kepada pengumpul di Panti a, keranjang pengiriman b, serta kalong kapauk yang sudah diikat mulut dan sayapnya lalu dikelompokan sesuai ukuran c. Harga seekor kalong kapauk dari pemburu kepada pengumpul sama, sedangkan harga dari pengumpul dan pedagang kepada pemilik rumah makanwarung tuak dan pembeli disesuaikan dengan ukuran kalong kapauk. Seekor kalong kapauk berukuran besar 0,8-1 kg diberi harga Rp 25.000-40.000, sedangkan kalong kapauk berukuran kecil 0,5-0,7 kg memiliki harga Rp 15.000- 25.000. Harga kalong kapauk juga dipengaruhi oleh ketersediaan kalong kapauk pada saat itu. Semakin sedikit jumlah kalong kapauk langka, maka akan semakin tinggi pula harganya. Rantai perdagangan kalong kapauk di dalam dan sekitar KHBT dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14 Rantai perdagangan kalong kapauk di dalam dan sekitar KHBT. Bentuk pemanfaatan kalong kapauk antara lain sebagai lauk makan sehari- hari, menu makanan ekstrem di rumah makan kalong kapauk siap saji Gambar 15, serbuk obat penyakit asma, dan teman minum tuak tambul. Masyarakat a b c Pemburu di KHBT Rumah Makan Warung Tuak Pengkonsumsi Siap Saji Pengumpul Pedagang di Panti Kalong Kapauk Di Alam Pengumpul Pedagang di KHBT Rp 30.000-80.000 Rp 10.000-15.000 Rp 15.000-40.000 Rp 15.000-40.000 Rp 10.000-15.000 Rp 10.000-20.000 Rp 9.000-16.000 Rp 14.000-20.000 Pembeli Rumah Tangga Pemburu di Panti dari suku Tionghoa dan suku Batak sangat menyukai daging kalong kapauk, karena rasa daging yang keras, manis, tidak membosankan, dan bagian dalam kalong kapauk hati, empedu, dan usus dipercaya dapat menyembuhkan penyakit asma. Gambar 15 Kalong kapauk setelah dibakar a, masakan daging kalong kapauk b, dan salah satu rumah makan kalong kapauk siap saji di Desa Tukka c.

5.3.2 Lokasi penjualan