Daerah dan lokasi perburuan

dilakukan. Pemburu hanya perlu memasang rawe pada sore hari, kemudian sesekali diperiksa pada malam atau pagi hari. Rawe biasanya dipasang di sekitar pohon durian yang sedang berbunga sumber pakan, dengan tujuan kalong kapauk yang sedang terbang dapat tersangkut sayapnya pada mata kail pancing. Bahan yang diperlukan adalah mata kail pancing berukuran besar dan benangtali pancing. Mata kail pancing diikatkan di masing-masing benang pancing vertikal dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Seluruh benang pancing tersebut kemudian diikatkan ke benang pancing yang panjang horizontal yang kedua sisi kanan dan kirinya akan dililitkan ke batang pohon tiang, sehingga mata kail pancing dalam kondisi menggantung Gambar 9. Sama halnya dengan perburuan menggunakan senapan angin, alat perburuan ini juga tidak mudah teramati di lapangan. Gambar 9 Alat perburuan kalong kapauk dengan menggunakan rawe.

5.2.2 Daerah dan lokasi perburuan

Perburuan kalong kapauk di dalam dan sekitar KHBT terjadi di 42 desadusun Lampiran 9. Dalam satu malam, sebanyak 367 kelompok pemburu kalong kapauk berburu dengan menggunakan jaring, 7 pemburu menggunakan senapan, dan 1 pemburu menggunakan rawe. Perburuan paling banyak terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, yaitu di 24 desadusun 265 kelompok pemburu menggunakan jaring dan seorang pemburu menggunakan rawe. Jumlah kedua terbesar berada di Kabupaten Tapanuli Selatan, yaitu di 10 desadusun 51 kelompok pemburu menggunakan jaring dan 7 pemburu menggunakan senapan. Perburuan kalong kapauk di Kabupaten Tapanuli Utara terjadi di 8 desadusun 51 kelompok pemburu menggunakan jaring. Perburuan kalong kapauk dengan menggunakan jaring dilakukan di atas sebidang tanah yang secara sengaja dipersiapkan untuk perburuan kalong kapauk. Berdasarkan kepemilikannya, lahan yang dijadikan lokasi penjaringan dibedakan atas perkebunan milik sendirikeluarga, perkebunan milik orang lain, kawasan hutan, dan lahan orang lain yang sengaja disewa untuk perburuan kalong kapauk Gambar 10. Pembuatan lokasi penjaringan di area perkebunan orang lain memerlukan persetujuan dan kesepakatan mengenai sistem pembagian hasil, sedangkan lahan yang disewa untuk dijadikan lokasi penjaringan kalong kapauk adalah sebidang tanah yang sengaja disewa berkisar Rp 300.000-400.000 dalam satu musim karena dipandang sangat strategis untuk berburu kalong kapauk. Gambar 10 Persentase kepemilikan lahan yang dijadikan lokasi penjaringan kalong kapauk. Jarak dari rumah masing-masing pemburu ke lokasi perburuan kalong kapauk berbeda-beda. Perburuan dengan menggunakan senapan dan rawe dilakukan di lokasi yang lebih dekat dengan rumah pemburu, sedangkan perburuan dengan menggunakan jaring dilakukan di tempat yang jaraknya lebih jauh. Jarak rumah responden ke lokasi penjaringan kurang dari 500 m sebanyak 7 responden 10,14, 500-1000 m sebanyak 21 responden 30,43, 1000-3000 m sebanyak 24 responden 34,78, 3000-5000 m sebanyak 11 responden 15,94, dan lebih dari 5000 m sebanyak 6 responden 8,70. Lokasi penjaringan kalong kapauk ditentukan berdasaran pengalaman pemburu yang sering melihat keberadaan kalong kapauk di sekitar lokasi tersebut. Menurut hasil wawancara, 41 responden 59,42 memiliki lokasi penjaringan di punggung bukit Gambar 11, 20 responden 28,99 memiliki lokasi penjaringan di sekitar tumbuhan pakan, dan 8 responden 11,59 memiliki lokasi penjaringan di kedua tempat tersebut. Lokasi penjaringan yang berada di punggung bukit umumnya lebih tinggi ± 25-40 m daripada lokasi penjaringan di sekitar tumbuhan pakan ± 15-20 m. Sumber pakan kalong kapauk berdasarkan hasil wawancara pemburu adalah bunga durian, buah-buahan seperti langsat, mangga, rambutan, dan buah beringin Ficus. Gambar 11 Beberapa lokasi penjaringan kalong kapauk di punggung bukit a dan salah satu lokasi penjaringan b. Jumlah lokasi penjaringan yang dimiliki masing-masing responden pemburu kalong kapauk berkisar 1-4 lokasi. Sebanyak 45 responden 65,22 memiliki 1 lokasi, 18 responden 26,09 memiliki 2 lokasi, 4 responden 5,80 memiliki 3 lokasi, dan 2 responden 2,90 memiliki 4 lokasi penjaringan. Lokasi penjaringan yang dimiliki masing-masing pemburu dijaga oleh anggota keluarga atau dikerjakan oleh pemburu lain dengan sistem bagi hasil.

5.2.3 Waktu perburuan