Frekuensi perburuan Sex ratio hasil buruan

Tabel 5 Lamanya waktu perburuan lalai kembang dan kusing dayak di Gua Liang dalam 12 bulan, berdasarkan camera trap Lama Perburuan malam Haramonting H. Raja kelompok Tapian Nauli kelompok Lubuk Pariasan kelompok Badiri Pardomuan kelompok Jumlah kelompok Persen 1 21 9 6 2 38 84,44 2 4 - 2 - 6 13,33 3 1 - - - 1 2,22

5.5.4 Frekuensi perburuan

Menurut hasil wawancara, perburuan lalai kembang dan kusing dayak sering dilakukan saat terang bulan. Meskipun demikian perburuan tidak berlangsung setiap terang bulan, karena lokasi perburuan jauh dari permukiman pemburu. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya perburuan lalai kembang dan kusing dayak adalah: 1 terlalu sering hujan, sehingga tidak bisa menyadap getah karet; 2 harga jual getah karet rendah; dan 3 hari libur. Berdasarkan hasil camera trap yang terpasang selama 12 bulan, setiap pemburu dari masing-masing desadusun melakukan perburuan sebanyak 1-21 kali Gambar 22. Pemburu yang berburu hanya 1 kali diduga ikut-ikutan atau hanya ingin berpetualang saja. Gambar 22 Jumlah perburuan yang dilakukan setiap pemburu dari masing- masing desadusun dalam 12 bulan, berdasarkan camera trap. Berdasarkan hasil camera trap, 50 orang pemburu melakukan perburuan lalai kembang dan kusing dayak sebanyak 110 kali dalam 53 malam, baik itu berkelompok maupun individu Gambar 23. Data frekuensi perburuan pada bulan Desember 2008 - Juni 2009 diperoleh dari data yang dikumpulkan oleh YEL, sedangkan data pada bulan Desember 2009 sampai awal Mei 2010 diambil selama penelitian berlangsung. Gambar 23 Frekuensi perburuan lalai kembang dan kusing dayak di Gua Liang dalam 12 bulan, berdasarkan camera trap. Keterangan : Pada bulan Januari 2009 tidak terjadi perburuan. Pada bulan Juli - November 2009 tidak tersedia data karena tidak dilakukan pemasangangan camera trap. Pemasangan camera trap pada bulan Desember 2009 dimulai dari tanggal 24. Pemasangan camera trap pada bulan Mei 2010 sampai tanggal 4.

5.5.5 Sex ratio hasil buruan

Penghitungan jantan dan betina pada lalai kembang dan kusing dayak hasil buruan hanya dilakukan pada satu kali kejadian saja Gambar 24. Hal ini terjadi karena jadwal perburuan yang sulit diketahui dan pemburu juga merasa kurang nyaman tidak suka jika aktivitas perburuan mereka terlalu diperhatikan. Gambar 24 Sex ratio lalai kembang dan kusing dayak hasil buruan n = 1.

5.5.6 Estimasi jumlah tangkapan